TP PKK Bangli Belajar Kelola Sampah TPS3R
BANGLI, NusaBali
TP PKK Kabupaten Bangli studi tiru berupa belajar kelola sampah ke TPS3R Kampus Sido Resik, Desa Siwalanpanji, Kecamatan Buduran Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur, Selasa (8/11).
Kegiatan studi tiru diikuti Ketua TP PKK Kabupaten Bangli Ny Sariasih Sedana Arta, didampingi Ketua WHDI Kabupaten Bangli Ny Suciati Diar, Kepala Dinas Lingkungan Hidup Bangli Putu Ganda Wijaya, Kepala Dinas PMD Bangli AA Purnama, Kepala Satpol PP Bangli I Dewa Agung Suryadarma.
Rombongan diterima Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Sidoarjo Dr.M. Bahrul Amig. Ketua TP PKK Kabupaten Bangli Ny Sariasih Sedana Arta mengatakan jika dari kegiatan studi tiru ini pihaknya beserta jajaran pikirannya bisa terbuka tentang sampah. Yang mana jangan hanya berfikir kalau sampah itu kotor, tetapi dengan adanya pengelolaan sampah dengan sistem dan metode yang tepat, sampah akan memiliki nilai ekonomis yang tinggi. "Sampah ini dapat dikelola kemudian dapat menghasilkan uang," ungkapnya.
Menurut Ny Sariasih, hal paling menarik dari pengelolaan sampah di TPS3R tersebut adalah dapat mempekerjakan masyarakat dengan upah melebihi UMK. Namun yang perlu diperhatikan adalah keamanan para pekerja. "Pekerja harus menggunakan masker dan sarung tangan, karena apapun regulasi yang kita lakukan pada akhirnya pekerja tersebut harus sehat dan terlindungi. Karena mereka akan kontak dengan keluarganya masing-masing, agar tidak membawa penyakit ke rumah," sebutnya.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Sidoarjo Bahrul Amig, menjelaskan penduduk sidoarjo berjumlah 2,3 juta jiwa, memiliki 18 Kecamatan dan 353 Desa/Kelurahan dengan potensi sampah 1.200 ton perhari. Saat ini sampah yang dibawa ke TPA sebanyak 600 ton dan sisanya diselesaikan dengan cara pengelolaan berbasis sumber. "Kota Sidoarjo adalah kota urban yang banyak pendatang, kota dagang dan kota industri, kalau dibandingkan dengan Kabupaten Bangli masih sangat jauh kalau dilihat dari luas wilayah dan potensi sampahnya," jelasnya.
Tidak dipungkiri hampir semua daerah dalam penanganan sampah hanya memindah sampah, dan jarang sekali mengelola sampah, yang akhirnya adalah menambah persoalan. "Kami tidak merasa paling bagus dan paling baik dalam hal pengelolaan sampah namun kita harus sharing dan saling melengkapi satu sama lainnya," ujarnya.
Pihaknya optimis, terkait pengelolaan sampah, apabila didorong dan didukung oleh ibu-ibu PKK maka kegiatan pengelolaan sampah akan menjadi lebih efektif, karena Ibu memiliki peran yang sangat penting didalam keluarga. "Kami siap sharing terkait pengelolaan sampah di Kabupaten Bangli, tentunya melalui inovasi yang telah dikembangkan dan metode pengembangannya," sambungnya.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup Bangli I Putu Ganda Wijaya menyebutkan, produksi sampah per hari di Kabupaten Bangli 176 kubik atau setahun sekitar 40 ton. Saat ini Bangli baru memiliki 10 Unit TPS3R, di antaranya 9 unit bantuan dari pusat melalui dana DAK dan 1 unit swadaya. Selain 10 TPS3R, Bangli juga memiliki 1 TPA dengan sistem sanitary renville. Hanya saja keberadaannya sampai saat ini belum optimal karena beberapa sarana yang sering mengalami permasalahan.
Dari sekian banyak permasalahan sampah yang harus dilayani, jelas Ganda Wijaya, Kabupaten Bangli baru bisa melaksanakan pengangkutan sampah sekali dalam sehari saatu pagi. Bangli memiliki program Gemaripah Sadia Padu yang berarti Gerakan Sampah Mewujudkan Bangli Trepti dengan cara melaksanakan penyisiran pengangkutan sampah menggunakan mobil viar selama 24 jam secara terjadwal. "Kami berharap, bagaimana nantinya 10 TPS3R ini mampu mengadopsi apa yang telah dilaksanakan oleh DLH Kabupaten Sidoarjo. Kami harap ini bisa diterapkan di Bangli dalam pengelolaan sampah," imbuhnya.*esa.
Komentar