Nusameta Gelar Web3 Tour de Bali, Sasar Gen Z Dorong Evolusi Blockchain
MANGUPURA, NusaBali.com – Bali merupakan salah satu pusat Web3 terbesar di Indonesia, bahkan di dunia. Nyatanya tidak memberikan angin segar bagi masyarakatnya. Peluang yang besar dengan adanya Web3 masih belum seimbang dengan sumber daya manusia yang bisa bahkan mengetahui keberadaan Web3 sendiri.
Minimnya masyarakat akan hal ini, membuat Nusameta bersama THub by Tokocrypto dan The Ambengan Tenten (TAT) menggelar kegiatan Web3 Tour de Bali selama tiga hari, 10-12 November 2022.
“Program ini penting diadakan agar dapat merekatkan sekaligus menstimulasi pegiat web3 lokal, berawal dari Bali namun merangkul seluruh Indonesia seiring bertambahnya partisipasi berbagai pihak,” Community Manager THub by Tokocrypto, Antria Pansy di Jimbaran HUB, Kamis (10/11/2022) sore.
Pada hari pertama, Kamis (10/11/2022), gelaran ini melibatkan 400 orang peserta yang berasal dari beberapa komunitas Web3, Kampus STMIK Primakara, dan SMKN 5 Denpasar. Para peserta terlihat sangat antusias selama kegiatan berlangsung. Tak ayal saat sesi tanya jawab dibuka, satu persatu para peserta mengacungkan tangan kanannya untuk bertanya kepada narasumber.
“Tujuan kita terkait teknologi ini adalah ingin menyasar Gen Z untuk bisa lebih tahu perkembangan apa sih yang mereka rasakan sekarang. Dan mereka terlihat sangat bersemangat dengan adanya acara ini,” ujar Community Development Nusameta, Adhi Wahyudin.
“Penjelasan dari para narasumber mudah saya mengerti sehingga banyak ilmu yang bisa saya ambil dari kegiatan ini. Contohnya di dunia yang saat ini bagaimana caranya kita bisa menggunakan teknologi baru Web3 ini nanti,” ujar Siswi SMKN 5 Denpasar, Ni Kadek Novik Anggreni.
Salah satu mahasiswi STMIK Primakara, Ni Nyoman Ayu Putri Winandari mengungkapkan alasannya datang pada kegiatan ini karena tertarik dengan Web3 yang sangat awam baginya.
“Saya mengambil Jurusan Sistem Informasi Akuntasi, jadi menurut saya tema ini bagus tentang Web3. Karena saya suka dunia digital jadi setelah ikut kegiatan ini saya jadi tahu metaverse itu jenisnya apa saja,” papar mahasiswi STMIK Primakara, Ni Nyoman Ayu Putri Winandari.
Salah satu narasumber, I Gede Wahyu Budi Saputra mengutarakan jika hal yang ditekan kepada para peserta bagaimana agar mereka nantinya bisa terjun dan mengeksplor diri dengan adanya peluang yang sangat besar pada pengembangan Web3 itu sendiri.
“Mereka bisa memanfaatkan momentum ini untuk berkarir di Web3 karena banyak perusahaan yang sedang mencari Web3 ini tetapi yang bisa di Bali hanya sedikit,” ujar Ketua Komunitas Google Developer Group Bali, I Gede Wahyu Budi Saputra.
Lebih lanjut, soal persentase masyarakat Bali yang mengetahui tentang Web3 ini masih menyentuh angka di bawah 10 persen.
“Pengetahuan masyarakat di Bali tentang Web3 masih di bawah 10 persen karena masih awam. Jika sudah berbicara Web3 mereka masih belum paham, tetapi kalau sudah berbicara kripto atau treding mereka sudah paham kalau ini adalah peluang bisnis,” jelas I Gede Wahyu Budi Saputra.
Web3 sendiri adalah cara memanfaatkan blockchain untuk membuat sebuah solusi teknologi semacam teknologi baru yang sama halnya seperti internet. Untuk menguasai teknologi ini, tidak hanya bisa dilakukan oleh orang yang berada di lingkup IT atau jurusan informatika saja melainkan seluruh kalangan.
“Tidak harus orang IT tetapi yang penting niatnya ada dan bisa melihat peluang baru. Kalau kita sudah ke sana pasti kita bisa,” tambah I Gede Wahyu Budi Saputra.
I Gede Wahyu Budi Saputra pun berharap bagi para Gen Z untuk mulai mencari tahu dari sekarang mengenai Web3 bukan hanya sekadar treding atau investasi saja. Namun Web3 bisa menjadi sebuah ladang baru, sebuah teknologi baru dan tempat inovasi baru.
“Ciptakan sesuatu yang baru. Aku harap mereka bisa melihat peluang Web3 ini karena di Bali adalah salah satu pusat Web3 terbesar di dunia,” harap I Gede Wahyu Budi Saputra.
Dalam kesempatan yang sama, Founder dari The Ambengan Tenten (TAT) Denpasar community space, Kinno Thingker menyampaikan para narasumber yang dihadirkan merupakan praktisi web3 lokal yang berpengalaman dan memiliki metode pengajaran praktis untuk pemula.
“Tujuannya pasti untuk meningkatkan ketertarikan di bidang ini sekaligus menginspirasi agar manfaat kehadiran evolusi teknologi baru ini dapat langsung terasa utilitasnya,” ujar Founder dari The Ambengan Tenten (TAT) Denpasar community space, Kinno Thingker.
Sebagai informasi tambahan, Web3 Tour De Bali hari kedua, Jumat (11/11/2022) berlangsung di THub Canggu, dan hari ketiga, Sabtu (12/11/2022) berlangsung di The Ambengan Tenten (TAT) Denpasar. Peserta dari seluruh kalangan dan tidak dipungut biaya alias gratis.
Perhelatan perdana Web3 Tour de Bali ini akan mengawali konsep pertemuan mendatang di kota yang berbeda dengan inovasi penyelenggaraan yang disesuaikan dengan kearifan lokal komunitas setempat.
Semangat ini kemudian sejalan dengan dukungan perdana dari multi-komunitas setempat diantaranya TAT Art Space, Nusameta Circle, Pillar Hub, Baliverse, IDNFT, Bali Blockchain Center, THub by Tokocrypto, Metarupa, NFT Indonesia, Alibaba Cloud, Sana Sini Seni, Skuy Army, Gajah Crypto, Dex Capital, S21, ARC, Kita Kolektif, Google Developer Group Bali hingga universitas dan sekolah tinggi berbasis informatika di Bali. *ris
1
Komentar