KESEHATAN: Pemicu Batuk Kering pada Anak-anak
MUSIM hujan ditengarai memicu flu, batuk, pilek, dan demam. Batuk pada anak-anak tidak selalu disertai dengan lendir atau dahak. Si kecil bisa saja mengalami batuk kering yang penyebabnya bukan sekadar sisa lendir yang tertinggal di tenggorokan.
Anak-anak yang menderita batuk kering, umumnya merasakan beberapa gejala berikut: batuk tanpa dahak, suara batuk yang terkesan lebih keras, sensasi gatal atau menggelitik di tenggorokan dan bertahan selama beberapa minggu.
Batuk kering dapat membuat anak-anak merasa tak nyaman, bahkan hingga mengalami susah tidur akibat batuk kering di malam hari. Melansir Parents, terdapat sekitar 8 penyebab batuk kering pada anak-anak, yaitu:
1. Refluks asam lambung atau GERD
Manakala episode refluks asam lambung, seperti dilansir dari kompas.com, isi lambung akan naik ke kerongkongan. Kondisi ini mengakibatkan iritasi sehingga terjadilah batuk kering. Refluks asam lambung kronis atau yang disebut penyakit gastroesophageal reflux (GERD) juga menyebabkan batuk kering terus-menerus pada anak-anak atau bayi. Anak-anak yang mengidap penyakit GERD juga dapat merasakan gejala lain, termasuk mulas, sakit tenggorokan, kesulitan menelan, tersedak, sakit perut, bau mulut, dan nyeri dada.
2. Alergi
Alergi terjadi ketika sistem kekebalan anak-anak menganggap zat asing, seperti debu atau bulu hewan peliharaan sebagai ancaman. Tubuh si kecil lantas merespons dengan memproduksi lebih banyak lendir yang dapat mengalir ke tenggorokan sebagai postnasal drip (lendir ekstra di bagian belakang hidung dan tenggorokan) yang memicu batuk kering. Selain batuk kering, alergi pada anak-anak juga menimbulkan beragam keluhan lain, termasuk mata merah, gatal-gatal, bersin, telinga tersumbat, hingga sinus.
3. Asma
Asma menyebabkan pembengkakan pada saluran udara ketika adanya pemicu, seperti debu, serbuk sari, atau asap. Pembengkakan saluran udara akibat asma menyebabkan radang paru-paru dengan gejala seperti batuk kering, sesak napas, mengi, dan dada sesak.
4. Covid-19
Terdapat sejumlah gejala Covid-19 yang sudah akrab didengar, termasuk batuk kering. Jika anak mengalami batuk kering disertai demam dan sesak napas, segera lakukan tes antigen atau periksa ke dokter. Gejala Covid-19 lainnya mungkin termasuk nyeri tubuh, anosmia, pilek, sakit tenggorokan, dan masalah pencernaan.
5. Croup
Croup adalah infeksi virus yang menyebabkan peradangan pada pita suara dan laring. Infeksi ini paling sering menyerang anak-anak usia 3 bulan hingga 5 tahun dan umumnya terjadi di musim dingin atau penghujan. Salah satu tanda croup adalah batuk kering dengan suara keras, terjadi berulangkali, dan cenderung memburuk pada malam hari.
6. Infeksi Saluran Pernapasan Atas (Pilek atau Flu)
Influenza dan flu biasa umumnya ditunjukkan dengan batuk berdahak. Namun, setelah virus mati atau hilang, anak-anak dan orang dewasa dapat mengalami batuk kering yang disebabkan oleh sisa lendir. Batuk kering ini dapat bertahan dalam beberapa hari hingga berminggu-minggu. Infeksi virus lain yang juga ditandai dengan batuk kering ialah pneumonia dan bronkiolitis.
7. Batuk rejan
Ini merupakan infeksi saluran pernapasan sangat menular yang mudah dicegah dengan vaksin. Batuk rejan yang sangat berbahaya pada bayi. Selain batuk kering yang terdengar seperti ‘whoop’, ada beberapa gejala lain yaitu pilek, hidung tersumbat, dan bersin.
8. Menelan makanan atau benda berukuran kecil
Seorang anak dapat mengalami batuk kering dan mengi ketika ada penyumbatan di jalan napas. Jika si kecil masih dapat bernapas dengan baik, coba keluarkan benda atau makanan dengan tepukan di punggung. Apabila benda itu tak kunjung keluar atau dimuntahkan, segera bawa si kecil ke rumah sakit.
Kapan perlu ke dokter?
Dalam kebanyakan kasus, batuk kering yang diderita anak-anak balita akan mereda dan sembuh dengan sendirinya dalam beberapa hari. Namun, harus segera mengunjungi dokter spesialis anak, jika batuk berlangsung lebih dari 2 atau 3 minggu. Kondisi itu dapat mengindikasikan kondisi kronis seperti asma atau GERD.
Juga dianjurkan segera ke dokter apabila si kecil berada di bawah usia 4 bulan atau memiliki salah satu gejala berikut: batuk kering yang berubah menjadi batuk berdahak dengan darah atau lendir hijau, batuk mengi yang bisa menandakan bronkiolitis kesulitan bernapas atau sesak napas demam tinggi.
Beberapa obat batuk kering alami yang mudah dijalankan di rumah.
* Menthol. Obat batuk tradisional berbasis menthol dapat mendinginkan tenggorokan yang meradang, menenangkan tenggorokan yang teriritasi, dan melemaskan refleks batuk.
* Madu. Orang dewasa dan anak di atas satu tahun dapat minum madu sebagai obat batuk kering alami. Kandungan zat antibakteri dan antiperadangan dalam bahan alami ini bisa menenangkan tenggorokan yang sedang iritasi.
* Kunyit. Kunyit mengandung senyawa kurkumin yang potensial sebagai bahan anti-peradangan, antivirus, dan antibakteri alami. Tambahkan satu sendok teh kunyit bubuk dan sejumput lada hitam ke dalam secangkir minuman hangat.
* Jahe. Selain kunyit, jahe juga mengandung zat antibakteri dan antiperadangan alami. Cukup seduh beberapa ruas jahe ke dalam air hangat. Tambahkan madu agar wedang jahe lebih nikmat dan ampuh untuk obat batuk kering.
* Jahe. Selain kunyit, jahe juga mengandung zat antibakteri dan antiperadangan alami. Cukup seduh beberapa ruas jahe ke dalam air hangat. Tambahkan madu agar wedang jahe lebih nikmat dan ampuh untuk obat batuk kering.
* Minyak kayu putih. Aromaterapi dengan minyak kayu putih juga bisa membantu menenangkan batuk kering. Tambahkan kayu putih ke dalam difuser atau oleskan minyak kayu putih agar pernapasan lebih lega, terutama di malam hari.
Sedangkan untuk batuk berdahak, seperti dilansir dari Women’s Health, berikut beberapa obat batuk berdahak alami yang mudah dijajal di rumah.
Sedangkan untuk batuk berdahak, seperti dilansir dari Women’s Health, berikut beberapa obat batuk berdahak alami yang mudah dijajal di rumah.
* Perasan jeruk segar. Penderita batuk berdahak perlu banyak mengonsumsi cairan, terutama yang mengandung vitamin C tinggi. Perlu diketahui, paru-paru perlu asupan cairan yang cukup untuk mencegah terbentuknya lendir. Minum perasan jeruk segar tak hanya menghidrasi tubuh, tapi juga bisa menambah asupan vitamin C yang baik untuk meningkatkan daya tahan tubuh.
* Makanan pedas. Saat batuk berdahak dan produksi lendir di tenggorokan meningkat, penderita dianjurkan makan makanan pedas. Kandungan zat capsaicin dalam cabai atau bumbu makanan pedas dapat membantu mengatasi batuk berdahak dan hidung tersumbat karena alergi
* Sup ayam adalah obat pereda flu alami yang dapat membantu mengatasi batuk dan pilek. Kombinasi antara kuah hangat, uap, rempah-rempah, garam dapat membantu mengobati batuk secara alami sekaligus melawan infeksi flu.
* Mandi air hangat. Mandi air hangat juga dapat membantu melembabkan sekaligus memecah lendir di saluran udara bagian atas penyebab batuk berdahak. Saat batuk berdahak kambuh, coba mandi air hangat dengan pancuran sampai uapnya memenuhi kamar mandi. Hirup uap hangat tersebut setidaknya lima menit.
* Pelembab udara. Pelembab udara atau humidifier dapat membantu melembabkan tenggorokan kering penyebab batuk. Tenggorokan cenderung kering di malam hari. Jadi, batuk berdahak gampang kumat di malam hari. *
1
Komentar