Pro Denpasar Terima 13.476 Pengaduan, Didominasi Permasalahan Infrastruktur

Belasan ribu pengaduan tersebut langsung terhubung ke masing-masing organisasi perangkat daerah (OPD). Hal itu dikemukakan Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kota Denpasar Ida Bagus Alit Adhi Merta, Rabu (16/11). Menurutnya, saat ini Kota Denpasar sudah membuka peluang bagi masyarakat yang ingin melaporkan kejadian di lapangan yang mesti mendapat tanggapan segera oleh pemerintah.

Dalam aplikasi Pro Denpasar rata-rata pengaduan per hari sebanyak 2 – 3 pengaduan. Per bulan pengaduan yang diterima bahkan mencapai 80. Pengaduan yang disampaikan masyarakat melalui Pro Denpasar akan ditanggapi sesegera mungkin oleh pihak terkait.

Sebab aplikasi Pro Denpasar terhubung langsung dengan seluruh instansi di lingkup Pemkot Denpasar. “Aplikasi ini sudah ada sejak tahun 2013, saat itu masih berupa website. Tahun 2018 Pro Denpasar mulai menggunakan berbasis mobile dan mendapatkan respons cukup positif. Sampai saat ini sudah ada 13.476 pengaduan yang kami terima,” kata Adhi Merta.

Adhi Merta mengatakan, pengaduan yang masuk paling dominan yakni terkait infrastruktur terutama kerusakan trotoar, kerusakan got atau got mampet. “Selain itu ada juga lampu penerangan jalan umum (LPJU) yang padam termasuk sampah dan pelayanan umum publik lainnya,” ucapnya.

Tanggapan dan tindak lanjut atas aduan masyarakat itu bisa diselesaikan dalam sehari saja. Dibandingkan dengan target nasional yang menargetkan respons dan tindak lanjut dalam 7 hari, Pemkot Denpasar bisa memastikan permasalahan bisa diselesaikan dalam sehari.

Dengan respons cepat tersebut, membuat Pemkot Denpasar sempat mendapatkan terbaik nasional karena tanggapan cepat atas laporan masyarakat. “Kami hanya membutuhkan sehari saja untuk respons dan tindaklanjutnya. Seperti yang pernah kita lakukan, pukul 09.00 Wita ada laporan, pukul 11.00 Wita sudah ditindaklanjuti. Karena dalam laporan Pro Denpasar bisa langsung dilengkapi lokasi dengan mencantumkan google map,” tandas Adhi Merta. *mis