Polsek Kerambitan dan Bendesa Adat Cari Solusi Balap Liar di Pantai Pasut
TABANAN, NusaBali
Polsek Kerambitan ajak duduk bersama Bendesa Adat Kelating dan Bendesa Adat Tibibu, Kerambitan, Tabanan pada Selasa (15/11).
Pertemuan ini digelar untuk mencari solusi menghentikan aksi balapan liar yang kerap terjadi di Pantai Pasut. Upaya mencari solusi ini dipimpin langsung Kapolsek Kerambitan AKP Ni Luh Komang Sri Subakti. Bahkan dalam kegiatan itu AKP Sri Subakti memberikan saran untuk dibuatkan pararem atau sanksi adat mencegah aksi balapan liar.
Balapan liar menjadi atensi polisi karena berbahaya. Sebab di lokasi tersebut sempat terjadi kecelakaan yang menyebabkan nyawa melayang sia-sia. Upaya menghentikan aksi balapan liar sudah sering dilakukan dengan cara sidak ataupun razia namun tak pernah kapok.
AKP Sri Subakti mengatakan, upaya mencari solusi bersama ini untuk mewujudkan kawasan yang aman dan nyaman. Apalagi Pantai Pasut ini ramai dikunjungi wisatawan. "Karena hal tersebut kita duduk sama-sama mencari upaya mengatasi aksi balapan liar tersebut," jelasnya.
Menurut dia, untuk menghentikan aksi balapan liar ini, pihak polisi tak bisa berbuat banyak tanpa ada dukungan dari masyarakat. Untuk itu disarankan untuk mempertegas awig-awig di masing-masing wewidangan agar aksi balapan liar ini bisa diselesaikan.
"Pertegas awig-awig ini maksudnya sertakan sanksi sebagai efek jera demi tujuan bersama. Selama ini kita Polsek Kerambitan sudah berbuat namun perlu dukungan dari masyarakat adat setempat sehingga tidak terjadi lagi kegiatan balapan liar," tegasnya.
Untuk itu ke depan, kata AKP Sri Subakti solusi harus dipikirkan sebagai upaya dan solusi merubah Pantai Pasut yang selama ini terkenal karena balapan liar. Padahal banyak potensi yang bisa diangkat dalam bidang pariwisata sehingga akan menjadi daya tarik serta destinasi wisatawan dan dengan menata lahan parkir bagi pengunjung sehingga kendaraan tidak turun langsung ke sempadan pantai.
"Kiranya bisa dilaksanakan kegiatan-kegiatan positif seperti acara hiburan rakyat, kuliner dan pementasan kebudayaan di Pantai Pasut dan Pantai Kelating secara bergiliran setiap minggu sehingga dapat menjadi daya tarik wisatawan berkunjung serta sebagai wadah anak-anak muda untuk berkreatifitas secara positif dengan menggandeng yang berkompeten," tandas Mantan Kapolsek Selemadeg Timur ini.
Sementara itu Bendesa Adat Tibubiu I Made Wiarta dan Bendesa Adat Kelating I Dewa Made Maharjana mengapresiasi saran dan ide-ide yang sangat bagus dari Kapolsek Kerambitan untuk memajukan Pariwisata daerah pesisir yaitu Pantai Pasut dan Pantai Kalating.
Sehingga aksi balapan liar ini antinya akan dicek kembali. Bahkan bila perlu akan merevisi Awig-Awig Desa Adat sehingga nantinya tidak terjadi kembali balapan liar. Untuk Desa Adat Kelating sementara masih tahap pembangunan dan renovasi Pura Segara sehingga kedepannya Pantai Kelating bisa menjadi Wisata Religi. *des
Komentar