Pemkot Rutin Gelar Operasi Pasar, Agar Harga Bahan Pokok Tetap Terjangkau
DENPASAR, NusaBali
Pemerintah Kota Denpasar melalui Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) semakin gencar melakukan operasi pasar murah untuk mengendalikan harga pangan pokok yang berimbas terhadap laju inflasi.
Pada Selasa (22/11), operasi pasar murah diselenggarakan di Lapangan Arga Soka, Kelurahan Sesetan, Denpasar Selatan. Berdasarkan data yang dihimpun, harga bahan pangan pokok utama di operasi pasar terpaut lebih murah dibandingkan harga di pasaran, seperti beras pertiwi Rp 53.000 per 5 kilogram, telur tanggung seharga Rp 44.000 per krat. Minyak goreng Rp 13.500 per liter, bawang merah Rp 22.500 per kg, bawang putih Rp 15.000 per kg, cabai kecil Rp 28.000 per kg, kentang Rp 12.000 per kg.
Sekda Kota Denpasar Ida Bagus Alit Wiradana didampingi Kadis Perindag Ni Nyoman Sri Utari, saat meninjau operasi pasar murah tersebut mengatakan, kegiatan ini cukup memberikan dampak positif menekan laju inflasi.
Berdasarkan data yang diperoleh dari Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Denpasar, pada Oktober tercatat minus 0,04 dengan komparasi di bulan September sebesar 1,17. Artinya lebih kecil dibandingkan bulan sebelumnya.
“Selain memberikan dampak secara makro yakni menekan laju inflasi, kami harap operasi pasar ini juga dapat secara langsung membantu masyarakat memenuhi kebutuhan pangan pokok sehari-harinya dengan harga yang terjangkau, serta memberikan ruang untuk UMKM di sekitar lokasi pasar murah untuk ikut serta,” kata Sekda Alit Wiradana.
Ni Wayan Sari, salah seorang warga sekitar yang ditemui saat berbelanja mengaku harga telur di operasi pasar ini lebih murah dari harga di pasaran yang biasa dibeli, yakni Rp 45.000 hingga Rp 48.000 per krat.
“Adanya pasar murah ini sangat membantu kami di tengah harga yang fluktuatif. Kami harap Pemerintah Kota Denpasar terus menggelar pasar murah hingga harga di pasaran nanti kembali normal,” ucapnya.
Nyoman Sri Utari mengatakan operasi pasar yang digelar pemkot akan dilaksanakan hingga Desember mendatang, sebagai upaya untuk mengendalikan laju inflasi di Kota Denpasar. *mis
Komentar