'Jero Ketut' Mengganas, Petani di Bangli Geram
Petani di Bangli dibuat geram oleh ulah ‘jero ketut’ (hama tikus) pada tanaman padi dan palawija yang mereka tanam.
Upaya Sekala Niskala Tak Mempan
BANGLI, NusaBali
Petani merugi karena padi mereka hancur digasak tikus. Di beberapa subak, petani sudah menempuh upaya sakala dan niskala, namun tak menunjukkan tanda-tanda berhasil. Serangan tikus tak mereda.
“Sudah disebut ‘jero ketut’ namun tetap merusak tanaman,” ujar Desak Made Astiti, seorang petani di Subak Tambahan, Desa Jehem, Kecamatan Tembuku, Minggu (7/5). Desak Astiti kemudian menuturkan bagaimana ganasnya serangan tikus. Menurutnya tanaman padi milik tetangganya habis dalam semalam digasak tikus. “Hanya dapat satu kampil,” ucapnya.
Penuturan sama disampaikan petani lainnya. “Tidak hanya padi, palawija pun digasak,” ucap Dewa Ari Santosa, petani di Subak Batuaji, Desa Jehem.
“Sebelumnya tidak pernah ada serangan tikus seganas sekarang,” imbuhnya. Dikatakan, sebelumnya memang ada tikus, namun tidak menjadi mrana (hama).
Petani menyatakan sudah melakukan upaya penanggulangan, dengan memasang racun tikus. Namun pemasangan racun tikus dirasakan tidak banyak berdampak. “Memang ditemukan ada bangkai bikul (tikus), tetapi tikus tetap banyak,” ungkap Dewa Ari Santosa.
Kelian Subak Batuaji I Dewa Agung Aji Raka, membenarkan ganasnya serangan tikus di wilayah subaknya. Untuk penanggulangan hama tikus itu, krama subaknya melakukan upaya secara swadaya. Salah satunya menggunakan racun tikus dan sarana penanggulangan lainnya. Sedang secara niskala, krama subak telah menggelar upacara sebanyak dua kali. Pertama melaksanakan Upacara Peneduh di Pura Ulun Suwi Pucak Sari bertepatan dengan hari raya Kuningan (Sabtu, 10 April). Disusul Upacara Nangluk Merana di Pura Bale Agung Desa Pakraman Tambahan, pada Anggara Kliwon/Anggarkasih Medangsia ( Selasa, 25 April).
Menurut Dewa Aji Raka serangan hama tikus tak saja di subak-subak di Desa Jehem, tetapi menyebar di subak-subak lain di Bangli. Dijelaskannya, saat bertemu dengan para kelian subak untuk ngaturan suwinih (beras dan uang) di Pura Bukit Jati di Desa Pakraman Guliang Kawan Bunutin Bangli, Sabtu (6/4), sesama kelian subak bercerita soal mengganasnya serangan tikus.
“Laporan memang belum, namun kami sudah dapat informasi di beberapa subak sudah ada serangan. Seperti di Subak Tamanbali,” tutur Kepala Dinas Pertanian Ketahanan Pangan dan Perikanan (DPKPP) Kabupaten Bangli I Wayan Sukartana.
Pihaknya belum bisa memberi penjelasan lebih jauh, dengan alasan sedang rapat. “Maaf tiyang sedang rapat di Aceh niki,” ujar Sukartana yang sedang di Aceh (Nangroe Aceh Darussalam) bersama rombongan KTNA Bangli. * k17
1
Komentar