Seorang Perempuan Terobos Iring-iringan Mobil Presiden
Kunjungi Pasar Badung, Jokowi Bagi Sembako dan BLT
DENPASAR, NusaBali
Blusukan Presiden Joko Widodo (Jokowi) ke Pasar Badung, Jalan Gajah Mada, Kecamatan Denpasar Barat, Kamis (17/11) diwarnai insiden.
Seorang perempuan nekat menerobos Paspampres untuk bertemu langsung dengan Presiden Jokowi. Sebelum akhirnya menerobos barisan Paspampres, perempuan yang mengenakan baju warna putih dan celana warna biru itu berdiri di pinggir jalan menunggu kedatangan mobil presiden dan rombongan.
Perempuan yang tidak diketahui identitasnya itu tiba-tiba berlari ke arah mobil presiden sambil berteriak menyebut nama orang nomor satu di Indonesia ini. Sambil berlari dan berteriak, perempuan itu menenteng HP. Aksinya itu berhasil lolos dari halauan sepeda motor Paspampres. Seketika perempuan itu tiba di mobil presiden yang saat itu dalam posisi jendela terbuka.
Menariknya, aksi dari perempuan itu malah direspons positif oleh Presiden Jokowi. Presiden bahkan tampak memberikan sesuatu kepada perempuan tersebut. Kejadian itu berlangsung singkat, karena perempuan itu dengan sigap disingkirkan anggota Paspampres. Setelah berjabat tangan langsung dan mendapatkan barang dari Presiden, perempuan itu langsung ke pinggir jalan.
Untungnya perempuan itu tidak memiliki niat jahat. Aksi nekat perempuan itu banyak direkam warga lain yang datang ke Pasar Badung dan diupload ke berbagai media sosial. Presiden Joko Widodo sendiri blusukan ke pasar tradisional tersebut setelah menutup Konferensi Tingkat Tinggi Grouping of Twenty (KTT G20) yang di pusatkan di Nusa Dua, Kuta Selatan, Badung. Setibanya di lobi pasar tersebut, presiden disambut oleh Walikota Denpasar, IGN Jaya Negara dan pejabat lainnya.
Presiden Jokowi tiba di Pasar Badung pada pukul 09.00 Wita disambut pedagang yang histeris dengan memegang sembako. Setelah menyambangi pedagang di luar Pasar, Presiden Jokowi langsung blusukan ke dalam pasar berdialog dengan pedagang sambil memberikan BLT dan sembako.
Salah satu pedagang yang mendapatkan BLT dan sembako Ketut Suta,65, yang merupakan penjual bumbu dapur di lantai satu Pasar Badung. Suta sumringah saat mendapat amplop kendati belum diberikan membuka langsung.
Selain BLT, pedagang juga mendapat sembako yang isinya beras 5 kilogram, minyak goreng, gula pasir, teh dan biskuit. Ketut Suta mengatakan ini baru pertama kali mendapat bantuan seperti ini apalagi dari presiden. Padahal, dia mengaku sudah berjualan dari kecil sampai sekarang memiliki 8 cucu. "Baru pertama kali saya dapat bantuan seperti ini sejak saya jualan sampai punya 8 cucu. Amplopnya belum diberikan membuka sekarang," jelas pedagang asal Asli Banjar Medahan, Desa Keramas, Kecamatan Blahbatuh, Gianyar ini.
Direktur Utama Perumda Pasar Sewakadarma Kota Denpasar Ida Bagus Kompyang Wiranata mengaku bersyukur dengan kembalinya Presiden Jokowi ke Pasar Badung. Ini merupakan kunjungan ke-4 kalinya yakni sebelum peresmian, saat peresmian, setelah peresmian dan saat ini. Presiden Jokowi dan rombongan terlihat berjalan kaki keliling pasar menyapa dan berdialog dengan pedagang. Dalam kesempatan tersebut Presiden menyerahkan 1.500 sembako serta Bantuan Modal Kerja (BMK). Presiden mengatakan peninjauan tersebut dilakukan guna melihat secara langsung kondisi di pasar, sehingga kebijakan yang diambil oleh pemerintah dapat menyesuaikan dengan kondisi yang ada.
“Saya berdialog langsung dengan pedagang, saya mendengar secara langsung kondisi harga barang di pasar dari para pedagang. Kondisinya seperti apa, tantangannya apa, termasuk efek dari terjadinya inflasi," ungkap Presiden Jokowi.
Untuk mengamankan kunjungan presiden ini, Pangdam IX/Udayana Mayjen TNI Sonny Aprianto yang juga selaku Panglima Komando Operasi Pengamanan (Pangkoopspam) VVIP dan sebagai Komandan Satuan tugas pengamanan wilayah (Dansatgas Pamwil) KTT G20 turun langsung melakukan pengamanan. Pangdam bersama prajuritnya berkoordinasi dengan Paspampres hingga kunjungan kerja dari Presiden berjalan lancar.
Sementara dalam keterangan tertulis dari Biro Pers, Media, dan Informasi Sekretariat Presiden, Kamis kemarin, Presiden Joko Widodo (Jokowi) memohon maaf kepada masyarakat Bali yang terkena kemacetan dan dampak lainnya dari pelaksanaan KTT G20. "Saya ingin menyampaikan permohonan maaf yang sebesar-besarnya kepada masyarakat Bali yang saya tahu terganggu di jalanan karena adanya KTT G20 ini. Saya mohon maaf yang sebesar-besarnya atas seluruh kejadian di jalan, baik yang kemacetan di jalan, dan lain-lainnya," kata Jokowi. Jokowi menyampaikan permohonan maaf itu saat bersama Ibu Negara Iriana Joko Widodo menghadiri Syukuran Panitia Nasional Pelaksanaan G20 Tahun 2022 yang digelar di Bali Nusa Dua Convention Center. Acara syukuran itu digelar sebelum Jokowi bertolak menuju Bangkok, Thailand.
Dalam kesempatan itu, Jokowi mengapresiasi kerja keras semua pihak yang terlibat dalam menyukseskan KTT G20. Jokowi mengatakan manajemen organisasi KTT G20 sangat rapi. "Pertama-tama saya ingin menyampaikan penghargaan apresiasi yang luar biasa atas kerja keras Bapak-Ibu semuanya. TNI, Polri, BIN, pemerintah daerah, semua kementerian, semua lembaga, pendukung acara, semua kru hotel yang saya melihat manajemen integrasinya, organisasinya di lapangan sangat rapi," ujar Jokowi.
Jokowi menyampaikan semua kepala negara maupun pemimpin lembaga internasional yang hadir turut menyampaikan apresiasi kepada Indonesia. Semua acara berjalan dengan lancar dan kondusif. "Rapi di jalan, rapi di hotel, rapi di meeting pertemuan, di summit-nya, rapi di acara makan malamnya, rapi di acara hutan mangrove dan seluruh kepala negara menyampaikan apresiasinya kepada Indonesia," katanya.
Selain itu, Jokowi menyebutkan cuaca selama KTT G20 berlangsung sangat baik. Hal tersebut merupakan hasil kerja sama Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) dengan sejumlah lembaga untuk melaksanakan teknologi modifikasi cuaca (TMC) selama KTT G20. "Cuaca juga baik, sangat mendukung, saat acara tidak hujan, habis acara hujan. BMKG, terima kasih," imbuh Jokowi. Turut menghadiri acara tersebut adalah Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan, Menteri Sekretaris Negara Pratikno, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G Plate, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko, Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo, serta Kepala Badan Intelijen Negara Budi Gunawan. *pol, mis
Komentar