Bupati Eka Wiryastuti Raih Satya Lencana dari Presiden
Bupati Tabanan Ni Putu Eka Wiryastuti menerima penghargaan Satya Lencana Pembangunan Bidang Kesehatan Pangan dan Pertanian dari pemerintah pusat.
TABANAN, NusaBali
Selain Bupati Eka Wiryastuti, petani asal Penebel, Tabanan, I Nengah Suarsana, juga menerima penghargaan Satya Lencana Wira Karya.
Penghargaan Satya Lencana Pembangunan Bidang Kesehatan Pangan dan Pertanian untuk Bupati Eka Wiryastuti dan Satya Lencana Wira Karya untuk petani Nengah Suarsana tersebut diserahkan langsung oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat acara pembukaan Pekan Nasional Kontak Tani dan Nelayan Andalan (Penas KTNA) XV di Stadion Juang Harapan Bangsa, Banda Aceh, Sabtu (6/5) lalu.
Dalam proses penyematan tanda kehormatan Satya Lencana Pembangunan, Bupati Eka Wiryastuti bersanding dengan Gubernur Sumatra Barat Irwan Prayitno, Bupati Tulungagung (Jawa Timur) Syahri Mulyo, Bupati Tasikmalaya (Jawa Barat) Uu Ruzhanul Ulum, Bupati Minahasa Utara (Sulut) James Sumendap, Bupati Bone Andi Fahsar M Padjalangi, Bupati Barito Utara Nadalsyah, Bupati Tapin M Arifin Arpan, Walikota Lubuk Linggau SN Prana Putra Sohe, dan petani dari Tasikmalaya Aep Saefudin.
Sedangkan dalam penyematan tanda kehormatan Satya Lencana Wira Karya, petani Nengah Suarsana bersanding dengan Bupati Bengkulu Utara Ir Mian, Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas, serta tujuh petani dari provinsi lainnya di Indonesia.
Satya Lencana Pembangunan merupakan penghargaan tertinggi sekaligus apresiasi atas kepedulian, niat, serta kerja keras Pemkab Tabanan yang memperhatikan, melindungi, serta mempertahankan wilayahnya sebagai ‘lumbung pangan’ di Bali. Sedangkan Satya Lencana Wira Karya diberikan kepada petani Nengah Suarsana, atas dedikasinya di bidang pertanian dengan merintis serta mengembangkan Sekolah Pertanian Somya Pertiwi.
Pemberian penghargaan tertinggi dari pemerintah pusat tersebut disambut sukacita oleh para petani asal Tabanan yang mengikuti Penas KTNA di Banda Aceh. Bupati Eka Wiryastuti juga menyampaikan rasa syukur atas perhatian dan apresiasi dari pemerintah pusat.
“Tentu saya bersyukur karena apa yang telah diupayakan Pemkab Tabanan mempertahankan Tabanan sebagai ‘lumbung pangan’nya Bali akhirnya mendapatkan apresiasi. Ini kerja keras semua pihak, terutama para petani dan nelayan yang setia pada profesinya,” ujar Bupati Eka Wiryastuti sepulang dari Banda Aceh, Minggu (7/5).
Menurut Eka Wiryastuti, petani dan nelayan adalah kaum Marhaen yang harus diutamakan kehidupannya. Terlebih, hal tersebut sudah diamanatkan Bapak Bangsa dan skaligus Presiden Pertama RI, Dr Ir Soekarno (Bung Karno). “Amanat Bung Karno sudah jelas, mengyomi dan mengangkat derajat hidup mereka. Petani dan nelayan adalah napas saya. Karena itu, penghargaan ini merupakan salah satu bentuk keberpihakan kepada para petani dan nelayan,” tandas Srikandi PDIP yang sandang predikat sebagai ‘Bupati Wanita Pertama di Bali’ ini.
Selain menyambut dengan rasa syukur, penghargaan Satya Lencana Pembangunan dari Presiden tersebut juga dimaknai Eka Wiryastuti sebagai motivasi untuk terus melakukan yang terbaik. “Penghargaan ini juga harus dilihat sebagai sebuah amanat yang luar biasa untuk memacu Pemkab Tabanan berbuat maksimal lagi untuk pembangunan pertanian di Tabanan,” katanya.
Sementara itu, Presiden Jokowi dalam pengarahannya menekankan semua pihak agar selalu memberikan dukungan kepada para petani dan nelayan. “Kita ingat waktu kecil dengar orang-orang tua kita bilang, ‘kalau tidak ada petani yang kerja keras, kita mau makan apa? Kalau tidak ada nelayan yang kerja keras, kita mau makan ikan apa?’ Karena itu, kita harus sayang kepada petani dan nelayan,” ujar Jokowi.
Jokowi juga mengajak masing-masing kepala daerah untuk kembali melihat potensi unggulan bidang pertanian dan kelautan di wilayahnya. “Gubernur, Bupati, dan Walikota harus melihat tanaman unggulan di daerahnya masing-masing yang punya harga baik,” pesan Presiden yang mantan Gubernur DKI Jakarta 2012-2014 ini. *k21
Selain Bupati Eka Wiryastuti, petani asal Penebel, Tabanan, I Nengah Suarsana, juga menerima penghargaan Satya Lencana Wira Karya.
Penghargaan Satya Lencana Pembangunan Bidang Kesehatan Pangan dan Pertanian untuk Bupati Eka Wiryastuti dan Satya Lencana Wira Karya untuk petani Nengah Suarsana tersebut diserahkan langsung oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat acara pembukaan Pekan Nasional Kontak Tani dan Nelayan Andalan (Penas KTNA) XV di Stadion Juang Harapan Bangsa, Banda Aceh, Sabtu (6/5) lalu.
Dalam proses penyematan tanda kehormatan Satya Lencana Pembangunan, Bupati Eka Wiryastuti bersanding dengan Gubernur Sumatra Barat Irwan Prayitno, Bupati Tulungagung (Jawa Timur) Syahri Mulyo, Bupati Tasikmalaya (Jawa Barat) Uu Ruzhanul Ulum, Bupati Minahasa Utara (Sulut) James Sumendap, Bupati Bone Andi Fahsar M Padjalangi, Bupati Barito Utara Nadalsyah, Bupati Tapin M Arifin Arpan, Walikota Lubuk Linggau SN Prana Putra Sohe, dan petani dari Tasikmalaya Aep Saefudin.
Sedangkan dalam penyematan tanda kehormatan Satya Lencana Wira Karya, petani Nengah Suarsana bersanding dengan Bupati Bengkulu Utara Ir Mian, Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas, serta tujuh petani dari provinsi lainnya di Indonesia.
Satya Lencana Pembangunan merupakan penghargaan tertinggi sekaligus apresiasi atas kepedulian, niat, serta kerja keras Pemkab Tabanan yang memperhatikan, melindungi, serta mempertahankan wilayahnya sebagai ‘lumbung pangan’ di Bali. Sedangkan Satya Lencana Wira Karya diberikan kepada petani Nengah Suarsana, atas dedikasinya di bidang pertanian dengan merintis serta mengembangkan Sekolah Pertanian Somya Pertiwi.
Pemberian penghargaan tertinggi dari pemerintah pusat tersebut disambut sukacita oleh para petani asal Tabanan yang mengikuti Penas KTNA di Banda Aceh. Bupati Eka Wiryastuti juga menyampaikan rasa syukur atas perhatian dan apresiasi dari pemerintah pusat.
“Tentu saya bersyukur karena apa yang telah diupayakan Pemkab Tabanan mempertahankan Tabanan sebagai ‘lumbung pangan’nya Bali akhirnya mendapatkan apresiasi. Ini kerja keras semua pihak, terutama para petani dan nelayan yang setia pada profesinya,” ujar Bupati Eka Wiryastuti sepulang dari Banda Aceh, Minggu (7/5).
Menurut Eka Wiryastuti, petani dan nelayan adalah kaum Marhaen yang harus diutamakan kehidupannya. Terlebih, hal tersebut sudah diamanatkan Bapak Bangsa dan skaligus Presiden Pertama RI, Dr Ir Soekarno (Bung Karno). “Amanat Bung Karno sudah jelas, mengyomi dan mengangkat derajat hidup mereka. Petani dan nelayan adalah napas saya. Karena itu, penghargaan ini merupakan salah satu bentuk keberpihakan kepada para petani dan nelayan,” tandas Srikandi PDIP yang sandang predikat sebagai ‘Bupati Wanita Pertama di Bali’ ini.
Selain menyambut dengan rasa syukur, penghargaan Satya Lencana Pembangunan dari Presiden tersebut juga dimaknai Eka Wiryastuti sebagai motivasi untuk terus melakukan yang terbaik. “Penghargaan ini juga harus dilihat sebagai sebuah amanat yang luar biasa untuk memacu Pemkab Tabanan berbuat maksimal lagi untuk pembangunan pertanian di Tabanan,” katanya.
Sementara itu, Presiden Jokowi dalam pengarahannya menekankan semua pihak agar selalu memberikan dukungan kepada para petani dan nelayan. “Kita ingat waktu kecil dengar orang-orang tua kita bilang, ‘kalau tidak ada petani yang kerja keras, kita mau makan apa? Kalau tidak ada nelayan yang kerja keras, kita mau makan ikan apa?’ Karena itu, kita harus sayang kepada petani dan nelayan,” ujar Jokowi.
Jokowi juga mengajak masing-masing kepala daerah untuk kembali melihat potensi unggulan bidang pertanian dan kelautan di wilayahnya. “Gubernur, Bupati, dan Walikota harus melihat tanaman unggulan di daerahnya masing-masing yang punya harga baik,” pesan Presiden yang mantan Gubernur DKI Jakarta 2012-2014 ini. *k21
Komentar