Bali Percepat Digitalisasi Transaksi Pajak Ranmor
Bapenda Sebut Bali Masuk Penilaian Pusat dengan Skala Prioritas
DENPASAR, NusaBali
Provinsi Bali mempercepat digitalisasi transaksi atau pembayaran pajak kendaraan bermotor (ranmor) secara digital.
Percepatan digitalisasi transaksi dalam pembayaran pajak ini untuk memudahkan layanan hingga mencegah terjadinya kebocoran pajak, khususnya ranmor. "Kita tidak bisa lagi menunda-nunda transaksi digital dalam pembayaran pajak ranmor di Bali. Di sejumlah negara sudah bertahun-tahun lamanya mereka digitalisasi. Nggak ada lagi pembayaran tunai untuk bayar pajak. Kita di Bali sudah mau 100 persen dalam pembayaran pajak ranmor," ujar Kepala Bapenda Bali I Made Santa, di sela-sela acara penyerahan hadiah pembayaran digital samsat di Kantor Bapenda Bali, Jalan Cok Agung Tresna, Niti Mandala Denpasar, Rabu (9/11) sore.
Penyerahan hadiah pembayaran digital samsat untuk wajib pajak ini dihadiri Dirut Operasional BPD Bali Ida Bagus Gede Setia Yasa, Kepala Cabang PT Jasa Raharja Bali Abubakar Aljufri dan stakeholder terkait. Ada 4 sepeda lipat dan 4 unit sepeda motor listrik yang diserahkan kepada para perwakilan yang hadir. Mereka adalah wajib pajak yang transaksi selalu dengan digital dan tidak pernah nunggak atau kena sanksi. Sementara sepeda listrik yang dijadikan hadiah sebagai dukungan kepada pemerintah daerah menuju Bali clean and green.
Santa mengatakan saat ini ada 3,2 juta wajib pajak ranmor di Bali. Dari jumlah tersebut semuanya sudah mengarah ke digitalisasi atau pembayaran pajak online. "Minimal mereka seratus persen sudah melalui bank untuk bayar nominal pajaknya. Tidak ada lagi urusan ketemu di loket atau melalui pola-pola yang tidak sesuai mekanisme," tegas birokrat asal Desa Batubulan, Kecamatan Sukawati, Gianyar ini.
Santa mengatakan, saat ini Bali dalam persiapan penilaian pusat dalam transaksi digital. "Melalui Tim Percepatan dan Perluasan Digitalisasi Daerah, Bali sekarang diuji dan diverifikasi. Bali diikutkan dalam penilaian, karena respon di Bali soal digitalisasi ini cukup bagus dan luar biasa. Bali awalnya masuk Indonesia bagian tengah dan timur. Namun karena transaksi digital di Bali meningkat, maka Bali disandingkan dengan Jawa dan Bali yang tingkat transaksi digitalnya tinggi," tegas mantan Kadis Perhubungan Provinsi Bali ini.
"Kesadaran masyarakat sangat tinggi bayar pajak, dan secara online. Di Samsat Denpasar misalnya, hampir tidak ada transaksi di loket. Kalaupun ada yang datang ke kantor, itu urusannya secara virtual. Karena sudah dengan aplikasi, seperti e-Samsat," ujar Santa.
Sementara, Dirut Operasional BPD Bali, Ida Bagus Gede Setia Yasa secara terpisah mengatakan BPD Bali sebagai partner Bapenda Bali menyiapkan infrastruktur menuju pembayaran pajak ranmor secara digital. "Kita kedepankan aspek dan ketentuan di Pemda untuk pola pembayaran pajak ranmor secara digital. Sebelum ada program ini, kita sudah kerjasama dengan Pemda soal digitalisasi. Banyak inovasi yang dibuat Bapenda Bali, dan BPD menyiapkan infrastrukturnya," ujar Setia Yasa. *nat
1
Komentar