Berawal dari Minecraft, Kini Bisa Raup Puluhan Dollar dari Google Store
DENPASAR, NusaBali
Berawal dari kegemarannya bermain game online Minecraft, pelajar SMKN 1 Denpasar, I Made Adnya Sutha Wirya, 18, kini bisa meraup pundi-pundi Dollar.
Pelajar asal Kintamani, Bangli ini berhasil membuat 8 aplikasi berbasis gim dan hiburan di Google Store. Pada tahun 2020, Adnya mengunggah aplikasi pertamanya yang berbasis direct source. Aplikasi ini biasa digunakan untuk mengunduh berkas berformat tertentu dari web tanpa harus membuka web tersebut.
“Tapi yang paling sukses itu ada dua, Manga Translator dan Character Voice: Anime. Masing-masing sudah diunduh lebih dari 50.000 dan 100.000 pengguna,” ujar Adnya Minggu (13/11).
Selain sudah diunduh oleh puluhan hingga ratusan ribu pengguna, rating dari kedua aplikasi tersebut pun cukup tinggi yakni masing-masing 3,7 dan 3,8 bintang.
Manga Translator digunakan untuk menerjemahkan komik atau manga dari bahasa lain ke dalam Bahasa Indonesia atau bahasa lainnya. Pengguna diminta untuk memasukkan data komik atau manga ke dalam aplikasi tersebut agar teks pada data tersebut dapat dibaca oleh aplikasi. Teks yang termarka ini kemudian diterjemahkan dan hasilnya langsung tertempel pada gambar komik atau manga.
Sedangkan yang satunya lagi, Character Voice: Anime, digunakan untuk keperluan sangat sederhana yakni memutar dialog singkat sebuah karakter dari film atau series anime tertentu. Karena penggemar anime dapat dikatakan sangat banyak, maka aplikasi yang sederhana ini pun jadi laris manis.
“Sama seperti AdSense pada YouTube, di Google Playstore ini, pengembang aplikasi mendapat keuntungan dari pemasangan iklan di dalam aplikasi yang diunggah pihak ketiga lewat Google,” jelas Adnya.
Rata-rata besaran komisi iklan yang didapat Adnya dari kedua aplikasi terlaris dari pengembangannya ini bisa mencapai 30-60 US Dollar per bulan, tergantung lalulintas pengguna. Jika dirupiahkan dengan kurs rupiah hari ini Rp 15.690, maka komisi iklan tersebut berada di kisaran Rp 470.700 - Rp 941.400.
Selain menghasilkan pemasukan pasif yang terbilang besar bagi remaja seusianya, kegemarannya dalam merekayasa perangkat lunak ini pun mengantarkan Adnya menjadi yang terbaik kedua dalam Lomba Kompetensi Siswa (LKS) SMK tingkat Nasional.
Dalam ajang tersebut, Adnya mewakili Bali dalam kategori lomba yang tidak jauh dari kegemarannya itu yakni Teknologi Informasi Piranti Lunak untuk Bisnis atau IT Software Solutions for Business.
“Ke depan, selain ingin melanjutkan pendidikan yang linear dengan kompetensi saya. Saya juga ingin melanjutkan kegiatan saya di bidang programming di Android ini agar nanti dapat menghasilkan aplikasi yang bermanfaat bagi orang banyak,” tandas Adnya. *ol1
Komentar