TPPS Gianyar Percepat Penurunan Prevalensi Stunting
GIANYAR, NusaBali
Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Kabupaten Gianyar menggelar rapat koordinasi di ruang sidang utama kantor Bupati Gianyar, Kamis (16/11).
Rapat dibuka Asisten Administrasi Ekonomi dan Pembangunan I Wayan Sadra mewakili Wakil Bupati Gianyar sebagai Ketua TPPS. Hadir juga Kepala Bappeda dan Litbang Kabupaten Gianyar Anak Agung Dalem Jagadhita dan Kadis Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) Klungkung Cokorda Gede Bagus Lesmana Trisnu.
Wayan Sadra mengatakan, pemerintah pusat mengapresiasi penurunan prevalensi stunting di Kabupaten Gianyar. Prevalensi stunting di Gianyar tahun 2021 sebesar 5,1%, terendah nasional. Pengaruh gen terhadap terjadinya stunting persentasenya sangat kecil. Terjadinya stunting sebagian besar karena pengaruh asupan gizi pada masa kehamilan hingga pemberian makanan tambahan pada bayi/anak, serta pola asuh. Sadra mendorong TPPS semakin gencarkan sosialisasi pencegahan stunting. “Semakin kecil kasus stunting, semakin maju negara kita. Kegiatan ini sangat penting bagi pembangunan generasi yang berkualitas,” ucap Wayan Sadra.
Kepala Bappeda dan Litbang Kabupaten Gianyar Anak Agung Dalem Jagadhita mengatakan, sesuai komitmen pemerintah pusat yang menargetkan penurunan stunting hingga 14% pada tahun 2024. Dapat diwujudkan dengan melaksanakan 8 aksi Konvergensi Percepatan Penurunan Stunting sesuai regulasi. “Mohon ini menjadi konsen guna menuntaskan stunting di Gianyar,” pinta Anak Agung Dalem Jagadhita. Sementara Kepala DP3AP2KB Cokorda Gede Bagus Lesmana Trisnu mengatakan, membentuk TPPS di kabupaten, kecamatan, dan kelurahan/desa.
Sudah ada Tim Pendamping Keluarga sebanyak 397 orang, mereka menyasar 4 hal. Masing-masing calon pengantin, ibu hamil, ibu melahirkan (nifas), dan baduta/batita (bayi dua tahun/bayi tiga tahun). “Struktur dan sistem sudah terbentuk, bagaimana kami memaksimalkan kinerja TPPS, seperti saat ini kami melibatkan Puskesmas, pemerintah desa, majelis desa adat, PHDI, dan semua unsur hingga yang terbawah. Kami berharap target penurunan prevalensi stunting tercapai,” harap Cok Trisnu. *nvi
1
Komentar