Film Pendek Indonesia Melanglang Buana
Sebelum nanti terbang ke Kolombia, minikino sebelumnya telah membawa sepuluh film pendek Indonesia di Tampere Film Festival ke-52, Finlandia, pada 9-13 Maret 2022.
DENPASAR, NusaBali
Jejaring kerjasama dan pertukaran yang dilakukan oleh Minikino, festival film berbasis di Bali, kembali membuka jalan untuk film-film pendek Indonesia menuju festival film pendek internasional di luar Indonesia. Film-film pendek Indonesia mulai melanglang buana sejak awal hingga akhir tahun ini.
Pada Desember nanti Minikino akan membawa 8 film pendek Indonesia menuju
salah satu festival film pendek terpenting dan terbesar di Amerika Latin, Bogotá Short Film Festival (BOGOSHORTS) di Kolombia, yang diselenggarakan pada 6-13 Desember 2022.
Film-film tersebut dikemas dalam 2 program, Let The Masculinities Burn (Indonesia Is The Light At The End Of The Tunnel) dan Family Implosion (The Light In Indonesia). Kedua program ini membingkai film fiksi pendek yang membahas isu-isu seperti maskulinitas, keluarga dan kematian, mempermasalahkan ide-ide yang mengakar tentang gender dan seksualitas ke isu-isu transendental seperti ritual dan hantu.
Kehadiran program ini diharapkan menjadi jendela dunia bagi penonton Kolombia untuk mengakses khazanah film pendek Indonesia yang berlawanan posisi secara geografis, tetapi hampir serupa dalam hal budaya.
Misal dalam film Makasar is a City for Football Fans arahan Khozy Rizal yang masuk dalam program Let The Masculinities Burn, menunjukkan Indonesia dan Kolombia juga sebagian besar negara Amerika Latin yang punya kedekatan kuat dengan sepak bola. Machoisme dan hooliganisme yang melekat di dalam budayanya, dihantam dengan kegelisahan atas krisis identitas, pertanyaan tentang seksualitas serta isu perundungan di masyarakat.
“Melalui film pendek kita bisa belajar tentang panorama budaya, sosial dan politik negara lain. Dengan mengakui dan melihat kehidupan mereka, kita menjadi lebih dekat dengan diri kita sendiri. Dunia terasa lebih dekat, tidak hanya sekedar statistik, tetapi menjadi wajah yang bernama, dan kita tidak lagi merasa sendirian," ungkap Fransiska Prihadi, direktur pemrograman dari Minikino Film Week, Minggu (20/11).
"Jarak antara Kolombia dan Indonesia telah diperpendek lewat pertukaran yang kami buat bersama dengan Bogoshorts dan, setelah banyak upaya, telah terwujud di tahun cahaya," sambung Fransisca yang juga akan menjadi tamu spesial di Bogoshort yang di tahun ke-20-nya ini mengangkat tema cahaya.
Sebelum nanti terbang ke Kolombia, minikino sebelumnya telah membawa sepuluh film pendek Indonesia di Tampere Film Festival ke-52, Finlandia, pada 9-13 Maret 2022. Pada kesempatan itu, Edo Wulia sebagai
Direktur Minikino juga mendapat posisi resmi sebagai anggota juri International Competition 2022 Tampere Film Festival.
Melanjutkan kerja sama dengan Seoul Yeongdeungpo Extreme Short Image Film Festival (SeSIFF), Minikino selanjutnya mempertemukan Indonesia dan Korea Selatan lewat program 'Let’s Draw Cinema' yang dilaksanakan secara paralel di Bali, Indonesia dan Seoul, Korea Selatan. Di tahunnya yang ke-14 SeSIFF menghadirkan kembali film Life of Death (disutradarai Jason Kiantoro dan Bryan Arfiandy, 2018) dalam opening festival mereka di Korea pada tanggal 18-23 Oktober 2022. Minikino juga memberikan pengalaman menonton film pendek Indonesia untuk para pengunjung SeSIFF lewat program S-Express Indonesia.
Dari Korea pindah ke belahan bumi yang lain, di Toronto, Kanada, program yang sama, S-Ekspress 2022 Indonesia juga ditayangkan dalam Toronto Reel Asian International Film Festival ke-26 yang berlangsung pada 9-20 November 2022. Program S-Ekspress di Toronto Reel Asian International Film Festival ditemani oleh Fransiska Prihadi sebagai programmer, Khozy Rizal sebagai sutradara film Ride to Nowhere (2021), dan Muhammad Heri Fadli sutradara film Jamal yang berangkat juga ke Toronto dari Indonesia.
Selanjutnya adalah Dogmilik Project, sebuah kolektif filmmaker Australia dan Indonesia yang berbasis di Melbourne, Australia mengajak Minikino untuk menghadirkan program film pendek eksperimental kontemporer dari Indonesia. Pemutaran program dalam tajuk 'Stray Voltage Screening: Dogmilk x Minikino' ini digelar tanggal 17 November 2022. *cr78
Pada Desember nanti Minikino akan membawa 8 film pendek Indonesia menuju
salah satu festival film pendek terpenting dan terbesar di Amerika Latin, Bogotá Short Film Festival (BOGOSHORTS) di Kolombia, yang diselenggarakan pada 6-13 Desember 2022.
Film-film tersebut dikemas dalam 2 program, Let The Masculinities Burn (Indonesia Is The Light At The End Of The Tunnel) dan Family Implosion (The Light In Indonesia). Kedua program ini membingkai film fiksi pendek yang membahas isu-isu seperti maskulinitas, keluarga dan kematian, mempermasalahkan ide-ide yang mengakar tentang gender dan seksualitas ke isu-isu transendental seperti ritual dan hantu.
Kehadiran program ini diharapkan menjadi jendela dunia bagi penonton Kolombia untuk mengakses khazanah film pendek Indonesia yang berlawanan posisi secara geografis, tetapi hampir serupa dalam hal budaya.
Misal dalam film Makasar is a City for Football Fans arahan Khozy Rizal yang masuk dalam program Let The Masculinities Burn, menunjukkan Indonesia dan Kolombia juga sebagian besar negara Amerika Latin yang punya kedekatan kuat dengan sepak bola. Machoisme dan hooliganisme yang melekat di dalam budayanya, dihantam dengan kegelisahan atas krisis identitas, pertanyaan tentang seksualitas serta isu perundungan di masyarakat.
“Melalui film pendek kita bisa belajar tentang panorama budaya, sosial dan politik negara lain. Dengan mengakui dan melihat kehidupan mereka, kita menjadi lebih dekat dengan diri kita sendiri. Dunia terasa lebih dekat, tidak hanya sekedar statistik, tetapi menjadi wajah yang bernama, dan kita tidak lagi merasa sendirian," ungkap Fransiska Prihadi, direktur pemrograman dari Minikino Film Week, Minggu (20/11).
"Jarak antara Kolombia dan Indonesia telah diperpendek lewat pertukaran yang kami buat bersama dengan Bogoshorts dan, setelah banyak upaya, telah terwujud di tahun cahaya," sambung Fransisca yang juga akan menjadi tamu spesial di Bogoshort yang di tahun ke-20-nya ini mengangkat tema cahaya.
Sebelum nanti terbang ke Kolombia, minikino sebelumnya telah membawa sepuluh film pendek Indonesia di Tampere Film Festival ke-52, Finlandia, pada 9-13 Maret 2022. Pada kesempatan itu, Edo Wulia sebagai
Direktur Minikino juga mendapat posisi resmi sebagai anggota juri International Competition 2022 Tampere Film Festival.
Melanjutkan kerja sama dengan Seoul Yeongdeungpo Extreme Short Image Film Festival (SeSIFF), Minikino selanjutnya mempertemukan Indonesia dan Korea Selatan lewat program 'Let’s Draw Cinema' yang dilaksanakan secara paralel di Bali, Indonesia dan Seoul, Korea Selatan. Di tahunnya yang ke-14 SeSIFF menghadirkan kembali film Life of Death (disutradarai Jason Kiantoro dan Bryan Arfiandy, 2018) dalam opening festival mereka di Korea pada tanggal 18-23 Oktober 2022. Minikino juga memberikan pengalaman menonton film pendek Indonesia untuk para pengunjung SeSIFF lewat program S-Express Indonesia.
Dari Korea pindah ke belahan bumi yang lain, di Toronto, Kanada, program yang sama, S-Ekspress 2022 Indonesia juga ditayangkan dalam Toronto Reel Asian International Film Festival ke-26 yang berlangsung pada 9-20 November 2022. Program S-Ekspress di Toronto Reel Asian International Film Festival ditemani oleh Fransiska Prihadi sebagai programmer, Khozy Rizal sebagai sutradara film Ride to Nowhere (2021), dan Muhammad Heri Fadli sutradara film Jamal yang berangkat juga ke Toronto dari Indonesia.
Selanjutnya adalah Dogmilik Project, sebuah kolektif filmmaker Australia dan Indonesia yang berbasis di Melbourne, Australia mengajak Minikino untuk menghadirkan program film pendek eksperimental kontemporer dari Indonesia. Pemutaran program dalam tajuk 'Stray Voltage Screening: Dogmilk x Minikino' ini digelar tanggal 17 November 2022. *cr78
Komentar