Ferry Paulus Jadi Direktur Utama PT LIB
JAKARTA, NusaBali
Pemegang saham, yang terdiri atas PSSI dan klub-klub Liga 1 Indonesia, sepakat menunjuk Ferry Paulus menjadi Direktur Utama baru perusahaan operator kompetisi PT Liga Indonesia Baru (LIB) menggantikan Akhmad Hadian Lukita.
Keputusan tersebut diambil dalam rapat umum pemegang saham (RUPS) luar biasa PT LIB yang digelar di Jakarta, Selasa (15/11). "Saya diminta untuk membawa PT LIB memasuki satu dimensi yang baru menuju transformasi," ujar Ferry usai RUPS tersebut.
Menurut dia, jabatan barunya itu sangat berat lantaran diemban usai sepakbola Indonesia mengalami tragedi di Stadion Kanjuruhan, Malang, yang menewaskan 135 orang dan melukai ratusan lainnya.
Meski begitu, Ferry menyatakan siap untuk memimpin LIB. Dia pun menyatakan mundur dari posisinya sebagai Direktur Olahraga klub Persija demi menghindari konflik kepentingan.
Namun, Ferry menegaskan bahwa dirinya hanya bersedia menjabat Direktur Utama PT LIB selama dua sampai tiga bulan. "Saya hanya bersedia untuk dua atau tiga bulan ke depan karena sejujurnya saya banyak kesibukan di luar sepak bola. Teman-teman pemegang saham sudah menyetujuinya. Saya hanya mengantarkan LIB dalam kekosongan lantaran direktur utama yang berhalangan," kata dia.
Selain direktur utama, RUPS luar biasa LIB juga menunjuk direktur baru yakni Munafri Arifuddin. Munafri adalah Komisaris Utama PT Persaudaraan Sepak Bola Makassar, perusahaan yang menaungi klub PSM. Kemudian, di jajaran komisaris, Juni Ardianto Rahman yang juga anggota Komite Eksekutif (Exco) PSSI masih menempati kursi komisaris utama. Lalu, sebagai komisaris ada Yabes Tanuri (Bali United), Ponaryo Astaman (Borneo FC), Ardian Satya Negara (Dewa United) dan Roofi Ardian (RANS Nusantara FC).
Khusus untuk direksi, Komisaris Utama LIB Juni Rahman menyebut bahwa pemegang saham menyerahkan mandat kepada Dirut dan Direktur LIB untuk memilih seorang direktur tambahan untuk mengurusi operasional.
"PSSI selaku pemegang saham golden share mengusulkan agar Pak Sudjarno mengisi jabatan tersebut. Jadi nanti tak perlu pengesahan lagi, hanya diberitahukan saja ke pemegang saham," tutur Juni.
Sebelum RUPS Luar Biasa tersebut, Sudjarno merupakan Direktur Operasional LIB. Ketika itu, kursi Direktur Utama LIB masih diduduki Akhmad Hadian Lukita. Dalam prosesnya, Akhmad Hadian kemudian menjadi tersangka peristiwa di Stadion Kanjuruhan dan kini ditahan di Polda Jawa Timur. *ant
Komentar