Kosali Undiknas Denpasar, Jaring Bibit Pelestari Budaya Bali
Sebanyak 21 pasang peserta lomba Tari Jauk Manis dan Makendang Tunggal ikut dalam Kompetisi Seniman Muda Bali (Kosali) yang diselenggarakan oleh UKM Tari Bhanda Iswari dan Komunitas Mahasiswa Karawitan Taksu Abhinaya Undiknas Denpasar di Wantilan Taman Budaya Art Centre Denpasar, Minggu (7/5).
DENPASAR, NusaBali
Ketua panitia, I Putu Apriana menjelaskan Kosali yang digelar pertama kali ini bertujuan untuk menjaring bibit-bibit seniman muda pelestari budaya Bali. “Kompetisi ini kami gelar sebagai wadah bagi generasi muda khususnya penari Jauk untuk bisa menuangkan kreativitasnya dalam melestarikan seni di Bali. Karena jika tidak diberikan ruang, maka bukan tidak mungkin seniman muda Bali akan mulai berkurang jumlahnya,” jelas Apriana.
Dengan tema ‘Yang Muda Yang Berkarya’, kompetisi ini menghadirkan 4 juri dari para praktisi, antara lain Ngurah Bagus Supartama SSn MSi dan I Putu Adi Sujana untuk kompetisi Tari Jauk Manis. Sedangkan untuk juri Makendang Tunggal dihadirkan I Ketut Gede Rudita SSn MSi dan Tri Sandyasa Putra. “Peserta kami batasi berdasarkan umur antara 16-22 tahun. Satu tim beranggotakan 2 orang. Namun untuk penilaian akan diberikan secara perorangan,” jelasnya.
Kompetisi ini akan menjaring juara 1 hingga harapan 3 untuk masing-masing kategori. Selain itu, akan ditetapkan satu pasang peserta sebagai juara favorit. Kegiatan Kosali ini mendapat dukungan dari sejumlah sponsor, yakni Mi One Global (Group Parhyangan Agung), Koperasi Serba Usaha Dauh Ayu, Ananta Collection, dan Bank Pembangunan Daerah (BPD) Bali.
Ditemui secara terpisah, Kepala Pusat Pengembangan Prestasi Mahasiswa Non Akademik Undiknas Denpasar, Putu Darma Pradana mengapresiasi kreativitas mahasiswa ini sebagai salah satu upaya pelestarian budaya di tengah derasnya arus globalisasi. “Banyak komunitas seni yang ada di Undiknas, yang kami harapkan bisa terinspirasi dari kegiatan Kosali ini sehingga semakin banyak komunitas yang peduli dengan pelestarian budaya Bali,” ujarnya. * nvi
Dengan tema ‘Yang Muda Yang Berkarya’, kompetisi ini menghadirkan 4 juri dari para praktisi, antara lain Ngurah Bagus Supartama SSn MSi dan I Putu Adi Sujana untuk kompetisi Tari Jauk Manis. Sedangkan untuk juri Makendang Tunggal dihadirkan I Ketut Gede Rudita SSn MSi dan Tri Sandyasa Putra. “Peserta kami batasi berdasarkan umur antara 16-22 tahun. Satu tim beranggotakan 2 orang. Namun untuk penilaian akan diberikan secara perorangan,” jelasnya.
Kompetisi ini akan menjaring juara 1 hingga harapan 3 untuk masing-masing kategori. Selain itu, akan ditetapkan satu pasang peserta sebagai juara favorit. Kegiatan Kosali ini mendapat dukungan dari sejumlah sponsor, yakni Mi One Global (Group Parhyangan Agung), Koperasi Serba Usaha Dauh Ayu, Ananta Collection, dan Bank Pembangunan Daerah (BPD) Bali.
Ditemui secara terpisah, Kepala Pusat Pengembangan Prestasi Mahasiswa Non Akademik Undiknas Denpasar, Putu Darma Pradana mengapresiasi kreativitas mahasiswa ini sebagai salah satu upaya pelestarian budaya di tengah derasnya arus globalisasi. “Banyak komunitas seni yang ada di Undiknas, yang kami harapkan bisa terinspirasi dari kegiatan Kosali ini sehingga semakin banyak komunitas yang peduli dengan pelestarian budaya Bali,” ujarnya. * nvi
Komentar