Karangasem Buru Emas Sebelum Pembukaan
DENPASAR, NusaBali
KONI Kabupaten Karangasem berharap dapat meraih medali emas pertama pada ajang Porprov Bali XV/2022 sebelum upacara pembukaan, Minggu (20/11).
Sebab, hingga hari ke-5 pesta olahraga multi event dua tahunan antar kabupaten/kota, Karangasem belum meraih medali emas. "Cabor unggulan kami memang belum bertanding. Semoga saja sebelum pembukaan Porprov secara resmi kami sudah dapat medali emas," ungkap Ketum KONI Karangasem, I Putu Toya, Selasa (15/11).
Pensiunan birokrat Pemkab Karangasem ini optimis karena cabor unggulan baru memulai penyisihan, sehingga potensi meraih medali emas terbuka dari dancesport yang dilangsungkan di GOR Debes, Tabanan.
Jika pada Porprov Bali XIV/2019 di Tabanan, meraih 9 medali emas, 21 perak, dan 50 medali perunggu, kini Karangasem membidik 15 medali emas, walau persaingan papan bawah sangat ketat dari Bangli dan Jembrana.
Putu Toya menambahkan cabor unggulan yang telah diproyeksikan meraih medali kebanyakan bertanding setelah 20 November nanti. Sehingga harapan dan semangat masih terbuka lebar untuk menghindari status juru kunci di Porprov Bali.
Setelah Porprov XV, Karangasem akan fokus pada pelatihan pelatih terutama peningkatan sumber daya manusia pelatih. “Harapannya, pelatih dapat menelorkan atlet berprestasi, karena potensi kami cukup banyak,” pungkas Putu Tiya. *dek
Pensiunan birokrat Pemkab Karangasem ini optimis karena cabor unggulan baru memulai penyisihan, sehingga potensi meraih medali emas terbuka dari dancesport yang dilangsungkan di GOR Debes, Tabanan.
Jika pada Porprov Bali XIV/2019 di Tabanan, meraih 9 medali emas, 21 perak, dan 50 medali perunggu, kini Karangasem membidik 15 medali emas, walau persaingan papan bawah sangat ketat dari Bangli dan Jembrana.
Putu Toya menambahkan cabor unggulan yang telah diproyeksikan meraih medali kebanyakan bertanding setelah 20 November nanti. Sehingga harapan dan semangat masih terbuka lebar untuk menghindari status juru kunci di Porprov Bali.
Setelah Porprov XV, Karangasem akan fokus pada pelatihan pelatih terutama peningkatan sumber daya manusia pelatih. “Harapannya, pelatih dapat menelorkan atlet berprestasi, karena potensi kami cukup banyak,” pungkas Putu Tiya. *dek
1
Komentar