Kemacetan Belum Ada Solusi
Jalur Canggu dan Tibubeneng
Jika permasalahan macet ini teratasi, para pengusaha yakin bakal berpengaruh pada tingkat kunjungan wisatawan ke Canggu maupun Tibubeneng.
MANGUPURA, NusaBali
Kondisi pariwisata di Kuta Utara khususnya di Desa Canggu dan Tibubeneng menunjukkan perkembangan yang menggembirakan. Namun perkembangan tersebut tak dibarengi dengan solusi permasalahan kemacetan yang terjadi di lapangan. Komisi III DPRD Badung berharap ada solusi secepatnya untuk mengatasi kemacetan lalu lintas karena sangat mempengaruhi minat kunjungan wisatawan ke dua kawasan ini.
Permasalahan ini terungkap saat kunjungan Komisi III DPRD ke Atlas Beach Fest, Jalan Pantai Berawa, Desa Tibubeneng, Kecamatan Kuta Utara, Selasa (15/11). Ketua Komisi III DPRD Badung, I Wayan Sandra mengungkapkan, keluhan macet disampaikan oleh sejumlah pengusaha, termasuk dari Atlas Beach Fest. Jika permasalahan macet ini teratasi, para pengusaha yakin bakal berpengaruh pada tingkat kunjungan wisatawan ke Canggu maupun Tibubeneng.
“Dari laporan manajemen Altas saat ini per hari kunjungan rata-rata mencapai 1.200 orang. Padahal jika tidak terjadi kemacetan diperkirakan potensi kunjungan bisa lebih dari 2.000 orang per hari. Intinya memang harus ada solusi untuk memecah kemacetan di kawasan Canggu dan Tibubeneng,” ungkap Sandra, Jumat (18/11).
Sandra menambahkan, permasalahan kemacetan ini harus dicarikan jalan keluarnya. Mengingat kondisi di lapangan, kemacetan terjadi dari pagi hingga malam. Kemacetan tentunya hal yang dihindari oleh wisatawan yang ingin menikmati pariwisata di Badung. “Wisatawan bisa saja batal berkunjung karena kemacetan. Maka dari itu segera harus dicarikan jalan keluar soal kemacetan di wilayag Canggu dan sekitarnya,” pungkasnya.
Sebelumnya, persoalan kemacetan lalu lintas di Desa Canggu dan Tibubeneng, Kecamatan Kuta Utara menjadi salah satu yang ditanggapi Bupati Badung I Nyoman Giri Prasta. Dalam rapat paripurna dengan agenda Jawaban Pemerintah Terhadap Pemandangan Umum (PU) Fraksi-fraksi DPRD Badung atas Rancangan KUA-PPAS Tahun Anggaran 2023 dan empat Rancangan Peraturan Daerah (Ranperda) di Gedung DPRD Badung, bulan Agustus lalu, Pemkab Badung merancang akan melakukan penataan simpang Canggu-Tibubeneng.
“Terkait dengan kemacetan di daerah pariwisata, khususnya jalan menuju Canggu, maka dari sisi infrastruktur jalan nanti akan dilakukan penataan simpang Canggu-Tibubeneng yang diawali dengan pembebasan lahan, menyesuaikan dengan kemampuan keuangan daerah,” sebut Bupati Giri Prasta saat menyampaikan jawaban pemerintah dalam rapat paripurna tersebut.
Di sisi lain, Desa Tibubeneng Kecamatan Kuta Utara juga berupaya mencari solusi dengan melakukan uji coba pengalihan arus lalu lintas untuk mengurai kemacetan menuju Pantai Berawa yang berada di desa setempat setiap hari Jumat. Langkah ini diambil karena kondisi kemacetan di wilayah Tibubeneng terjadi dari pagi hingga malam dan dikeluhkan masyarakat.
Sebelum perubahan arus ditetapkan, uji coba akan dilaksanakan setiap Jumat. Seperti kemarin, ada beberapa ruas jalan yang dibatasi. Uji coba arus lalu lintas ini berlaku dari pukul 11.00-14.00 Wita. Pembatasan ini pun berbeda antara mobil dan sepeda motor. Perbekel Tibubeneng, Made Kamajaya mengatakan, uji coba arus lalu lintas ini dilakukan untuk mencari solusi kemacetan yang sering terjadi. “Kemacetan mati, sampai stop tidak bergerak. Kita sering mendapatkan keluhan dari masyarakat, sehingga harus mengambil langkah segera,” ujarnya sembari berharap pemerintah memiliki langkah konkret untuk mencari solusi bersama-sama dalam menangani masalah kemacetan di Tibubeneng.
Dalam uji coba perubahan arus lalu lintas ini petugas Perlindungan Masyarakat (Linmas) Tibubeneng melakukan pengawasan. Diakui, hal ini sudah bekerjasama dengan Dinas Perhubungan maupun Kepolisian. Kamajaya mengungkapkan, uji coba ini akan dilakukan terus menerus, hingga menemukan arus lalu lintas yang dapat mengurai kemacetan. Pelaksanaannya seminggu sekali pada hari Jumat.*ind
Permasalahan ini terungkap saat kunjungan Komisi III DPRD ke Atlas Beach Fest, Jalan Pantai Berawa, Desa Tibubeneng, Kecamatan Kuta Utara, Selasa (15/11). Ketua Komisi III DPRD Badung, I Wayan Sandra mengungkapkan, keluhan macet disampaikan oleh sejumlah pengusaha, termasuk dari Atlas Beach Fest. Jika permasalahan macet ini teratasi, para pengusaha yakin bakal berpengaruh pada tingkat kunjungan wisatawan ke Canggu maupun Tibubeneng.
“Dari laporan manajemen Altas saat ini per hari kunjungan rata-rata mencapai 1.200 orang. Padahal jika tidak terjadi kemacetan diperkirakan potensi kunjungan bisa lebih dari 2.000 orang per hari. Intinya memang harus ada solusi untuk memecah kemacetan di kawasan Canggu dan Tibubeneng,” ungkap Sandra, Jumat (18/11).
Sandra menambahkan, permasalahan kemacetan ini harus dicarikan jalan keluarnya. Mengingat kondisi di lapangan, kemacetan terjadi dari pagi hingga malam. Kemacetan tentunya hal yang dihindari oleh wisatawan yang ingin menikmati pariwisata di Badung. “Wisatawan bisa saja batal berkunjung karena kemacetan. Maka dari itu segera harus dicarikan jalan keluar soal kemacetan di wilayag Canggu dan sekitarnya,” pungkasnya.
Sebelumnya, persoalan kemacetan lalu lintas di Desa Canggu dan Tibubeneng, Kecamatan Kuta Utara menjadi salah satu yang ditanggapi Bupati Badung I Nyoman Giri Prasta. Dalam rapat paripurna dengan agenda Jawaban Pemerintah Terhadap Pemandangan Umum (PU) Fraksi-fraksi DPRD Badung atas Rancangan KUA-PPAS Tahun Anggaran 2023 dan empat Rancangan Peraturan Daerah (Ranperda) di Gedung DPRD Badung, bulan Agustus lalu, Pemkab Badung merancang akan melakukan penataan simpang Canggu-Tibubeneng.
“Terkait dengan kemacetan di daerah pariwisata, khususnya jalan menuju Canggu, maka dari sisi infrastruktur jalan nanti akan dilakukan penataan simpang Canggu-Tibubeneng yang diawali dengan pembebasan lahan, menyesuaikan dengan kemampuan keuangan daerah,” sebut Bupati Giri Prasta saat menyampaikan jawaban pemerintah dalam rapat paripurna tersebut.
Di sisi lain, Desa Tibubeneng Kecamatan Kuta Utara juga berupaya mencari solusi dengan melakukan uji coba pengalihan arus lalu lintas untuk mengurai kemacetan menuju Pantai Berawa yang berada di desa setempat setiap hari Jumat. Langkah ini diambil karena kondisi kemacetan di wilayah Tibubeneng terjadi dari pagi hingga malam dan dikeluhkan masyarakat.
Sebelum perubahan arus ditetapkan, uji coba akan dilaksanakan setiap Jumat. Seperti kemarin, ada beberapa ruas jalan yang dibatasi. Uji coba arus lalu lintas ini berlaku dari pukul 11.00-14.00 Wita. Pembatasan ini pun berbeda antara mobil dan sepeda motor. Perbekel Tibubeneng, Made Kamajaya mengatakan, uji coba arus lalu lintas ini dilakukan untuk mencari solusi kemacetan yang sering terjadi. “Kemacetan mati, sampai stop tidak bergerak. Kita sering mendapatkan keluhan dari masyarakat, sehingga harus mengambil langkah segera,” ujarnya sembari berharap pemerintah memiliki langkah konkret untuk mencari solusi bersama-sama dalam menangani masalah kemacetan di Tibubeneng.
Dalam uji coba perubahan arus lalu lintas ini petugas Perlindungan Masyarakat (Linmas) Tibubeneng melakukan pengawasan. Diakui, hal ini sudah bekerjasama dengan Dinas Perhubungan maupun Kepolisian. Kamajaya mengungkapkan, uji coba ini akan dilakukan terus menerus, hingga menemukan arus lalu lintas yang dapat mengurai kemacetan. Pelaksanaannya seminggu sekali pada hari Jumat.*ind
1
Komentar