Pasukan Katak Halau Penyusup di Perairan Benoa
DENPASAR, NusaBali
Sebanyak 14 orang prajurit pasukak khusus TNI Angkatan Laut, Komando Pasukan Katak (Kopaska) menangkap satu kapal penyusup di perairan Benoa, Rabu (9/11) pagi.
Belasan prajurit Pasukan Katak itu berhasil mengamankan kapal penyusup tersebut bersama dua orang bersenjata lengkap yang mengawakinya. Kapal dan dua orang tak dikenal itu dibawa ke posko TNI di Pelabuhan Benoa, Kelurahan Pedungan, Kecamatan Denpasar Selatan.
Kegiatan tersebut merupakan simulasi pengamanan Konferensi Tingkat Tinggi Grouping of Twentty (KTT G20) pada sektor laut. Disimulasikan ada kapal di berlayar di sekitar Perairan Benoa. Kapal tersebut dicurigai mengganggu jalannya pertemuan puncak KTT G20 yang dipusatkan di kawasan ITDC, Kelurahan Benoa, Kecamatan Kuta Selatan, Badung.
Mendeteksi adanya kegiatan kapal mencurigakan itu, TNI AL mengerahkan 14 prajurit elite yang masuk dalam Subsatgas Pamla dalam pengaman KTT G20 langsung melakukak pengahalauan. Mereka menggunakan dua kapal cepat sea raider. Belasan orang pasukan khusus itu bersenjata lengkap mendekat dan menangkapan kapal tersebut. Kedua orang di dalam kapal tersebut belum diketahui teroris atau tidak. Hanya saja kapal bersama dua OTK itu dicurigai mengancam jalannya pertemuan KTT G20 di Nusa Dua.
Pengamanan KTT G20 mendapat pengamanan super ketat dari aparat TNI. Pola pengamanan super ketat itu dibuat dalam tiga ring, yakni ring satu Paspampres, ring dua TNI, dan ring tiga Polri bersama instansi terkait lainnya. Pada setiap ring pengamanan terdiri dari satgas-satgas dan Subsatgas. Sebanyak 14.300 prajurit TNI dan 9.700 personel.
Khusus untuk prajurit TNI diperintahkan oleh Panglima TNI Andika Perkasa, mulai Selasa (8/11) menempati posisi masing-masing. Ribuan prajurit itu diberi waktu dua hari untuk melakukan adaptasi guna memahami lingkungan kerja masing-masing. "Masuk ke posisi masing-maeing, lakukan survei, dan siapkan sarana dan prasarana," perintah Panglima TNI saat pimpin langsung Apel Gelar Pasukan Dalam Rangka Pengamanan VVIP pada puncak KTT G20, Senin (7/11) sore.
Di sisi salin, ribuan personel Polri juga sudah siaga di pos masing-masing. Ribuan personel yang dilibatkan ini menggelar operasi dengan sandi Puri Agung 2022 itu selama 10 hari (8-17) November 2022. Operasi terpusat ini melibatkan tiga Polda. Selain Polda Bali sebagai tempat digelarnya KTT G20, juga melibatkan Polda Jawa Timur dan Polda Nusa Tenggara Barat sebagai daerah penyangga.
"Ring III adalah lapisan terluar yang berinteraksi langsung dengan masyarakat umum. Polri dituntut untuk menampilkan sosok pengamanan yang humanis, dan ramah, namun tetap tegas ketika dibutuhkan sehingga mampu mereduksi potensi ancaman yang menganggu jalannya KTT G20. Kunci keberhasilan pengamanan ini adalah soliditas dan keterpaduan antara unsur-unsur terkait yaitu Paspampres, TNl, Polri, dan BNPB serta unsur lainnya," ungkap Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo usai pimpin apel Apel Gelar Pasukan Puri Agung untuk pengaman KTT G20 Senin (7/11) pagi. *pol
1
Komentar