Jalan Pura Tunggul Besi Longsor
Kalau menuju Pura Tunggul Besi, mengendarai sepeda motor masih bisa, hanya saja perlu hati-hati.
AMLAPURA, NusaBali
Jalan menuju Pura Tunggul Besi, Desa Adat Temukus, Desa Besakih, Kecamatan Rendang, Karangasem, longsor sepanjang 1,5 kilometer. Akibatnya, jalan ini tidak bisa dilewati kendaraan roda empat sehingga pamedek atau umat kesulitan menuju lokasi pura.
"Sejak cuaca ekstrem, hujan lebat, angin kencang dan banjir bandang belakangan ini. Badan jalan menuju Pura Tunggul Besi jadi ambles hingga longsor," jelas Bendesa Adat Temukus I Nengah Sindia, Senin (14/11).
Kata dia, pembangunan jalan panjang 1,5 kilometer dan lebar 8 meter itu tahun 2010 dengan biaya Rp 600 juta dari BKK Provinsi Bali. Struktur tanah yang labil, gembur hingga mudah tergerus air hujan. Setelah badan jalan tuntas dibangun, dilanjutkan pembangunan drainase oleh Pemprov Bali. Lanjut, pembangunan Pura Tunggul Besi tahun 2021, biaya dari BKK Kabupaten Karangasem Rp 2 miliar.
Hanya saja, jelas Sindia, badan jalan berbatasan tebing ini masih berupa tanah. Akibatnya, karen beberapa kali turun hujan, maka badan jalan tergerus dan hanyut ke tebing bagian timur.
"Kalau menuju Pura Tunggul Besi, mengendarai sepeda motor masih bisa, hanya saja perlu hati-hati," tambahnya.
Dari pemukiman Desa Adat Temukus, menuju Pura Tunggul Besi sekitar, 2 kilometer. Sebelumnya, untuk menuju Pura Tunggul Besi harus melintasi Sungai Kampek. Setelah Pemkab Karangasem membangun jembatan bernilai Rp 1,5 miliar tahun 2021, maka krama pangempon pura lancar berupacara di Pura Tunggul Besi. "Kami masih menunggu tindaklanjut bantuan pemerintah, untuk memperbaiki akses jalan yang ambles, agar kualitas ditingkatkan, guna kelancaran pemedek menuju Pura Tunggul Besi," harap Sindia.
Lokasi Pura Tunggul di ketinggian, di KRB (kawasan rawan bencana) III, 4,5 kilometer dari puncak Gunung Agung. Saat erupsi Gunung Agung, wilayah Desa Adat Temukus, paling kena dampak hujan abu, hujan kerikil, dan paling merasakan getaran gempa.
Kepala Bidang Bina Marga Dinas PUPR (Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang) Karangasem I Wayan Surata Jaya mengaku telah menerima laporan terkait jalan ambles menuju Pura Tunggul Besi. "Mengingat akses jalan itu dibuka provinsi, maka kami telah usulkan peningkatan kualitas jalan itu ke Provinsi Bali, melalui dana BKK tahun 2023," jelas I Wayan Surata Jaya. *k16
"Sejak cuaca ekstrem, hujan lebat, angin kencang dan banjir bandang belakangan ini. Badan jalan menuju Pura Tunggul Besi jadi ambles hingga longsor," jelas Bendesa Adat Temukus I Nengah Sindia, Senin (14/11).
Kata dia, pembangunan jalan panjang 1,5 kilometer dan lebar 8 meter itu tahun 2010 dengan biaya Rp 600 juta dari BKK Provinsi Bali. Struktur tanah yang labil, gembur hingga mudah tergerus air hujan. Setelah badan jalan tuntas dibangun, dilanjutkan pembangunan drainase oleh Pemprov Bali. Lanjut, pembangunan Pura Tunggul Besi tahun 2021, biaya dari BKK Kabupaten Karangasem Rp 2 miliar.
Hanya saja, jelas Sindia, badan jalan berbatasan tebing ini masih berupa tanah. Akibatnya, karen beberapa kali turun hujan, maka badan jalan tergerus dan hanyut ke tebing bagian timur.
"Kalau menuju Pura Tunggul Besi, mengendarai sepeda motor masih bisa, hanya saja perlu hati-hati," tambahnya.
Dari pemukiman Desa Adat Temukus, menuju Pura Tunggul Besi sekitar, 2 kilometer. Sebelumnya, untuk menuju Pura Tunggul Besi harus melintasi Sungai Kampek. Setelah Pemkab Karangasem membangun jembatan bernilai Rp 1,5 miliar tahun 2021, maka krama pangempon pura lancar berupacara di Pura Tunggul Besi. "Kami masih menunggu tindaklanjut bantuan pemerintah, untuk memperbaiki akses jalan yang ambles, agar kualitas ditingkatkan, guna kelancaran pemedek menuju Pura Tunggul Besi," harap Sindia.
Lokasi Pura Tunggul di ketinggian, di KRB (kawasan rawan bencana) III, 4,5 kilometer dari puncak Gunung Agung. Saat erupsi Gunung Agung, wilayah Desa Adat Temukus, paling kena dampak hujan abu, hujan kerikil, dan paling merasakan getaran gempa.
Kepala Bidang Bina Marga Dinas PUPR (Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang) Karangasem I Wayan Surata Jaya mengaku telah menerima laporan terkait jalan ambles menuju Pura Tunggul Besi. "Mengingat akses jalan itu dibuka provinsi, maka kami telah usulkan peningkatan kualitas jalan itu ke Provinsi Bali, melalui dana BKK tahun 2023," jelas I Wayan Surata Jaya. *k16
Komentar