TPS3R Tabanan yang Jalan Cuma 10 Persen
Dari hitungan 43 TPS3R di Tabanan, ternyata hanya 10 persen yang aktif atau jalan, sehingga ketika TPA Mandung bermasalah, TPS3R tidak bisa banyak membantu.
TABANAN, NusaBali
Komisi II DPRD Tabanan memanggil empat instansi yang berkaitan dengan pengolahan sampah di Tabanan, Jumat (11/11). Sebab saat ini masalah sampah di Tabanan semakin membuat pusing pasca TPA Mandung dalam penataan karena overload dan alat berat rusak.
Empat instansi yang dipanggil ini adalah Dinas Lingkungan Hidup (DLH), Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa (DPMD), Dinas PUPRPKP Tabanan, dan Dinas Pertanian Tabanan.
Pemanggilan itu untuk mengajak duduk bersama berkaitan dengan progres pengelolaan sampah di Tabanan sebagai tindak lanjut Komisi II sempat turun ke ke TPA Mandung, ke TPS3R Gubug hingga ke Galian C Kelating beberapa waktu lalu. Bahkan dalam rapat itu, dewan sempat mempertanyakan pengawasan TPS3R dari 43 yang ada hanya berjalan 10 persen.
Ketua Komisi II DPRD Tabanan, Wayan Lara mengatakan, rapat ini untuk mengetahui hasil dari pemantauan ke lapangan baik dari segi pengusulan alat berat, progres penataan sampah di TPA Mandung dan pemantauan di TPS3R dan Galian C Kelating yang saat ini digunakan untuk TPA sementara oleh Pemkab Tabanan. "Namun dari rapat ini, harusnya yang hadir kepala dinas, tetapi malah diwakilkan, bagaimana nanti memberikan kebijakan," sorot Wayan Lara.
Kehadiran Kepala Dinas dinilai penting karena rapat dimaksudkan untuk menuntaskan atau mengetahui progres ke depan pengolahan sampah di Tabanan. Supaya kesannya tak hanya jadi wacana saja penanganan sampah. Apalagi sekarang dari 43 TPS3R yang ada hanya 10 persen yang berjalan. "Apa dalam penggunaan TPS3R sudah melakukan pengawasan, karena hanya 10 persen yang jalan dari 43 yang ada," tanyanya.
Selain melaksanakan rapat Komisi II juga melaksanakan peninjauan ke TPS3R Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM) Bayu Suci di Desa Batannyuh, Kecamatan Marga. Sebab sesuai yang telah berjalan, pengolahan di TPS3R ini berjalan dengan baik. Hanya saja karena bencana 17 Oktober lalu TPS3R tak beroperasi sehingga masih menunggu bantuan dari pemerintah untuk perbaikan. "Kami juga akan mendorong eksekutif segera untuk membantu penanganan TPS3R ini untuk bisa beroperasi kembali," tegasnya.
Dalam kunjungan tersebut Lara pun sempat mewacanakan akan memanggil TPS3R yang tak aktif tersebut untuk mengetahui kendala yang terjadi. "Penanganan sampah harus diselesaikan segera, karena kalau tidak tentu TPA Mandung sudah tak kuat lagi menampung sampah," katanya.
Sementara itu dari perwakilan staf DLH menjelaskan, penataan sampah sedang dilakukan di TPA Mandung. Jangka pendek sudah dibuatkan jalan masuk untuk truk membawa sampah karena masih ada space untuk menampung sampah di TPA Mandung. Dan saat ini selama masih penataan sampah dibuang ke TPSR3R yang ada di Desa Gubug Kecamatan Tabanan dan di Galian C Desa Kelating Kecamatan Kerambitan. *des
Empat instansi yang dipanggil ini adalah Dinas Lingkungan Hidup (DLH), Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa (DPMD), Dinas PUPRPKP Tabanan, dan Dinas Pertanian Tabanan.
Pemanggilan itu untuk mengajak duduk bersama berkaitan dengan progres pengelolaan sampah di Tabanan sebagai tindak lanjut Komisi II sempat turun ke ke TPA Mandung, ke TPS3R Gubug hingga ke Galian C Kelating beberapa waktu lalu. Bahkan dalam rapat itu, dewan sempat mempertanyakan pengawasan TPS3R dari 43 yang ada hanya berjalan 10 persen.
Ketua Komisi II DPRD Tabanan, Wayan Lara mengatakan, rapat ini untuk mengetahui hasil dari pemantauan ke lapangan baik dari segi pengusulan alat berat, progres penataan sampah di TPA Mandung dan pemantauan di TPS3R dan Galian C Kelating yang saat ini digunakan untuk TPA sementara oleh Pemkab Tabanan. "Namun dari rapat ini, harusnya yang hadir kepala dinas, tetapi malah diwakilkan, bagaimana nanti memberikan kebijakan," sorot Wayan Lara.
Kehadiran Kepala Dinas dinilai penting karena rapat dimaksudkan untuk menuntaskan atau mengetahui progres ke depan pengolahan sampah di Tabanan. Supaya kesannya tak hanya jadi wacana saja penanganan sampah. Apalagi sekarang dari 43 TPS3R yang ada hanya 10 persen yang berjalan. "Apa dalam penggunaan TPS3R sudah melakukan pengawasan, karena hanya 10 persen yang jalan dari 43 yang ada," tanyanya.
Selain melaksanakan rapat Komisi II juga melaksanakan peninjauan ke TPS3R Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM) Bayu Suci di Desa Batannyuh, Kecamatan Marga. Sebab sesuai yang telah berjalan, pengolahan di TPS3R ini berjalan dengan baik. Hanya saja karena bencana 17 Oktober lalu TPS3R tak beroperasi sehingga masih menunggu bantuan dari pemerintah untuk perbaikan. "Kami juga akan mendorong eksekutif segera untuk membantu penanganan TPS3R ini untuk bisa beroperasi kembali," tegasnya.
Dalam kunjungan tersebut Lara pun sempat mewacanakan akan memanggil TPS3R yang tak aktif tersebut untuk mengetahui kendala yang terjadi. "Penanganan sampah harus diselesaikan segera, karena kalau tidak tentu TPA Mandung sudah tak kuat lagi menampung sampah," katanya.
Sementara itu dari perwakilan staf DLH menjelaskan, penataan sampah sedang dilakukan di TPA Mandung. Jangka pendek sudah dibuatkan jalan masuk untuk truk membawa sampah karena masih ada space untuk menampung sampah di TPA Mandung. Dan saat ini selama masih penataan sampah dibuang ke TPSR3R yang ada di Desa Gubug Kecamatan Tabanan dan di Galian C Desa Kelating Kecamatan Kerambitan. *des
Komentar