Inisiatif Gubernur Koster, Penarinya Diambil dari Sejumlah Sanggar Seni
Saat Penari Pendet Menyambut Para Pemimpin Dunia yang Hadiri KTT G20 di Bali
Tunjukkan budaya Bali kepada pemimpim G20 saat hadir di Bali, Pemprov menganggarkan sekitar Rp 400 juta untuk membiayai tarian penyambutan tersebut.
DENPASAR, NusaBali
Para pemimpin dunia mulai berdatangan di Bali sejak, Sabtu (12/11) untuk mengikuti Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 yang berlangsung 15-16 November 2022. Turun dari pesawat kenegaraan masing-masing, para pemimpin negara tersebut langsung disambut oleh liukan para remaja yang menarikan Tari Pendet.
Kepala Dinas Kebudayaan (Kadisbud) Provinsi Bali, I Gede Arya Sugiartha, menyatakan Pemerintah Provinsi Bali menggandeng delapan komunitas seni di Bali untuk menyambut para pemimpin negara dengan tarian selamat datang, Tari Pendet. "Ada delapan grup dari sanggar-sanggar yang ada di Bali. Setiap grup ada 22 orang penari, untuk menyambut 17 presiden atau kepala pemerintahan," ujar Arya Sugiartha, Senin (14/11).
Arya Sugiartha mengatakan kedelapan sanggar tersebut merupakan sanggar-sanggar yang selama ini sudah dikenal kualitasnya menghasilkan talenta-talenta penari terbaik. Sanggar-sanggar tersebut juga dipilih yang lokasinya tidak terlalu jauh dari Bandara I Gusti Ngurah Rai yang terletak di Tuban, Kuta, Badung.
"Ada Gianyar, Badung, Denpasar, tiga itu. Yang dekat-dekat, soalnya kan sampai malam, kita tidak mendatangkan yang dari Buleleng, Karangasem, dan sebagainya," ungkap dia. Arya Sugiartha mengungkapkan, Pemprov Bali menganggarkan sekitar Rp 400 juta untuk membiayai tarian penyambutan para kepala negara. Ia juga menyampaikan tarian penyambutan di bandara merupakan inisiatif Gubernur Bali Wayan Koster.
Sementara itu di luar pertunjukan di bandara, Arya Sugiartha mengatakan sudah diatur seluruhnya oleh panitia G20 di Jakarta. Dikatakan, karena Pemprov Bali tidak terlibat dalam acara pembukaan dan acara inti lainnya, maka Gubernur Koster mengambil inisiatif tari Bali ditampilkan ketika menyambut tamu VVIP di bandara.
"Ini inisiatif Gubernur Bali, kalau panitia tidak ada meminta. Untuk menunjukkan kalau mereka (para pemimpin negara) bersidang di Bali," kata Arya Sugiartha. Kadisbud menyebut KTT G20 digelar di Bali oleh sebab rasa ketertarikan dengan budaya Bali. Oleh karena itu sudah sepantasnya para pemimpin negara dan delegasinya dipertunjukkan dengan budaya Bali seperti halnya tarian Bali yang sudah dikenal hingga ke mancanegara. "Yang disuguhkan semuanya semestinya kebudayaan Bali bukan kebudayaan yang lain," ujarnya. Menurut Arya Sugiartha para pemimpin negara terlihat gembira mendapat sambutan tari Bali. Hal tersebut ditunjukkan dengan para Kepala Negara tersebut tersenyum dan bertepuk tangan.
Di sisi lain para penari juga tidak kalah senangnya mendapatkan pengalaman langka bertemu langsung dengan para pemimpin negara-negara kuat di dunia. "Penarinya happy, karena pengalaman langka juga menyambut Joe Biden, Xi Jinping, dan pemimpin lainnya. Anak-anak senang banget," tandas Kadisbud Bali.
Kadisbud Bali itu mengatakan para delegasi VVIP antusias dan selalu memberikan tepuk tangan meriah saat puluhan remaja tersebut memainkan Tari Pendet, sementara itu para penari masih akan menyambut tamu hingga pukul 23.30 Wita Senin ini dan 06.15 Wita Selasa (15/11) hari ini. *cr78
Kepala Dinas Kebudayaan (Kadisbud) Provinsi Bali, I Gede Arya Sugiartha, menyatakan Pemerintah Provinsi Bali menggandeng delapan komunitas seni di Bali untuk menyambut para pemimpin negara dengan tarian selamat datang, Tari Pendet. "Ada delapan grup dari sanggar-sanggar yang ada di Bali. Setiap grup ada 22 orang penari, untuk menyambut 17 presiden atau kepala pemerintahan," ujar Arya Sugiartha, Senin (14/11).
Arya Sugiartha mengatakan kedelapan sanggar tersebut merupakan sanggar-sanggar yang selama ini sudah dikenal kualitasnya menghasilkan talenta-talenta penari terbaik. Sanggar-sanggar tersebut juga dipilih yang lokasinya tidak terlalu jauh dari Bandara I Gusti Ngurah Rai yang terletak di Tuban, Kuta, Badung.
"Ada Gianyar, Badung, Denpasar, tiga itu. Yang dekat-dekat, soalnya kan sampai malam, kita tidak mendatangkan yang dari Buleleng, Karangasem, dan sebagainya," ungkap dia. Arya Sugiartha mengungkapkan, Pemprov Bali menganggarkan sekitar Rp 400 juta untuk membiayai tarian penyambutan para kepala negara. Ia juga menyampaikan tarian penyambutan di bandara merupakan inisiatif Gubernur Bali Wayan Koster.
Sementara itu di luar pertunjukan di bandara, Arya Sugiartha mengatakan sudah diatur seluruhnya oleh panitia G20 di Jakarta. Dikatakan, karena Pemprov Bali tidak terlibat dalam acara pembukaan dan acara inti lainnya, maka Gubernur Koster mengambil inisiatif tari Bali ditampilkan ketika menyambut tamu VVIP di bandara.
"Ini inisiatif Gubernur Bali, kalau panitia tidak ada meminta. Untuk menunjukkan kalau mereka (para pemimpin negara) bersidang di Bali," kata Arya Sugiartha. Kadisbud menyebut KTT G20 digelar di Bali oleh sebab rasa ketertarikan dengan budaya Bali. Oleh karena itu sudah sepantasnya para pemimpin negara dan delegasinya dipertunjukkan dengan budaya Bali seperti halnya tarian Bali yang sudah dikenal hingga ke mancanegara. "Yang disuguhkan semuanya semestinya kebudayaan Bali bukan kebudayaan yang lain," ujarnya. Menurut Arya Sugiartha para pemimpin negara terlihat gembira mendapat sambutan tari Bali. Hal tersebut ditunjukkan dengan para Kepala Negara tersebut tersenyum dan bertepuk tangan.
Di sisi lain para penari juga tidak kalah senangnya mendapatkan pengalaman langka bertemu langsung dengan para pemimpin negara-negara kuat di dunia. "Penarinya happy, karena pengalaman langka juga menyambut Joe Biden, Xi Jinping, dan pemimpin lainnya. Anak-anak senang banget," tandas Kadisbud Bali.
Kadisbud Bali itu mengatakan para delegasi VVIP antusias dan selalu memberikan tepuk tangan meriah saat puluhan remaja tersebut memainkan Tari Pendet, sementara itu para penari masih akan menyambut tamu hingga pukul 23.30 Wita Senin ini dan 06.15 Wita Selasa (15/11) hari ini. *cr78
Komentar