Anggota DPRD Tumbang saat Rapat
Salah seorang anggota DPRD Buleleng, Ketut Jana Yasa, tumbang saat mengikuti Rapat Gabungan Komisi, Selasa (9/5) siang, di gedung DPRD setempat.
SINGARAJA, NusaBali
Politisi Partai Golkar ini pun dilarikan ke IRD RSUD Buleleng guna mendapat perawatan medis. Dari hasil pemeriksan dokter, Jana Yasa diperkirakan terserang penyakit vertigo akut. Rapat gabungan komisi itu membahas Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Bupati Buleleng, masa akhir jabatan Tahun 2012-2017. Rapat berlangsung di ruang rapat gabungan komisi lantai 2, Gedung DPRD Buleleng, Jalan Veteran Singaraja.
Sesuai namanya, rapat dihadiri seluruh anggota Komisi, termasuk Ketut Jana Yasa dari Komisi I. Rapat dipimpin Wakil Ketua DPRD Buleleng Ketut Wirsana, didampingi Tim Pakar DPRD.
Rapat gabungan komisi dimulai sekitar pukul 10.15 Wita. Rapat berjalan alot karena banyak materi dalam LKPJ mendapat sorotan. Jana Yasa sendiri sempat memberikan beberapa kritikan terhadap materi LKPJ, sebelum tumbang. Ia sempat mengkritik data-data yang disajikan dalam LKPJ, tidak akurat. “Bagaimana kedepan agar masing-masing OPD memiliki data sesuai bidang tugasnya. Sehingga ada parameter yang jelas menilai kinerja Bupati,” kata Jana Yasa, politisi asal Desa Nagasepeha, Kecamatan Buleleng.
Namun 1,5 jam berikutnya, sekitar pukul 12.00 Wita, dalam suasana rapat, Jana Yasa tiba-tiba meringis menahan sakit. Ia pun berusaha keluar dari ruang rapat. Namun untuk bangkit dari tempat duduknya, ia terlihat tidak mampu. Ia terpaksa dipapah oleh anggota Dewan lainnya dan staf sekretariat.
Saat keluar dari ruang rapat, ia tak mampu berdiri, hingga harus ditidurkan di kursi panjang. Ia sempat muntah-muntah, dan menutup mata.
Pihak Sekretariat DPRD memanggil mobil ambulance melalui call servis Buleleng Emergency Servise (BES), milik Pemkab Buleleng. Sekitar 15 menit kemudian, Jana Yasa yang masih terbaring di kursi panjang lantai 2 Gedung DPRD Buleleng, terpaksa ditandu menuruni tangga menunju mobil ambulance di loby depan Gedung DPRD.
Jana Yasa langsung dilarikan ke IRD RSUD, langsung mendapat perawatan dari dokter jaga di IRD. “Dulu pernah mengeluhkan ginjal, tapi sekarang kayaknya vertigo,” ucap anggota Dewan Nyoman Gede Wandira Adi yang juga rekannya di Fraksi Golkar.
Hal yang sama juga disampaikan Sekretaris DPRD (Sekwan) Gede Wisnawa, usai mengantar Jana Yasa ke IRD. Dikatakan kondisi Jana Yasa sudah membaik setelah mendapat penanganan dokter di IRD. “Tidak apa-apa, sudah membaik. Itu penyakit vertigo biasa seperti itu. Asal membuka mata, pasti terasa pusing, makanya tadi tidak berani membuka mata,” katanya.
Sementara itu, Direktur RSUD Buleleng dr Gede Wiartana yang dikonfirmasi terpisah menyebut, Jana Yasa sudah diizinkan pulang setelah melihat kondisinya membaik. Ia menjalani perawatan sekitar 1,5 jam di ruang IRD. “Sudah diperbolehkan pulang tadi sore. Setelah dicek kondisinya sudah membaik. Itu vertigo, bumi terasa berputar dan mual-mual,” terangnya.
Menurut dr Wiartana, banyak faktor yang menjadi penyebab penyakit ini. Salah satunya, kelelahan, hingga aliran darah ke otak jadi berkurang dan berdampak pusing. * k19
Politisi Partai Golkar ini pun dilarikan ke IRD RSUD Buleleng guna mendapat perawatan medis. Dari hasil pemeriksan dokter, Jana Yasa diperkirakan terserang penyakit vertigo akut. Rapat gabungan komisi itu membahas Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Bupati Buleleng, masa akhir jabatan Tahun 2012-2017. Rapat berlangsung di ruang rapat gabungan komisi lantai 2, Gedung DPRD Buleleng, Jalan Veteran Singaraja.
Sesuai namanya, rapat dihadiri seluruh anggota Komisi, termasuk Ketut Jana Yasa dari Komisi I. Rapat dipimpin Wakil Ketua DPRD Buleleng Ketut Wirsana, didampingi Tim Pakar DPRD.
Rapat gabungan komisi dimulai sekitar pukul 10.15 Wita. Rapat berjalan alot karena banyak materi dalam LKPJ mendapat sorotan. Jana Yasa sendiri sempat memberikan beberapa kritikan terhadap materi LKPJ, sebelum tumbang. Ia sempat mengkritik data-data yang disajikan dalam LKPJ, tidak akurat. “Bagaimana kedepan agar masing-masing OPD memiliki data sesuai bidang tugasnya. Sehingga ada parameter yang jelas menilai kinerja Bupati,” kata Jana Yasa, politisi asal Desa Nagasepeha, Kecamatan Buleleng.
Namun 1,5 jam berikutnya, sekitar pukul 12.00 Wita, dalam suasana rapat, Jana Yasa tiba-tiba meringis menahan sakit. Ia pun berusaha keluar dari ruang rapat. Namun untuk bangkit dari tempat duduknya, ia terlihat tidak mampu. Ia terpaksa dipapah oleh anggota Dewan lainnya dan staf sekretariat.
Saat keluar dari ruang rapat, ia tak mampu berdiri, hingga harus ditidurkan di kursi panjang. Ia sempat muntah-muntah, dan menutup mata.
Pihak Sekretariat DPRD memanggil mobil ambulance melalui call servis Buleleng Emergency Servise (BES), milik Pemkab Buleleng. Sekitar 15 menit kemudian, Jana Yasa yang masih terbaring di kursi panjang lantai 2 Gedung DPRD Buleleng, terpaksa ditandu menuruni tangga menunju mobil ambulance di loby depan Gedung DPRD.
Jana Yasa langsung dilarikan ke IRD RSUD, langsung mendapat perawatan dari dokter jaga di IRD. “Dulu pernah mengeluhkan ginjal, tapi sekarang kayaknya vertigo,” ucap anggota Dewan Nyoman Gede Wandira Adi yang juga rekannya di Fraksi Golkar.
Hal yang sama juga disampaikan Sekretaris DPRD (Sekwan) Gede Wisnawa, usai mengantar Jana Yasa ke IRD. Dikatakan kondisi Jana Yasa sudah membaik setelah mendapat penanganan dokter di IRD. “Tidak apa-apa, sudah membaik. Itu penyakit vertigo biasa seperti itu. Asal membuka mata, pasti terasa pusing, makanya tadi tidak berani membuka mata,” katanya.
Sementara itu, Direktur RSUD Buleleng dr Gede Wiartana yang dikonfirmasi terpisah menyebut, Jana Yasa sudah diizinkan pulang setelah melihat kondisinya membaik. Ia menjalani perawatan sekitar 1,5 jam di ruang IRD. “Sudah diperbolehkan pulang tadi sore. Setelah dicek kondisinya sudah membaik. Itu vertigo, bumi terasa berputar dan mual-mual,” terangnya.
Menurut dr Wiartana, banyak faktor yang menjadi penyebab penyakit ini. Salah satunya, kelelahan, hingga aliran darah ke otak jadi berkurang dan berdampak pusing. * k19
1
Komentar