Ketua Perindo Gianyar Dilengserkan
Ketua DPD Partai Perindo Gianyar, I Gusti Ngurah Purbaya dipecat dari jabatan ketua oleh DPW Perindo Bali.
Diduga Terkait Kasus ‘Pasupati’ Bendera
GIANYAR, NusaBali
Diduga, Purbaya dipecat karena melakukan pelanggaran, salah satunya terkait gelar Pasupati Bendera Perindo di Pura Gunung Kawi, Desa/Kecamatan Tampaksiring, Gianyar, beberapa waktu lalu. Hajatan itu dihadiri Ketua Umum DPP Partai Perindo, Hary Tanoesoedibjo, dan memancing reaksi protes kalangan umat Hindu di Bali. Umat menilai even itu mencemari kesucian pura. Pihak Perindo pun akhirnya minta maaf kepada umat Hindu melalui lembaga PHDI.
Informasi di Gianyar, finalisasi pemecatan Purbaya akan dilakukan oleh DPW Perindo Bali melalui rapat dengan menghadirkan seluruh DPD Perindo se Bali di Gianyar, dalam waktu segera. Dikonfirmasi, Jumat kemarin, IGN Purbaya membantah dirinya dikatakan dipecat. Ia mengaku mengundurkan diri dari partai besutan pengusaha transnasional, Hary Tanoe itu.
“Ada ketidakpahaman saya terhadap visi dan tujuan saya dalam berpartai. Pasupati bendera partai itu dianggap merusak Perindo di Bali,” jelas mantan anggota DPRD Gianyar dari PDIP Gianyar ini. Politisi asal Desa Tampaksiring ini mengaku aneh ada informasi yang dirilis Partai Perindo.com yang menyatakn ‘Pak Hary Tanoe diterima paslon Paket Dewa (Made Dana-Dewa Putu Wardana) dari Perindo’. “Kata-kata dirilis ini, membuat saya merasa tak nyaman. Karena paslon ini tanpa mekanisme di partai,” jelasnya.
Tentang pasupati bendera itu, lanjut Purbaya, dirinya sudah konfirmasi ke PHDI, dan dinyatakan tak salah. “Saya sebagai ketua bertanggungjawab, karena saya besar begini karena sahabat dan masyarakat. Maka saya lebih baik keluar dari Perindo. Tentang dugaan dirinya tak terbuka dalam pengelolaan keuangan partai, Purbaya mengatakan itu bersifat administrasi, dan hal itu tak penting. “Karena Perindo kan belum lolos administrasi di KPU,” ujarnya.
Sekwil DPW Partai Perindo Bali, I Nyoman Widana SE MM, membantah kalau partainya disebut memecat Purbaya. “Bukan memecat. Ini hanya reshuffle (perombakan). Karena ada mekanisme di partai, keputusannya tunggu akan ada rapat di Gianyar,” ujar politisi asal Dusun Kalanganyar, Desa Gegelang, Kecamatan Manggis, Karangasem ini.
Kata dia, siapapun kader jika tak sesuai perjuangan dan AD/ART partai, maka pimpinan partai wajib mengambil tindakan sesuai mekanisme. Kata dia, Purbaya terbuka untuk didudukkan pada posisi lain di Perindo. Ia belum mengetahui siapa pengganti Purbaya karena masih menunggu hasil rapat. “Masih kami komunikasikan mulai dari lapisan bawah,” jelasnya.
Widana enggan menyebut alasan kenapa Purbaya dilengserkan dari jabatan ketua itu. “Kami akan paparkan alasan itu dalam rapat nanti, kami tak publikasikan yang begini ini. Pokoknya DPW tak ada memecat,” jelasnya. Ia tak membantah saat disebut, penyebab pelengseran Purbaya itu karena kasus pasuspati bendera Perindo. * lsa
Komentar