Mobil Listrik Hyundai dan Wuling Jadi Kendaraan di G20, Segini Harga Jualnya di Bali
DENPASAR, NusaBali.com - Mobil listrik menjadi primadona selama perhelatan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20. Lalu lalang kendaraan barbasis baterai (battery electric vehicle/BEV) ini selalu sigap digunakan untuk menunjang mobilitas delegasi selama gelaran konferensi berlangsung, 15-16 November 2022 di Nusa Dua, Kuta Selatan, Badung.
Salah satu mobil listrik yang digunakan ialah dari pabrikan mobil asal Korea Selatan, melalui Hyundai Motor Indonesia (HMID) yang menerjunkan sebanyak 262 unit mobil, merek Hyundai Ioniq 5.
Mobil yang sudah diproduksi secara lokal di pabrik Hyundai di Cikarang, Bekasi, Jawa Barat ini digunakan oleh para menteri atau delegasi utama serta sebagai operasional tim pengawalan selama G20 berlangsung.
Terkhusus di Bali sendiri, mobil yang diluncurkan pada 31 Maret 2022 di ajang Indonesia International Motor Show (IIMS) ini ternyata memiliki peminatnya, terutama dari kalangan menengah keatas. Wajar saja sebab harga mobil listrik ini divarian termurahnya menyentuh harga mencapai tujuh ratus jutaan.
"Mobil Hyundai Ioniq 5 memiliki dua varian yaitu prime dan signature, harga jualnya di Bali, on the road (OTR) mulai dari Rp 763.500.000 untuk varian terendah Prime Standard, dan termahal Hyundai Ioniq 5 tipe Signature Long Range, harga Rp 875.500.000," ujar Sales Senior Dealer Hyundai Gatsu Bali, I Gusti Gede Agung Bayu, kepada NusaBali.com, Selasa (15/11/2022).
Meskipun memiliki harga cukup mahal, menurut pria yang akrab disapa Gung Bayu ini menjelaskan, bahwa animo masyarakat di Pulau Dewata cukup ramai ingin meminang mobil listrik yang dibekali baterai litium-ion berkapasitas 72,6 kWh dan mampu menempuh jarak 451 kilometer dalam sekali pengisian.
"Untuk hitungan mobil listrik cukup ramai, karena sejak mulai dijual pada pertengahan tahun 2022 hingga bulan November ini, total pemesanan di Bali telah mencapai 50-an unit, tetapi memang untuk delivery ke konsumen masih sekitar 10 unit saja, sebab pengiriman dari pabrik ke dealer masih terkendala produksi yang sebelumnya banyak difokuskan memenuhi permintaan untuk G20, dan ini menyebabkan bagi konsumen yang baru, harus menunggu indent hingga setahun," tutur Gung Bayu.
Mengenai masalah tersebut Gung Bayu menjelaskan akan segera teratasi di bulan Januari 2023 mendatang, karena kabarnya mobil yang dijual dalam lima warna eksterior, yaitu Optic White, Magnetic Silver Metallic, Titan Gray Metallic, Midnight Black Pearl, dan Gravity Gold Matte ini akan digenjot produksinya untuk memenuhi permintaan konsumen.
Selain Hyunadi Ioniq 5 adapula mobil listrik lainnya dari pabrikan asal negara Cina, yaitu Wuling, melalui Wuling Motors Indonesia yang menerjunkan mobil kompaknya Wuling Air ev sebanyak 300 unit.
Mobil yang digunakan sebagai penunjang operasional delegasi selama G20 berlangsung ini, dibekali dengan motor listrik tunggal yang memiliki tenaga maksimal 30 kW, atau setara dengan 40 dk dan juga torsi sebanyak 110 Nm.
"Untuk di Bali sendiri dijual dengan dua tipe, yaitu tipe Standard Range diharga Rp.247 juta dan tipe Long Range Rp 304 juta," jelas Sales Supervisor Dealer Wuling Kumala Denpasar, Tri Tetez Yunianto.
Dengan harga yang cukup bersaing dengan mobil-mobil non listrik lainnya membuat permintaan terhadap Wuling Air EV cukup tinggi.
"Secara nasional tingkat penjualan di Bali termasuk tinggi, setelah Jakarta, Bandung dan Surabaya, dengan jumlah pemesanan di Bali, sejak resmi dijual dua bulan yang lalu telah mencapai 200an pemesanan," terangnya.
Meskipun pemesanan tinggi, tetapi Tri Tetez mengatakan untuk pengiriman ke konsumen masih terbatas, yaitu dikisaran 100an unit saja.
"Stok Wuling Air Ev ini sebenarnya ready, hanya permintaan terhadap beberapa warna seperti warna putih sangat banyak, dan hal itulah menyebabkan delivery ke konsumen jadi menunggu, sebab dari pabrik juga sedang melakukan pengiriman, sementara untuk warna lainnya kami ready stok," terang Tri.
Ia pun berharap dengan semakin gencarnya pemerintah mensosialisasikan penggunaan mobil listrik, maka pelan-pelan konsumen bisa beralih ke kendaraan jenis ini.
"Sebab secara ekonomi pengeluaran biaya untuk mobil listrik lebih hemat dibandingkan mobil konvensional (menggunakan BBM), selain juga mendukung program pemerintah untuk mengurangi emisi karbon dan ramah terhadap lingkungan," harapnya.
Sementara itu, selain Hyundai Ioniq 5 dan Wuling Air Ev, ada tiga mobil listrik lainnya yang digunakan untuk mensukseskan KTT G20 ini.
Mulai dari merek Hyundai Genesis G80 Special Edition yang dibuat khusus sebagai tunggangan para pemimpin negara dan Toyota bZ4X yang digunakan sebagai mobil operasional penunjang delegasi, tetapi Hyundai Genesisi G80 belum dijual resmi di Indonesia, sementara khusus Toyota bZ4X menurut rencana akan dijual mulai akhir tahun 2022 nanti, dengan banderol Rp 1,19 miliar berstatus OTR DKI Jakarta.
Selain itu ada pula Lexus UX300e yang turut serta menjadi sarana transportasi. Mobil listrik bertipe crossover premium serba mewah yang diluncurkan di Indonesia pada November 2020 ini, memiliki harga mencapai Rp 1,4 miliar.*aps
1
Komentar