Air Sungai Meluap, Seorang Warga Hanyut
Musibah Saat Hujan Deras Mengguyur Wilayah Gianyar
GIANYAR, NusaBali
Seorang warga asal Desa Kekalik, Kecamatan Sekarbele, Kabupaten Lombok Barat, NTB, Sapoan Hadi,45, hanyut di aliran Sungai Subak Celuk, Jalan Giri Sari, Desa Buruan, Kecamatan Blahbatuh, Gianyar, Selasa (22/11) pukul 16.00 Wita.
Naas, korban yang tinggal sementara di Banjar Margasengkala, Desa Bedulu, Kecamatan Blahbatuh ini ditemukan tersangkut dalam kondisi tak bernyawa. Pada tubuh korban ditemukan luka memar dan robek di sebelah mata bagian kiri, luka pada bagian pelipis kiri, luka benjol dan memar di bagian kepala belakang, serta mengeluarkan darah dari hidung dan telinga.
Informasi di lapangan menyebutkan korban sebelumnya diduga sedang beraktivitas di kolam ikan yang ada di rumahnya. Rumahnya tersebut tepat berada di pinggir sungai. Pada saat hujan lebat, air sungai meluber ke rumah dan kolam milik korban.
Lantaran air sungai yang cukup besar menerjang, korban yang sedang berada di kolam ikan itupun hanyut ke sungai. Kejadian naas itu terjadi lantaran korban sendiri tidak bisa berenang. Setelah hanyut beberapa puluh meter ke arah selatan, jasad korban pertama kali dilihat oleh seorang warga Ni Nyoman Ani. Saksi melihat orang yang hanyut dari warungnya nyangkut di aliran sungai.
Saat dihampiri, sosok orang hanyut tersebut diperkirakan sudah meninggal dunia. Atas temuan itu, Nyoman Ani melaporkan kepada Kelian Dusun Buruan I Made Yoga Semara Guna. Selanjutnya Kelian Dusun langsung datang ke lokasi untuk mengecek kebenarannya dan menghubungi Kepala Desa dan Polsek Blahbatuh.
Pukul 16.10 Wita personel Polsek Blahbatuh dipimpin Kanit Reskrim dan Kanit Intelkam beserta piket fungsi mendatangi TKP. Setibanya di TKP diketahui adanya sesosok mayat di aliran sungai Subak Celuk dengan posisi mayat kepala menghadap ke timur dan posisi tengkurap. Selanjutnya bersama dengan masyarakat mengangkat mayat dari aliran sungai dibawa ke pinggir jalan dan dilakukan olah TKP penemuan mayat serta menghubungi PMI Kabupaten Gianyar.
Pukul 16.30 Wita PMI Gianyar tiba di lokasi dan melakukan evakuasi jenazah dengan memasukannya ke kantung jenazah untuk dibawa ke RSUD Sanjiwani Gianyar dengan menggunakan mobil Ambulan DK 9003 K. Adapun kondisi mayat korban saat ditemukan tidak menggunakan baju dan hanya menggunakan celana pendek warna abu-abu. Ditemukan adanya luka memar dan robek di sebelah mata bagian kiri, luka pada bagian pelipis kiri, luka benjol dan memar di bagian kepala belakang, serta mengeluarkan darah dari hidung dan telinga.
"Saat ini jenazah masih dilakukan pemeriksaan di RSUD Sanjiwani Gianyar," jelas Kapolsek. Kapolsek Blahbatuh, Kompol I Made Tama mengatakan, sebelum korban ditemukan tewas yang bersangkutan sedang beraktivitas di kolam ikan yang ada di rumahnya. Rumahnya tersebut tepat berada di pinggir sungai. Dan, pada saat hujan lebat, air sungai meluber ke rumah dan kolam milik korban.
Lantaran air sungai yang cukup besar menerjang, korban yang sedang berada di kolam ikan itupun hanyut ke sungai. "Korban tak bisa berenang," ujar Kompol Tama. Terhadap kejadian ini, pihak keluarga telah menerimanya sebagai musibah. Untuk diketahui hujan deras disertai gemuruh dan petir mengguyur wilayah Gianyar, Selasa (22/11) siang. Lamanya durasi guyuran hujan menyebabkan ruas jalan berubah menjadi sungai. Termasuk aliran sungai Subak Celuk, Buruan sampai meluap ke jalan raya. Jalan aspal pun berubah seperti sungai.
Pengendara yang melintas tetap nekat menerobos genangan air hujan di aspal. Tidak saja di wilayah Buruan, luapan air ke jalan raya juga terpantau di Desa Bedulu. Genangan air di jalan raya setinggi betis orang dewasa. *nvi
1
Komentar