Pohon Dihuni Ular Picu Ketakutan Warga
AMLAPURA, NusaBali
Pohon Alpukat tinggi sekitar 12 meter dengan diameter 15 cm berisi ular, di Banjar Selat Kaja, Desa/Kecamatan Selat, Karangasem, tumbang, Sabtu (5/11) pukul 20.30 Wita.
Warga gagal menangkap ular itu hingga masuk ke halaman rumah warga. Maka, semalam salah seorang pemilik rumah dibuat ketakutan. Hujan lebat terjadi semalam menyebabkan pohon milik Penyarikan Desa Adat Selat Jro Mangku Nyoman Gede Winata, tumbang ke jalan raya. Perbekel Selat I Gusti Ngurah Oka melaporkan bencana itu ke BPBD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah) Karangasem. Enam petugas membawa dua mesin potong kayu memotong dahan dan ranting pohon. Hanya saja, pohon tersebut selama ini ternyata tempat bersarang ular kobra cukup besar, saat melakukan penanganan, ular keluar dari sarangnya bergerak menuju salah satu pemukiman warga.
Mengingat cuaca hujan lebat dan malam hari, sehingga petugas tidak sempat melakukan evakuasi, lagi pula tidak membawa alat khusus menangkap ular.
Bendesa Adat Selat Jro Mangku Wayan Gede Mustika, membenarkan, pohon alpukat yang tumbang berisi ular. "Ya, ular itu bergerak masuk ke pekarangan rumah warga, menyebabkan warga ketakutan malam itu. Sedangkan selama penanganan pohon tumbang arus lalulintas sempat terhambat," jelas Jro Mangku Gede Mustika, yang mantan Inspektur pada Inspektorat Daerah Karangasem.
Jro Mangku Wayan Gede Mustika mengingatkan kepada warga yang rumahnya dimasuki ular, agar melaporkan ke Perbekel Selat, atau ke petugas pemadam kebakaran Karangasem agar dievakuasi. "Jangan melakukan penanganan sendiri jika menemukan ular itu, laporkan ke petugas agar dibantu dievakuasi," harap Bendesa Adat Selat yang tinggal di Banjar Santhi, Desa/Kecamatan Selat.
Di bagian lain pohon kelapa panjang 10 meter, dan diameter 30 cm, tumbang menyebabkan akses jalan sempat tertutup di Banjar Pangejeroan, Desa Pesaban, Kecamatan Rendang, Minggu (6/11) pukul 05.30 Wita, dilaporkan Perbekel Pesaban I Gede Widiasa, pukul 09.20 Wita.
Petugas BPBD baru melakukan penanganan pukul 10.00 Wita, selanjutnya akses jalan kabupaten kembali normal. Kepala Pelaksana BPBD Ida Bagus Ketut Arimbawa mengatakan, sebenarnya awalnya pohon kelapa yang tumbang kemudian mendorong pohon nangka, sehingga dua pohon di tempat sama roboh ke jalan raya. *k16
1
Komentar