Prediksi Kendaraan Listrik, Pangsa Pasar Tumbuh 30 Persen pada 2024
JAKARTA, NusaBali
Direktur Grup Kebijakan Sektor Jasa Keuangan Terintegrasi Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Greatman Rajab mengatakan, pangsa pasar Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (KBLBB) diperkirakan akan mengalami pertumbuhan hingga 30 persen di tahun 2024.
Dalam webinar, "Peluang dan Tantangan Industri Jasa Keuangan Dalam Mendukung Pembiayaan KBLBB", Greatman mengungkapkan bahwa peluang bisnis untuk kendaraan listrik atau electric vehicle (EV) akan terus mengalami peningkatan baik di Indonesia, maupun dunia.
“Peluang bisnis EV ini di dunia maupun di Indonesia akan tumbuh. Di tahun 2023 hingga tahun 2024 pangsa pasar EV mungkin akan mencapai 20-30 persen dibandingkan saat ini,” kata Greatman, seperti dilansir kompas.com, Kamis (17/11).
Greatman mengatakan, total penjualan EV pada 3 tahun terakhir terus mengalami peningkatan. Di tahun 2019 pangsa pasar EV hanya 3 persen, sementara di tahun 2020 naik kelipatannya, dan di tahun 2022 sudah mencapai 10 persen dari total penjualan kendaraan.
Dia mengatakan, kenaikan penjualan EV disebabkan banyaknya muncul varian baru KBLBB dengan berbagai brand. Ini artinya, akan semakin banyak varian mobil yang ada dan mendorong harga yang lebih murah.
“Dengan munculnya EV dari berbagai brand, akan mendorong lebih banyak KBLBB, maka harganya akan bersaing, cenderung turun, dan meningkatkan penjualan,” lanjut dia.
Greatman mengatakan, meskipun mengalami pertumbuhan dalam tiga tahun terakhir, di Indonesia market share untuk EV masih cukup kecil jika dibandingkan dengan total penjualan kendaraan non KBLBB.
“Pangsa pasar di Indonesia masih cukup kecil, yakni 1 persen dibandingkan total penjualan kendaraan di Indonesia,” lanjut dia.
Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan baru yaitu Dian Ediana Rae mengatakan, pemahaman di industri jasa keuangan dalam mendukung pembiayaan KBLBB sangat diperlukan. Ini penting untuk memastikan kesiapan dari hulu ke hilir.
“Pemahaman ini perlu, karena dukungan pembiayaan memegang peran penting bagi industri KBLBB dari hulu (permodalan dan investasi) untuk pembangunan pabrik dan infrastruktur pendukungnya, sampai dengan hilir, mencakup kredit pembelian KBLBB,” ujar Dian. *
Komentar