Pengembangan Karakter Siswa Jadi Tantangan Pasca Pembelajaran Daring
MANGUPURA, NusaBali.com – Terbatasnya interaksi pendidik dengan siswa selama pembelajaran daring selama lebih dari dua tahun memberi kesan tersendiri bagi kualitas karakter dan kemampuan siswa.
Setelah siswa kembali ke sekolah dan pembelajaran tatap muka diberlakukan, para pendidik pun harus memberikan treatment pengembangan karakter dari awal lagi. Minimnya interaksi yang organik antarsiswa maupun antara siswa dan pendidik adalah salah satu faktor yang menurunkan kemampuan sosial dan akademik sebagian siswa.
“Jika kemarin pada saat pembelajaran dari para guru terkendala internet dan sarana, ketika sudah kembali tatap muka ini, kami mulai lagi membentuk karakter siswa. Dan memang, baik itu dari segi karakter dan kemampuan ada penurunan,” terang Ketua PGRI Kecamatan Abiansemal, I Nyoman Ratana SPd MPd, 57, dijumpai pada perayaan HUT PGRI dan Hari Guru Nasional di Desa Blahkiuh, Sabtu (12/11/2022) siang.
Pria yang sedang mengemban tugas sebagai Kepala SMPN 3 Abiansemal ini mengungkapkan penurunan karakter dan kemampuan ini dapat disebabkan oleh keterbatasan intervensi kelas yang bersifat langsung dari pendidik pada saat pembelajaran.
Di lain sisi, para orangtua juga tidak sepenuhnya dapat mendampingi siswa. Kelonggaran dalam aspek pengawasan ini pun berdampak terhadap pola siswa menyerap pembelajaran dan juga sudut pandang siswa dalam memersepsikan pembelajaran.
Oleh sebab itu, pendidikan pada prinsipnya merupakan kegiatan kolaboratif. Kolaborasi antara pendidik yang bertanggung jawab selama jam sekolah, kemudian orangtua yang semestinya bertanggung jawab ketika siswa berada di rumah.
Apalagi jam sekolah porsinya lebih sedikit daripada jam siswa berada di luar sekolah. Oleh karena itu, orangtua sangat berperan penting dalam pembentukan karakter siswa. Sebabnya, perlu ada kerja sama dari berbagai pihak.
“Dengan perhatian bersama baik itu guru sebagai tenaga pendidik, kemudian tenaga kependidikan, masyarakat dan lingkungan, terutama orangtua siswa, saya berharap dengan pembelajaran tatap muka ini semua dapat ditingkatkan,” ujar Ratana yang juga Ketua MKKS SMP Kabupaten Badung.
Ratana yakin bahwa jika kolaborasi ini terjalin dengan baik, maka untuk mengejar peningkatan kemampuan dan karakter siswa dapat dilakukan dengan lebih efektif dan cepat.
Sementara itu, sebagai pendidik yang berperan penting terhadap mengembangkan kualitas generasi bangsa, Ratana berharap ada perhatian terhadap kesejahteraan para guru, baik dari segi peningkatan tunjangan maupun kemudahan dalam pengangkatan PPPK (Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja).
“Kami berharap ada peningkatan tunjangan bagi para guru, oleh karena itu kami juga berharap ekonomi segera kembali normal sehingga harapan dari realisasi peningkatan tunjangan pokok guru bisa segera dilaksanakan,” tandas Ratana. *rat
Komentar