DPRD Usulkan Sepak Takraw Masuk Ekstrakulikuler Sekolah
BANGLI, NusaBali
Banjar Tanggahan Peken, Desa Sulahan, Kecamatan Susut, Bangli, memiliki atlet potensial pada cabang olahraga (cabor) Sepak Takraw.
Potensi tersebut diharapkan terus berkembang oleh salah seorang anggota DPRD Bangli Satria Yudha. ‘’Kami mengusulkan agar cabor itu masuk ekstrakulikuler atau pengembangan diri siswa di sekolah-sekolah,’’ jelas Satria Yudha. Dia mengaku telah beraudiensi dengan Bupati Bangli Sang Nyoman Sedana Arta terkait pengembangan cabor tersebut. "Dalam audiensi itu, Bupati mendukung usulan kami," ungkapnya Kamis (17/11).
Politisi asal Banjar Tanggahan Peken, Desa Sulahan ini menambahkan, perlu digali bibit-bibit atlet Sepak Takraw di Bangli. Untuk mencetak atlet yang profesional tentu harus dilatih sejak dini. "Kami usulkan agar Sepak Takraw dikenalkan mulai dari pendidikan sekolah dasar. Paling tidak untuk awal sepak takraw masuk ekstrakulikuler di sekolah di Kecamatan Susut," ujarnya.
Satria Yudha yang juga Ketua Komisi I DPRD Bangli ini menyebutkan untuk saat ini pemain Sepak Takraw tidak dibatasi atau ada kelas usia. Jika ada pembatasan usia, maka Bangli cukup sulit mencari atlet. Selama ini ini dipandang penting untuk mencari bibit baru. Selain itu, perlu menggali bibit atlet perempuan, karena selama ini hanya mengandalkan atlet putra.
Jika nantinya sepak takraw bisa dimasukkan pada ekstrakulikuler, jelas dia, tentu bisa difasilitasi oleh sekolah melalui dana operasional sekolah (BOS). Selain sekolah, bisa juga ada pembinaan di luar jam sekolah, dengan memanfaatkan fasilitas GOR (gelanggang olahraga). "Di Susut ada GOR yang bisa dimanfaatkan untuk kegiatan pembinaan. Seiring waktu tentu bisa ditambah lagi fasilitas pendukung yang lain," imbuhnya. Dia menyebutkan pada Porprov 2022 Sepak Takraw berhasil menyumbang medali untuk Bangli. *esa
Komentar