Forum Perbekel Baturiti Bakal Ikut Kelola
Pengelolaan DTW Bedugul yang 'Mati Suri'
Konsep pengelolaan masih perlu dimatangkan kembali. Apakah hanya mengelola di bidang penjualan saja, atau sampai mengelola wisata air.
TABANAN, NusaBali
Forum Perbekel Kecamatan Baturiti bakal ikut mengelola DTW Bedugul di Desa Batunya, Kecamatan Baturiti, Tabanan, yang lama ‘mati suri’. Mereka berencana mengelola khusus di bagian penjualan oleh-oleh khas Baturiti. Namun wacana ini belum final, masih menunggu keputusan pimpinan dalam hal ini Bupati Tabanan.
Kepala Dinas Pariwisata Tabanan I Gusti Ngurah Suryana, mengungkapkan wacana Forum Perbekel Baturiti ikut mengelola DTW Bedugul terungkap saat Bupati Tabanan I Komang Gede Sanjaya ngantor di Desa Angseri, Kecamatan Baturiti. Saat itulah, perwakilan perbekel melakukan audiensi. “Finalnya belum, masih menunggu koordinasi lanjutan,” ujar Suryana, Rabu (9/11).
Kata dia, Forum Perbekel Baturiti pasang badan ikut mengelola DTW Bedugul. Mereka akan mengalokasikan dana Rp 200 juta per desa. Jumlah desa di Kecamatan Baturiti sebanyak 12 desa. “Jadi arahnya ini ketika mereka ikut mengelola DTW, potensi desa yang ada di Kecamatan Baturiti bisa dijual di kawasan itu,” tegas Suryana.
Dengan sudah ada yang ingin mengelola ini, tentu disambut baik oleh pemerintah daerah. Namun untuk konsep pengelolaan masih perlu dimatangkan kembali. “Apakah hanya ingin mengelola di bidang penjualan saja, atau sampai mengelola wisata air. Itu perlu dimaksimalkan. Karena potensi pengembangan wisata di DTW Bedugul banyak,” kata Suryana.
Dia pun berharap kerjasama ini akan berlangsung lancar. Sebab sudah lama DTW Bedugul ‘mati suri’, di samping itu pariwisata mulai bangkit pasca dilanda pandemi Covid-19.
“Untuk sarana pendukung di DTW Bedugul juga sudah lengkap. Ada ruko, tempat parkir memadai, dan toilet. Namun memang bangunan di bagian bawah perlu ada renovasi sedikit,” ungkap Suryana.
Untuk diketahui, DTW Bedugul sejak 2010 ‘mati suri’ tanpa pengelola sepeninggal Wayan Purnayasa (pihak ketiga yang mengelola, Red). Kondisi ini pun telah dibahas berulang kali. Sempat dibahas wacana akan dikelola oleh Perusahaan Daerah Dharma Santhika (PDDS), namun tak jelas kepastiannya.
Untuk membangkitkan kawasan tersebut, Pemkab Tabanan sudah memprioritaskan penataan fisik. Di DTW Bedugul ini sudah dibangun sejumlah kios cenderamata, toilet berstandar internasional, hingga penataan parkir dan gapura. Bahkan yang terbaru adalah rehabilitasi restoran yang dilakukan sebelum pandemi Covid-19. *des
Kepala Dinas Pariwisata Tabanan I Gusti Ngurah Suryana, mengungkapkan wacana Forum Perbekel Baturiti ikut mengelola DTW Bedugul terungkap saat Bupati Tabanan I Komang Gede Sanjaya ngantor di Desa Angseri, Kecamatan Baturiti. Saat itulah, perwakilan perbekel melakukan audiensi. “Finalnya belum, masih menunggu koordinasi lanjutan,” ujar Suryana, Rabu (9/11).
Kata dia, Forum Perbekel Baturiti pasang badan ikut mengelola DTW Bedugul. Mereka akan mengalokasikan dana Rp 200 juta per desa. Jumlah desa di Kecamatan Baturiti sebanyak 12 desa. “Jadi arahnya ini ketika mereka ikut mengelola DTW, potensi desa yang ada di Kecamatan Baturiti bisa dijual di kawasan itu,” tegas Suryana.
Dengan sudah ada yang ingin mengelola ini, tentu disambut baik oleh pemerintah daerah. Namun untuk konsep pengelolaan masih perlu dimatangkan kembali. “Apakah hanya ingin mengelola di bidang penjualan saja, atau sampai mengelola wisata air. Itu perlu dimaksimalkan. Karena potensi pengembangan wisata di DTW Bedugul banyak,” kata Suryana.
Dia pun berharap kerjasama ini akan berlangsung lancar. Sebab sudah lama DTW Bedugul ‘mati suri’, di samping itu pariwisata mulai bangkit pasca dilanda pandemi Covid-19.
“Untuk sarana pendukung di DTW Bedugul juga sudah lengkap. Ada ruko, tempat parkir memadai, dan toilet. Namun memang bangunan di bagian bawah perlu ada renovasi sedikit,” ungkap Suryana.
Untuk diketahui, DTW Bedugul sejak 2010 ‘mati suri’ tanpa pengelola sepeninggal Wayan Purnayasa (pihak ketiga yang mengelola, Red). Kondisi ini pun telah dibahas berulang kali. Sempat dibahas wacana akan dikelola oleh Perusahaan Daerah Dharma Santhika (PDDS), namun tak jelas kepastiannya.
Untuk membangkitkan kawasan tersebut, Pemkab Tabanan sudah memprioritaskan penataan fisik. Di DTW Bedugul ini sudah dibangun sejumlah kios cenderamata, toilet berstandar internasional, hingga penataan parkir dan gapura. Bahkan yang terbaru adalah rehabilitasi restoran yang dilakukan sebelum pandemi Covid-19. *des
Komentar