Relawan Peduli Yatim Piatu Bantu Korban Banjir
AMLAPURA, NusaBali
Relawan PYP (Peduli Yatim Piatu) Bali membantu keluarga korban banjir bandang di Banjar Tiingan Kaja, Desa Jungutan, Kecamatan Bebandem, Karangasem, Minggu (20/11).
Kegiatan relawan dipimpin I Komang Kusumaedi ini memberikan bantuan berupa paket sembako dan uang tunai. Bantuan diterima istri korban Ni Ketut Rai, 60, didampingi kerabatnya. Korban banjir I Nengah Sudiarsa,62, meninggal saat menjalani perawatan di RSUD Karangasem, Jalan Ngurah Rai Amlapura, Sabtu (29/10) pukul 21.00 Wita. Korban I Nengah Sudiarsa di malam kejadian, Senin (17/10) tinggal di gubuknya menjaga ternak sapi dan ayam peliharaannya di tepi Sungai Panti, sekitar 100 meter dari tempat tinggalnya. Ternyata banjir bandang terjadi pukul 03.00 Wita, menghanyutkan gubuk dan menenggelamkan korban I Nengah Sudiarsa. Korban menderita luka robek di kaki, kerabatnya mengantar ke Puskesmas Bebandem, dapat penanganan petugas medis dengan 7 jaritan.
Hari itu juga, I Nengah Sudiarsa bisa pulang, bisa berjalan seperti biasa, bahkan mengendarai sepeda motor. Ternyata berselang 9 harinya, tepatnya Rabu (26/10), korban I Nengah Sudiarsa mengeluh, merasakan sakit di bagian lehernya kaku, maka menjalani perawatan di RSUD Karangasem dan Sabtu (29/10) pukul 21.00 Wita, meninggal. Diduga saat menjalani penanganan di Puskesmas Bebandem tidak dapat suntikan anti tetanus, menyebabkan luka-lukanya infeksi. "Kami datang untuk meringankan beban dialami keluarga korban, membantu sembako dan sekadar uang tunai," jelas I Komang Kusumaedi.
Hadir saat penyerahan bantuan mengantar menuju rumah keluarga korban jalan kaki menyusuri Sungai Panti. Karena tidak ada lagi akses kendaraan karena jalan terputus, perbekel Jungutan I Wayan Wastika, dan Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Karangasem I Putu Eka Putra Tirtana.
Di tempat yang sama juga menyerahkan bantuan sembako kepada warga yang rumahnya tertimpa tanah longsor, bantuan untuk I Made Juwita. Sementara I Made Juwita beserta keluarganya numpang di rumah bibinya Ni Ketut Kerti. Perbekel Jungutan I Wayan Wastika, mengapresiasi kepedulian dari Relawan PYP Bali, membantu warga tertimpa bencana alam. "Banyak warga kami tinggal di bantaran Sungai Panti, sejak banjir bandang mereka terjebak, terisolir, karena akses jalan terputus," jelasnya.
Sebelumnya, ada jalan menuju pemukiman, rata-rata menyeberangi sungai. selama puluhan tahun tidak pernah terjadi banjir bandang, setelah banjir bandang melanda Sungai Panti, jalan terputus, akses kendaraan juga terputus, warga mesti jalan kaki jika melakukan aktivitas ke luar rumah.
"Kami berencana mengusulkan ke Balai Wilayah Sungai Bali Penida, agar dapat bantuan normalisasi Sungai Panti, sehingga akses warga masyarakat kembali normal," harapnya. *k16
1
Komentar