Kakao Jembrana Tiga Besar Nasional
Kualitas biji kakao terbukti berada di papan atas dari 40 sentra budidaya kakao di Indonesia.
NEGARA, NusaBali
Komoditas kakao Kabupatan Jembrana, terpilih menjadi juara III dalam Lomba Biji Kakao Nasional yang diselenggarakan oleh Dewan Kakao Indonesia (Dekaindo) serangkaian dengan Peringatan Hari Kakao Indonesia ke-10 tahun 2022.
Kabar menggembirakan tersebut, disampaikan pada puncak peringatan Hari Kakao Indonesia ke-10 pada gelaran Salon Internasional de L'alomentation (SIAL) InterFOOD di Jakarta International Expo, Kemayoran Jakarta, Sabtu Sabtu (12/11).
Penghargaan tersebut, diterima langsung oleh Bupati I Nengah Tamba bersama Ketua Kelompok Tani Kakao Merta Abadi, I Kade Suantara dari Desa Ekasari, Kecamatan Melaya. Penghargaan diserahkan oleh Direktur Tanaman Tahunan dan Penyegar Direktorat Jenderal (Ditjen) Perkebunan Kementerian Pertanian RI, Hendratmojo Bagus Hudoro, bersama Direktur Jenderal (Dirjen) Industri Agro Kementerian Perindustrian RI, Putu Juli Ardika, dan Ketua Dewan Kakao Indonesia (Dekaindo), Soetanto Abdoellah.
Ketua Dekaindo, Soetanto Abdoellah menyampaikan, Lomba Biji Kakao Nasional ini diikuti sebanyak 40 peserta yang berasal dari daerah sentra budidaya kakao di Indonesia. Peserta sendiri kebanyakan berasal dari perseroan atau PT, Koperasi serta kelompok tani.
"Adapun yang menjadi syarat untuk mengikuti lomba ini yakni, peserta wajib mengirimkan sampel biji kakao fermentasi sejumlah 2 kilogram dengan kriteria mengacu pada SNI 2323.2008/Amd2010. Penilaian dilaksanakan selama dua bulan sejak Agustus sampai September 2022 dan melibatkan juri profesional yang acuannya pada standar nasional Indonesia. Serta uji cita rasa dari para juri yang berpengalaman," ucap Soetanto Abdoellah.
Soetanto Abdoellah menambahkan, setelah dilakukan penilaian, akhinya didapat 3 biji kakao terbaik. Yakni Juara I biji kakao yang berasal dari Kabupaten Berau, Kalimantan Timur, Juara II dari Nusa Tenggara Timur (NTT), dan Juara III dari Jembrana, Bali.
Usai acara tersebut, Bupati Tamba mengungkapkan kebahagiaannya atas prestasi yang diraih oleh Kabupaten Jembrana dengan kakaonya ini. Menurutnya, pretasi ini adalah bukti kerja keras seluruh petani, khususnya kelompok Tani Merta Abadi dari Desa Ekasari, Kecamatan Melaya, yang dengan konsisten dan tekun dalam mengembangkan komiditi kakao.
Bupati Tamba menambahkan, guna meningkatkan produksi kakao di Jembrana, pihaknya telah mendeklarasikan Desa Ekasari sebagai Desa Kakao Organik Jembrana. Di Desa Ekasari juga sudah disediakan lahan seluas 200 ha (hektar) untuk ditanami ratusan ribu bibit kakao kwalitas unggul jenis MCC02.
"Ini adalah program kerjasama Pemkab dengan Puslit Koka Jember, melihat potensi yang sangat besar yang nanti dapat membawa kemajuan di Jembrana. Saya optimis lewat kakao ini mampu memberikan jaminan hidup untuk petani di Jembrana," ujar Bupati Tamba yang juga hadir bersama Asisten I Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Setda Jembrana I Dewa Gde Kusuma Antara, dan Kadis Pertanian dan Pangan Jembrana I Wayan Sutama.
Hal senada juga disampaikan Ketua Kelompok Tani Merta Abadi I Kadek Suantara. Dirinya mengaku sangat terharu akan prestasi yang telah diraih ini. Mengingat dalam lomba ini, pihaknya pun menjadi satu-satunya peserta yang berasal dari kelompok tani. Sedangkan peserta lainya kebanyakan adalah PT atau perusahan besar.
"Meskipun saat ini peringkat III, ke depan kita akan lebih giat dan tekun lagi. Sehingga diperlombaan berikutnya hasilnya lebih maksimal, dan kita target bisa memperoleh juara I biji kakao Indonesia. Penghargaan ini, saya dedikasikan untuk seluruh anggota kelompok Tani Merta Abadi Desa Ekasari," ucap Suantara.
Suantara menambahkan, tentunya banyak dampak positif yang diperoleh atas penghargaan ini. "Atas prestasi ini, pertama tentunya buyer banyak berdatangan, dan itu juga sudah terbukti banyak yang tertarik dengan biji kakao Jembrana. Di samping itu yang terpenting melalui momentum ini, dapat menyebarkan semangat kepada petani-petani lain agar mau ikut menanam kakao. Sehingga produksi kakao dapat meningkat, mengingat permintaan juga sangat besar baik dalam maupun luar negeri," ujar Suantara. *ode
Kabar menggembirakan tersebut, disampaikan pada puncak peringatan Hari Kakao Indonesia ke-10 pada gelaran Salon Internasional de L'alomentation (SIAL) InterFOOD di Jakarta International Expo, Kemayoran Jakarta, Sabtu Sabtu (12/11).
Penghargaan tersebut, diterima langsung oleh Bupati I Nengah Tamba bersama Ketua Kelompok Tani Kakao Merta Abadi, I Kade Suantara dari Desa Ekasari, Kecamatan Melaya. Penghargaan diserahkan oleh Direktur Tanaman Tahunan dan Penyegar Direktorat Jenderal (Ditjen) Perkebunan Kementerian Pertanian RI, Hendratmojo Bagus Hudoro, bersama Direktur Jenderal (Dirjen) Industri Agro Kementerian Perindustrian RI, Putu Juli Ardika, dan Ketua Dewan Kakao Indonesia (Dekaindo), Soetanto Abdoellah.
Ketua Dekaindo, Soetanto Abdoellah menyampaikan, Lomba Biji Kakao Nasional ini diikuti sebanyak 40 peserta yang berasal dari daerah sentra budidaya kakao di Indonesia. Peserta sendiri kebanyakan berasal dari perseroan atau PT, Koperasi serta kelompok tani.
"Adapun yang menjadi syarat untuk mengikuti lomba ini yakni, peserta wajib mengirimkan sampel biji kakao fermentasi sejumlah 2 kilogram dengan kriteria mengacu pada SNI 2323.2008/Amd2010. Penilaian dilaksanakan selama dua bulan sejak Agustus sampai September 2022 dan melibatkan juri profesional yang acuannya pada standar nasional Indonesia. Serta uji cita rasa dari para juri yang berpengalaman," ucap Soetanto Abdoellah.
Soetanto Abdoellah menambahkan, setelah dilakukan penilaian, akhinya didapat 3 biji kakao terbaik. Yakni Juara I biji kakao yang berasal dari Kabupaten Berau, Kalimantan Timur, Juara II dari Nusa Tenggara Timur (NTT), dan Juara III dari Jembrana, Bali.
Usai acara tersebut, Bupati Tamba mengungkapkan kebahagiaannya atas prestasi yang diraih oleh Kabupaten Jembrana dengan kakaonya ini. Menurutnya, pretasi ini adalah bukti kerja keras seluruh petani, khususnya kelompok Tani Merta Abadi dari Desa Ekasari, Kecamatan Melaya, yang dengan konsisten dan tekun dalam mengembangkan komiditi kakao.
Bupati Tamba menambahkan, guna meningkatkan produksi kakao di Jembrana, pihaknya telah mendeklarasikan Desa Ekasari sebagai Desa Kakao Organik Jembrana. Di Desa Ekasari juga sudah disediakan lahan seluas 200 ha (hektar) untuk ditanami ratusan ribu bibit kakao kwalitas unggul jenis MCC02.
"Ini adalah program kerjasama Pemkab dengan Puslit Koka Jember, melihat potensi yang sangat besar yang nanti dapat membawa kemajuan di Jembrana. Saya optimis lewat kakao ini mampu memberikan jaminan hidup untuk petani di Jembrana," ujar Bupati Tamba yang juga hadir bersama Asisten I Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Setda Jembrana I Dewa Gde Kusuma Antara, dan Kadis Pertanian dan Pangan Jembrana I Wayan Sutama.
Hal senada juga disampaikan Ketua Kelompok Tani Merta Abadi I Kadek Suantara. Dirinya mengaku sangat terharu akan prestasi yang telah diraih ini. Mengingat dalam lomba ini, pihaknya pun menjadi satu-satunya peserta yang berasal dari kelompok tani. Sedangkan peserta lainya kebanyakan adalah PT atau perusahan besar.
"Meskipun saat ini peringkat III, ke depan kita akan lebih giat dan tekun lagi. Sehingga diperlombaan berikutnya hasilnya lebih maksimal, dan kita target bisa memperoleh juara I biji kakao Indonesia. Penghargaan ini, saya dedikasikan untuk seluruh anggota kelompok Tani Merta Abadi Desa Ekasari," ucap Suantara.
Suantara menambahkan, tentunya banyak dampak positif yang diperoleh atas penghargaan ini. "Atas prestasi ini, pertama tentunya buyer banyak berdatangan, dan itu juga sudah terbukti banyak yang tertarik dengan biji kakao Jembrana. Di samping itu yang terpenting melalui momentum ini, dapat menyebarkan semangat kepada petani-petani lain agar mau ikut menanam kakao. Sehingga produksi kakao dapat meningkat, mengingat permintaan juga sangat besar baik dalam maupun luar negeri," ujar Suantara. *ode
1
Komentar