Dua Jembatan Putus Jadi Prioritas
Penanganan darurat di Jembatan Gelar dan Jembatan Sekar kejula memanfaatkan Biaya Tak Terduga (BTT) Jembrana tahun 2022.
NEGARA, NusaBali
Dari beberapa jembatan yang putus maupun rusak berat karena bencana banjir di sejumlah wilayah Kabupaten Jembrana bulan lalu, ada dua jembatan yang menjadi prioritas penanganan darurat tahun 2022 ini. Kedua jembatan tersebut masing-masing Jembatan Gelar di Banjar Palungan Batu, Desa Batuagung, Kecamatan Jembrana, dan Jembatan Sekar Kejula di Banjar Sekar Kejula Kelod, Desa Yehembang Kauh, Kecamatan Negara.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang, Perumahan dan Kawasan Permukiman (PUPRPKP) Jembrana I Wayan Sudiarta, Minggu (6/11), mengatakan, penanganan darurat di dua jembatan tersebut, akan memanfaatkan Biaya Tak Terduga (BTT) Jembrana tahun 2022 ini. Dari pendataan sebelumnya, dua jembatan itu ditetapkan prioritas penanganan darurat karena merupakan akses terputus yang sangat vital.
Khususnya untuk akses pendidikan serta akses perekonomian masyarakat setempat. Di mana akibat terputusnya jembatan gantung di Gelar maupun Jembatan Sekar Kejula itu, banyak anak-anak sekolah terpaksa harus menyeberang sungai karena jalur alternatif yang tersedia sangat jauh.
"Kita juga harus pilah mana yang paling prioritas karena anggaran terbatas. Disesuaikan anggaran yang ada. Karena jembatan akan dibangun juga kan tetap harus kokoh. Nanti dibangun jembatan gantung dengan bahan material besi," ujar Sudiarta.
Sesuai hasil kajian teknis, kata Sudiarta, untuk membangun kembali jembatan gantung di Gelar memerlukan anggaran sekitar Rp 445 juta. Sementara untuk pembangunan jembatan gantung di Jembatan Sekar Kejula memerlukan anggaran sekitar Rp 650 juta. "Untuk pengerjaan dua jembatan itu sudah dilaksanakan mulai November ini. Akhir tahun sudah harus selesai," ucap Sudiarta.
Menurut Sudiarta, khusus jembatan gantung yang akan kembali dibangun di Gelar, dibuat seperti jembatan sebelumya. Sedangan jembatan gantung di Sekar Kejula, rencanaya hanya bersifat sementara. Sebab untuk membangun kembali Jembrana Sekar Kejula yang bisa dilalui kendaraan roda empat, membutuhkan biaya besar.
Untuk perbaikan terhadap seluruh infrastruktur yang rusak akibat banjir, telah diusulkan ke pihak Pemerintah Provinsi (Pemprov) melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jembrana Di samping usulan ke Pemprov, juga ada upaya dari Bupati Jembrana I Nengah Tamba untuk mengajukan proposal bantuan pembanguan Jembatan Gelar ke PT Pertamina dan Jembatan Sekar Kejula ke PT Sampoerna.
Menurut Sudiarta, khusus permohonan bantuan Jembatan Gelar yang diusulkan dengan anggaran senilai Rp 3 miliar, itu adalah membuat jembatan yang bisa dilalui kendaraan roda empat. Ketika memang disetujui, untuk lokasi pembangunan jembatan tersebut akan dibangun agak ke selatan. "Kalau memang disetujui, nanti ada dua jembatan di Gelar," ujar Sudiarta. *ode
Kepala Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang, Perumahan dan Kawasan Permukiman (PUPRPKP) Jembrana I Wayan Sudiarta, Minggu (6/11), mengatakan, penanganan darurat di dua jembatan tersebut, akan memanfaatkan Biaya Tak Terduga (BTT) Jembrana tahun 2022 ini. Dari pendataan sebelumnya, dua jembatan itu ditetapkan prioritas penanganan darurat karena merupakan akses terputus yang sangat vital.
Khususnya untuk akses pendidikan serta akses perekonomian masyarakat setempat. Di mana akibat terputusnya jembatan gantung di Gelar maupun Jembatan Sekar Kejula itu, banyak anak-anak sekolah terpaksa harus menyeberang sungai karena jalur alternatif yang tersedia sangat jauh.
"Kita juga harus pilah mana yang paling prioritas karena anggaran terbatas. Disesuaikan anggaran yang ada. Karena jembatan akan dibangun juga kan tetap harus kokoh. Nanti dibangun jembatan gantung dengan bahan material besi," ujar Sudiarta.
Sesuai hasil kajian teknis, kata Sudiarta, untuk membangun kembali jembatan gantung di Gelar memerlukan anggaran sekitar Rp 445 juta. Sementara untuk pembangunan jembatan gantung di Jembatan Sekar Kejula memerlukan anggaran sekitar Rp 650 juta. "Untuk pengerjaan dua jembatan itu sudah dilaksanakan mulai November ini. Akhir tahun sudah harus selesai," ucap Sudiarta.
Menurut Sudiarta, khusus jembatan gantung yang akan kembali dibangun di Gelar, dibuat seperti jembatan sebelumya. Sedangan jembatan gantung di Sekar Kejula, rencanaya hanya bersifat sementara. Sebab untuk membangun kembali Jembrana Sekar Kejula yang bisa dilalui kendaraan roda empat, membutuhkan biaya besar.
Untuk perbaikan terhadap seluruh infrastruktur yang rusak akibat banjir, telah diusulkan ke pihak Pemerintah Provinsi (Pemprov) melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jembrana Di samping usulan ke Pemprov, juga ada upaya dari Bupati Jembrana I Nengah Tamba untuk mengajukan proposal bantuan pembanguan Jembatan Gelar ke PT Pertamina dan Jembatan Sekar Kejula ke PT Sampoerna.
Menurut Sudiarta, khusus permohonan bantuan Jembatan Gelar yang diusulkan dengan anggaran senilai Rp 3 miliar, itu adalah membuat jembatan yang bisa dilalui kendaraan roda empat. Ketika memang disetujui, untuk lokasi pembangunan jembatan tersebut akan dibangun agak ke selatan. "Kalau memang disetujui, nanti ada dua jembatan di Gelar," ujar Sudiarta. *ode
1
Komentar