Pj Bupati Ungkap Potensi Laut Buleleng di Ocean 20
Serangkaian Presidensi G20 Indonesia di Bali
SINGARAJA, NusaBali
Penjabat Bupati Buleleng, Ketut Lihadnyana menjadi pembicara dalam ajang International Ocean 20 (O20) ‘Launch of the National Blue Agenda Actions Partnership’ serangkaian Presidensi G20 Indonesia tahun 2022.
Dalam kesempatan ini, Lihadnyana memaparkan potensi laut Buleleng dan kegiatan yang sudah dilakukan untuk memaksimalkan potensi tersebut. Kegiatan O20 ini digelar di Gedung Pertemuan Pecatu 2, Bali Nusa Dua Convention Center (BNDCC) Badung, Senin (14/11).
Lihadnyana menjelaskan Buleleng memiliki potensi laut yang sangat besar. Karang laut terbaik ada di Buleleng bagian barat, yaitu Desa Pemuteran, Kecamatan Gerokgak. Buleleng juga memiliki atraksi lumba-lumba. Dua potensi tersebut hingga saat ini dimaksimalkan sebagai wisata bahari. Buleleng juga menjadi pusat perikanan budidaya laut kerapu, kakap dan lobster.
Selain itu, Buleleng merupakan penghasil bandeng terbesar di dunia. Semua budidaya itu ada di Buleleng barat. Menurutnya potensi itu tidak dapat dipungkiri, sebab Buleleng memiliki garis pantai terpanjang di Bali, yakni sekitar 154 kilometer lebih, membentang dari timur ke barat. “Tentunya ada nelayan juga di sana yang tidak terlepas dari jerat kemiskinan. Kabupaten Buleleng sudah mengambil kebijakan dengan lebih mengedepankan aspek pemberdayaan dan pelestarian lingkungan,” jelasnya.
Salah satu pelestarian lingkungan yang telah dilakukan, yakni konservasi perairan. Mulai dari Desa Bondalem, Kecamatan Tejakula di wilayah timur, hingga ke ujung barat di Desa Pemuteran, Kecamatan Gerokgak. Lihadnyana menjelaskan Desa Bondalem memiliki terumbu karang yang sangat bagus. Konservasi mulai dilakukan di sana sehingga terjadilah pergerakan ekonomi biru (blue economy). Hal serupa juga dilakukan di Desa Pemuteran.
Upaya konservasi itu sebutnya sudah dimulai sejak tahun 2008 lalu, hingga saat ini. Pemkab Buleleng terus mendorong pelestarian lingkungan bawah laut dan pengembangan ekonomi bidang pariwisata dan perikanan. “Ini yang terus Buleleng ingin promosikan kepada dunia. Terlebih saat ini juga sedang berproses pembentukan DTW bawah laut baru dengan penenggelaman eks kapal perang TNI AL KRI Ki Hajar Dewantara 364 di laut Buleleng,” kata Lihadnyana.
Pengembangan kawasan wisata bawah laut di Buleleng ini menurutnya akan menambah khasanah wisata bahari Buleleng. Khususnya untuk wisata snorkeling dan diving. Dia pun berharap dengan terwujudnya nanti objek wisata bawah laut baru di Buleleng, bisa memberikan dampak perkembangan ekonomi dan pemerataan pembangunan pariwisata antara Bali utara dengan Bali selatan. *k23
1
Komentar