142 Ton Sampah Kiriman Diangkut ke TPA Suwung
MANGUPURA, NusaBali
Pascaperhelatan KTT G20 di Nusa Dua, Kecamatan Kuta Selatan, sebanyak 142 ton sampah kiriman yang dikumpulkan sementara di stopover (STO), mulai diangkut secara bertahap ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Suwung, Kecamatan Denpasar Selatan.
Kini kondisi sampah kiriman di kawasan pantai sebelah barat Kabupaten Badung nyaris tidak ada menepi lagi. Koordinator Tim Evakuasi Dini Sampah Laut (Desalut) Dinas Lingkungan Hidup (LHK) Badung I Made Gde Dwipayana, mengatakan selama perhelatan KTT G20 kondisi sampah kiriman sama sekali tidak ada menepi di sepanjang pesisir pantai barat Kabupaten Badung. Mulai dari Pantai Cemagi hingga Pantai Kuta. Sampah kiriman terakhir muncul pada akhir Oktober, utamanya saat hujan deras melanda wilayah Badung dan sekitarnya. “Sampah kiriman muncul tahun ini sejak awal Oktober. Nah, mendekati KTT G20, kondisinya tidak muncul sampai sekarang,” kata Dwipayana, Senin (21/11).
Menurut dia, faktor sampah kiriman muncul karena pengaruh hujan dan kondisi angin yang berhembus. Kendati saat ini hujan mulai jarang muncul, namun bukan berarti musim hujan telah usai. Sebab berdasarkan prediksi yang diterima dari BMKG, puncak musim hujan kemungkinan terjadi pada akhir atau awal tahun 2023. Untuk itu, pihaknya tetap menyiagakan personel dalam mengatensi sampah kiriman.
“Kondisi selama ini memang sudah landai dari sampah kiriman. Namun kita tentu tetap menyiagakan personel jika sewaktu-waktu sampah kiriman muncul lagi,” tegas Dwipayana.
Masih menurut Dwipayana, selama perhelatan KTT G20, proses pengangkutan sampah kiriman ke TPST dihentikan sementara waktu. Sejauh ini ada empat STO yang masih terisi sampah kiriman, sedangkan sisanya cenderung kosong. Empat STO itu, yaitu STO Pantai Kuta sebanyak 30 truk atau 60 ton, STO Pantai Legian dan STO Pantai Petitenget masing-masing 20 truk atau 40 ton, serta STO Pantai Batubelig ke utara tercatat 1 truk atau 2 ton. “Rencana mulai besok (hari ini) sampah kiriman di STO kita evakuasi ke TPA,” katanya.
Dwipayana memperkirakan jumlah sampah kiriman yang telah diangkut mencapai lebih dari 100 ton. Namun jumlah itu masih tergolong minim, sebab musim sampah kiriman belum mencapai puncaknya. Terlebih ada beberapa pantai lainya di pesisir barat yang diketahui belum terkena dampak sampah kiriman seperti tahun sebelumnya. “Ini baru perkiraan awal, karena tidak tahu kondisi ke depannya. Mudah-mudahan tidak terlalu banyak seperti tahun sebelumnya,” harapnya. *dar
Komentar