'KTT G20 Harus Hasilkan Kerjasama Konkret'
Presiden Jokowi Gelar Pertemuan Bilateral dengan Kepala Negara G20
Presiden AS Joe Biden dalam pertemuan dengan Presiden Jokowi menyampaikan ucapan selamat atas suksesnya penyelenggaraan KTT dan Presidensi G20 oleh Indonesia.
MANGUPURA, NusaBali
Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) menekankan Konferensi Tingkat Tinggi Group of Twenty (KTT G20) harus menghasilkan kerja sama konkret. Hal tersebut disampaikan Jokowi saat melakukan pertemuan bilateral dengan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan, di The Apurva Kempinski Bali, Nusa Dua, Kuta Selatan, Badung, Senin (14/11).
“Terima kasih atas kehadirannya di KTT G20. Bagi Indonesia, G20 harus dapat menghasilkan kerja sama konkret,” kata Presiden Jokowi. Kedua pemimpin sama-sama menaruh perhatian kepada upaya penyelesaian konflik Rusia-Ukraina, dan bertukar pikiran mengenai apa yang dapat dilakukan bersama untuk mencari solusi damai, dan guna mencegah dampak negatif konflik itu secara global, khususnya terhadap keamanan pangan dan energi.
Terkait hubungan bilateral, Presiden Jokowi mendorong kedua negara terus mengupayakan perundingan Perjanjian Kemitraan Ekonomi Komprehensif (CEPA), yang di dalamnya mencakup kesepakatan perdagangan besar, segera diselesaikan. “Kita harus instruksikan kepada para perunding agar hambatan yang ada segera dicarikan solusi yang bisa diterima kedua belah pihak dan perjanjian segera dirampungkan,” ujar Presiden Jokowi.
Kedua Presiden juga mencatat kemajuan dalam hubungan bilateral kedua negara dengan telah ditandatanganinya sejumlah perjanjian strategis antar pemerintah maupun antar pelaku usaha. Menurut informasi yang diperoleh dari Biro Pers Sekretariat Presiden, beberapa perjanjian antara pemerintah yang ditandatangani para menteri kedua negara sesaat sebelum pertemuan Jokowi-Erdogan, meliputi perjanjian di bidang pertahanan, kehutanan, lingkungan hidup, riset-teknologi dan inovasi serta perjanjian kerjasama pembangunan.
Sebelumnya Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden dalam pertemuan dengan Presiden RI Jokowi pada Senin kemarin menyampaikan ucapan selamat atas suksesnya penyelenggaraan Konferensi Tingkat Tinggi dan presidensi G20 oleh Indonesia. Dalam pertemuan tersebut, menurut keterangan Kedutaan Besar AS di Jakarta, Presiden Biden menggarisbawahi pentingnya Kemitraan Strategis AS-Indonesia, dan kedua pemimpin mendiskusikan sejumlah cara untuk memperkuat kemitraan tersebut.
Presiden AS itu pun mengutarakan dukungan terhadap kepemimpinan Indonesia di Indo-Pasifik sebagai negara demokrasi ketiga terbesar dan pendukung kuat tatanan internasional berbasis aturan. Selanjutnya, Presiden Biden dan Presiden Jokowi juga membicarakan kedudukan Indonesia sebagai Ketua ASEAN 2023, dan Biden menegaskan kembali komitmen Amerika Serikat terhadap sentralitas ASEAN serta dukungan terhadap ASEAN Outlook on the Indo-Pacific.
Dalam pertemuan tersebut, Presiden Jokowi menyampaikan terima kasih atas kehadiran Presiden Biden pada KTT G20 di Indonesia. "Presiden Biden, selamat datang di Bali. Saya mengapresiasi kehadiran Presiden Biden pada KTT G20 ini," ucap Presiden Jokowi.
Presiden Jokowi pun menyampaikan harapan agar KTT G20 itu dapat menghasilkan kerja sama yang konkret. "Saya berharap KTT G20 ini akan dapat menghasilkan kerja sama konkret yang dapat membantu dunia dalam pemulihan ekonomi global," ujar Jokowi. Pemerintah Indonesia berharap semua negara G20 dapat memberikan fleksibilitas agar komitmen konkret hasil KTT dapat tercapai.
Sedangkan saat bertemu Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida, Presiden Jokowi menyampaikan kesuksesan penyelenggaraan KTT G20 merupakan tanggung jawab kolektif seluruh negara anggota G20.
"Kesuksesan G20 merupakan collective responsibility dari seluruh negara G20," kata Presiden Jokowi saat melakukan pertemuan bilateral dengan Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida. Dia menyampaikan harapan dunia sangat besar terhadap G20 sebagai katalis pemulihan global. Dia berterima kasih atas dukungan Jepang terhadap Presidensi G20 Indonesia.
Sementara itu terkait kerja sama ekonomi dengan Jepang, Presiden Jokowi mendorong penyelesaian Indonesia-Japan Economic Partnership Agreement (IJEPA). Presiden Jokowi juga membahas pembangunan infrastruktur dengan PM Kishida dan mengapresiasi penandatanganan nota kesepahaman kelanjutan MRT fase 1 hari ini dan kerja sama studi MRT fase 3 akhir Oktober lalu. "Saya harapkan dukungan Yang Mulia agar proyek MRT bisa selesai tepat waktu," ujar Jokowi. Kerja sama di kawasan juga menjadi hal yang diperbincangkan dalam pertemuan bilateral tersebut.
Presiden Jokowi mengatakan, Keketuaan ASEAN oleh Indonesia bertepatan dengan peringatan 50 tahun ASEAN-Jepang. Presiden menggarisbawahi pentingnya untuk terus menjaga stabilitas dan perdamaian di kawasan dan membangun industri hijau di kawasan. Sementara saat melakukan pertemuan bilateral dengan Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen di sela rangkaian KTT G20 Indonesia di The Apurva Kempinski Nusa Dua, Presiden Jokowi menyampaikan Presidensi G20 Indonesia saat ini merupakan presidensi terberat dalam sejarah KTT G20, karena dilakukan dalam situasi yang tidak biasa.
"Presidensi kali ini memang terberat dalam sejarah G20, dan Indonesia akan bekerja keras," jelas Jokowi. Jokowi mengatakan berbagai macam krisis saat ini terjadi dan terus dihadapi seluruh negara di dunia. Menurutnya satu-satunya opsi untuk menangani tantangan tersebut adalah bekerja sama. "Saya berharap kerja sama antara Indonesia dan Uni Eropa dan ASEAN-Uni Eropa dapat terus ditingkatkan," ucapnya berharap.
Sementara saat melakukan pertemuan bilateral dengan Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen di sela rangkaian KTT G20 Indonesia di The Apurva Kempinski Nusa Dua, Presiden Jokowi menyampaikan Presidensi G20 Indonesia saat ini merupakan presidensi terberat dalam sejarah KTT G20, karena dilakukan dalam situasi yang tidak biasa.
"Presidensi kali ini memang terberat dalam sejarah G20, dan Indonesia akan bekerja keras," jelas Jokowi. Jokowi mengatakan berbagai macam krisis saat ini terjadi dan terus dihadapi seluruh negara di dunia. Menurutnya satu-satunya opsi untuk menangani tantangan tersebut adalah bekerja sama. "Saya berharap kerja sama antara Indonesia dan Uni Eropa dan ASEAN-Uni Eropa dapat terus ditingkatkan," ucapnya berharap.*ant
“Terima kasih atas kehadirannya di KTT G20. Bagi Indonesia, G20 harus dapat menghasilkan kerja sama konkret,” kata Presiden Jokowi. Kedua pemimpin sama-sama menaruh perhatian kepada upaya penyelesaian konflik Rusia-Ukraina, dan bertukar pikiran mengenai apa yang dapat dilakukan bersama untuk mencari solusi damai, dan guna mencegah dampak negatif konflik itu secara global, khususnya terhadap keamanan pangan dan energi.
Terkait hubungan bilateral, Presiden Jokowi mendorong kedua negara terus mengupayakan perundingan Perjanjian Kemitraan Ekonomi Komprehensif (CEPA), yang di dalamnya mencakup kesepakatan perdagangan besar, segera diselesaikan. “Kita harus instruksikan kepada para perunding agar hambatan yang ada segera dicarikan solusi yang bisa diterima kedua belah pihak dan perjanjian segera dirampungkan,” ujar Presiden Jokowi.
Kedua Presiden juga mencatat kemajuan dalam hubungan bilateral kedua negara dengan telah ditandatanganinya sejumlah perjanjian strategis antar pemerintah maupun antar pelaku usaha. Menurut informasi yang diperoleh dari Biro Pers Sekretariat Presiden, beberapa perjanjian antara pemerintah yang ditandatangani para menteri kedua negara sesaat sebelum pertemuan Jokowi-Erdogan, meliputi perjanjian di bidang pertahanan, kehutanan, lingkungan hidup, riset-teknologi dan inovasi serta perjanjian kerjasama pembangunan.
Sebelumnya Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden dalam pertemuan dengan Presiden RI Jokowi pada Senin kemarin menyampaikan ucapan selamat atas suksesnya penyelenggaraan Konferensi Tingkat Tinggi dan presidensi G20 oleh Indonesia. Dalam pertemuan tersebut, menurut keterangan Kedutaan Besar AS di Jakarta, Presiden Biden menggarisbawahi pentingnya Kemitraan Strategis AS-Indonesia, dan kedua pemimpin mendiskusikan sejumlah cara untuk memperkuat kemitraan tersebut.
Presiden AS itu pun mengutarakan dukungan terhadap kepemimpinan Indonesia di Indo-Pasifik sebagai negara demokrasi ketiga terbesar dan pendukung kuat tatanan internasional berbasis aturan. Selanjutnya, Presiden Biden dan Presiden Jokowi juga membicarakan kedudukan Indonesia sebagai Ketua ASEAN 2023, dan Biden menegaskan kembali komitmen Amerika Serikat terhadap sentralitas ASEAN serta dukungan terhadap ASEAN Outlook on the Indo-Pacific.
Dalam pertemuan tersebut, Presiden Jokowi menyampaikan terima kasih atas kehadiran Presiden Biden pada KTT G20 di Indonesia. "Presiden Biden, selamat datang di Bali. Saya mengapresiasi kehadiran Presiden Biden pada KTT G20 ini," ucap Presiden Jokowi.
Presiden Jokowi pun menyampaikan harapan agar KTT G20 itu dapat menghasilkan kerja sama yang konkret. "Saya berharap KTT G20 ini akan dapat menghasilkan kerja sama konkret yang dapat membantu dunia dalam pemulihan ekonomi global," ujar Jokowi. Pemerintah Indonesia berharap semua negara G20 dapat memberikan fleksibilitas agar komitmen konkret hasil KTT dapat tercapai.
Sedangkan saat bertemu Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida, Presiden Jokowi menyampaikan kesuksesan penyelenggaraan KTT G20 merupakan tanggung jawab kolektif seluruh negara anggota G20.
"Kesuksesan G20 merupakan collective responsibility dari seluruh negara G20," kata Presiden Jokowi saat melakukan pertemuan bilateral dengan Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida. Dia menyampaikan harapan dunia sangat besar terhadap G20 sebagai katalis pemulihan global. Dia berterima kasih atas dukungan Jepang terhadap Presidensi G20 Indonesia.
Sementara itu terkait kerja sama ekonomi dengan Jepang, Presiden Jokowi mendorong penyelesaian Indonesia-Japan Economic Partnership Agreement (IJEPA). Presiden Jokowi juga membahas pembangunan infrastruktur dengan PM Kishida dan mengapresiasi penandatanganan nota kesepahaman kelanjutan MRT fase 1 hari ini dan kerja sama studi MRT fase 3 akhir Oktober lalu. "Saya harapkan dukungan Yang Mulia agar proyek MRT bisa selesai tepat waktu," ujar Jokowi. Kerja sama di kawasan juga menjadi hal yang diperbincangkan dalam pertemuan bilateral tersebut.
Presiden Jokowi mengatakan, Keketuaan ASEAN oleh Indonesia bertepatan dengan peringatan 50 tahun ASEAN-Jepang. Presiden menggarisbawahi pentingnya untuk terus menjaga stabilitas dan perdamaian di kawasan dan membangun industri hijau di kawasan. Sementara saat melakukan pertemuan bilateral dengan Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen di sela rangkaian KTT G20 Indonesia di The Apurva Kempinski Nusa Dua, Presiden Jokowi menyampaikan Presidensi G20 Indonesia saat ini merupakan presidensi terberat dalam sejarah KTT G20, karena dilakukan dalam situasi yang tidak biasa.
"Presidensi kali ini memang terberat dalam sejarah G20, dan Indonesia akan bekerja keras," jelas Jokowi. Jokowi mengatakan berbagai macam krisis saat ini terjadi dan terus dihadapi seluruh negara di dunia. Menurutnya satu-satunya opsi untuk menangani tantangan tersebut adalah bekerja sama. "Saya berharap kerja sama antara Indonesia dan Uni Eropa dan ASEAN-Uni Eropa dapat terus ditingkatkan," ucapnya berharap.
Sementara saat melakukan pertemuan bilateral dengan Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen di sela rangkaian KTT G20 Indonesia di The Apurva Kempinski Nusa Dua, Presiden Jokowi menyampaikan Presidensi G20 Indonesia saat ini merupakan presidensi terberat dalam sejarah KTT G20, karena dilakukan dalam situasi yang tidak biasa.
"Presidensi kali ini memang terberat dalam sejarah G20, dan Indonesia akan bekerja keras," jelas Jokowi. Jokowi mengatakan berbagai macam krisis saat ini terjadi dan terus dihadapi seluruh negara di dunia. Menurutnya satu-satunya opsi untuk menangani tantangan tersebut adalah bekerja sama. "Saya berharap kerja sama antara Indonesia dan Uni Eropa dan ASEAN-Uni Eropa dapat terus ditingkatkan," ucapnya berharap.*ant
Komentar