Cipayung Plus Bali Berharap Banyak pada KTT G20
DENPASAR, NusaBali.com - Terselenggaranya rangkaian Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 yang memasuki puncak saat bertemunya para pemimpin negara dunia di Nusa Dua, Kabupaten Badung pada 15-16 November 2022, diharapkan melahirkan kebijakan publik di sektor kesehatan, lingkungan dan ekonomi nasional.
Hal itu terekam dalam poin pernyataan sikap dari kelompok Cipayung Plus Bali saat menggelar diskusi publik dan konfrensi pers terkait 'Urgensi G20 di Bali', Senin (7/11/2022) sore, di Media Centre Dinas Pariwisata Bali, Kawasan Niti Mandala, Renon, Denpasar.
Cipayung Plus Bali yang merupakan gabungan elemen organisasi pergerakan lintas mahasiswa di Bali, terdiri dari KMHDI (Kesatuan Mahasiswa Hindu Dharma Indonesia), IMM (Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah) dan GMKI (Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia).
Lalu ada HMI (Himpunan Mahasiswa Islam), GMNI (Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia) dan PMII (Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia) ini, mendorong juga Gubernur Bali, Wayan Koster untuk menjadikan kegiatan presidensi G20 sebagai aspek pemulihan pariwisata di Pulau Dewata ini.
"Selain itu kami meminta pemerintah saat menyelenggarakan G20, agar dapat memberikan dampak langsung terhadap perkembangan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) dan masyarakat Bali secara umum," tegas Ketua Panitia Pelaksana kegiatan, Putu Esa Purwita.
Menurut Putu Esa yang juga Ketua PD KMHDI Bali ini menyatakan, gencarnya pembangunan fasilitas publik begitu massif menjelang G20, ia pun berharap komitmen pembangunan tersebut tidak hanya terjadi di saat momentum ini saja, tetapi terus berkelanjutan.
"Secara prinsip intinya kami mengajak pada seluruh masyarakat Bali khususnya, untuk tidak terprovokasi dan mengawal bersama kesuksesan KTT G20 ini, apalagi kita sebagai tuan rumah, harus menunjukkan wajah yang baik di mata delegasi Internasional," jelasnya.
Dalam diskusi yang dihadiri sekitar 50 mahasiswa dari berbagai elemen aktivis pergerakan di Bali tersebut, turut pula dihadiri Akademisi Universitas Udayana Efatha FB Duarte yang memberikan perspektif tentang momen G20, bisa menjadi ajang perdamaian bagi negara-negara di dunia internasional.
Sementara Kepala Seksi Promosi Dinas Pariwisata Provinsi Bali I Ketut Yadnya Winarta mengatakan, dengan terlaksananya G20 khususnya sektor pariwisata Bali sangat terdampak besar secara positif.
"Hotel-hotel mulai penuh dan ramai serta banyak pelaku pariwisata mulai bangkit, karena inilah momentum positif ajang pulihnya ekonomi pariwisata di Bali," pungkasnya.*aps
1
Komentar