Hilang 9 Hari, Ditemukan Meninggal di Sungai Tunduh
Korban punya riwayat pikun dan kebiasaan mandi serta buang air besar ke sungai.
GIANYAR, NusaBali
Hilang selama 9 hari, akhirnya pria linglung yang bernama I Gusti Ngurah Sueta alias Gusti Rai atau Siturai, 55, ditemukan meninggal di Sungai Tunduh, Jalan Bisma, Lingkungan Padangtegal Kelod, Kelurahan/Kecamatan Ubud, Gianyar, Rabu (23/11) sekitar pukul 09.30 Wita. Mayat tanpa busana dan identitas ini tersangkut di bebatuan Sungai Tunduh. Korban bisa dikenali dari sandal jepit warna ungu yang ditemukan tak jauh dari TKP.
Informasi di lapangan, mayat korban pertama kali dilihat oleh pegawai Objek Wisata Monkey Forest Ubud, I Made Murdana. Saat itu, saksi sedang melintas di atas jembatan sungai untuk menghalau monyet yang keluar dari kawasan objek wisata agar kembali ke areal hutan Monkey Forest. Saat menoleh ke sungai sontak Made Murdana kaget karena sepintas melihat seperti ada kaki manusia. Namun saat itu saksi masih ragu. Dia sempat mengira itu bukan kaki manusia melainkan boneka.
Atas keraguannya itu, Made Murdana menceritakan ke rekan kerjanya, I Made Dwi Astra. Keduanya kembali ke TKP untuk memastikan. Ternyata setelah diperhatikan dengan seksama, sosok yang tersangkut di bebatuan tersebut mayat manusia. Mereka bergegas melaporkan ke pecalang dan Polsek Ubud melalui telepon. Kapolsek Ubud, Kompol I Gusti Ngurah Yudistira saat dikonfirmasi membenarkan temuan mayat itu. Begitu mendapat laporan, Kapolsek turun langsung beserta anggota mendatangi TKP. “Kami kontak BPBD Kabupaten Gianyar dan PMI Kabupaten Gianyar untuk bersama-sama melakukan evakuasi,” ungkap Kompol Yudistira.
Sekitar pukul 11.10 Wita, Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Gianyar Ida Bagus Putu Suamba dan PMI Kabupaten Gianyar tiba di TKP. Selanjutnya bersama-sama mengevaluasi mayat korban dari sungai Tunduh. Mayat korban diikat tali kemudian ditarik ke atas. Sekitar pukul 11.40 Wita, mayat korban dibawa ke Rumah Sakit Ari Canti di Desa Mas, Ubud untuk dititip di kamar jenazah dengan menggunakan mobil PMI Kabupaten Gianyar.
Kapolsek Ubud menjelaskan, mayat korban saat ditemukan dalam posisi tersangkut di celah-celah bebatuan besar sungai Tunduh. “Posisi mayat tengkurap kepala menghadap ke barat. Mayat ini tanpa busana,” jelas Kompol Yudistira. Terkait dengan adanya penemuan mayat tersebut, Polsek Ubud melakukan koordinasi dengan I Gusti Ngurah Suranata, warga Lingkungan Padangtagel Kelod yang pernah melaporkan saudaranya hilang sejak Senin (14/11). “Keluarga kami ajak melakukan pemeriksaan secara fisik terhadap mayat yang ditemukan,” jelas Kapolsek Ubud.
Keluarga Gusti Ngurah Suranata dengan cepat mengenali mayat itu. “Mayat yang ditemukan di sungai Tunduh tersebut memiliki ciri fisik yang identik dengan I Gusti Ngurah Sueta alias Gusti Rai yang hilang sejak Senin lalu,” terang Kompol Yudistira. Keluarga juga mengenali dari sandal jepit yang sering dipakai korban. “Korban sering menggunakan sandal jepit warna ungu semasa hidup. Sandal itu ditemukan di sekitar TKP,” jelasnya.
Keluarga mengatakan korban selama ini memiliki riwayat sakit linglung atau pikun-pikunan. Korban memiliki kebiasaan sering bepergian ke sungai Tunduh untuk mandi dan buang air besar. Sebab-sebab kejadian belum diketahui secara pasti. Dari hasil keterangan keluarga, korban sering pergi mandi dan buang air besar di sungai Tunduh. Diduga saat korban mandi ataupun buang air besar terpeleset jatuh ke sungai. *nvi
Informasi di lapangan, mayat korban pertama kali dilihat oleh pegawai Objek Wisata Monkey Forest Ubud, I Made Murdana. Saat itu, saksi sedang melintas di atas jembatan sungai untuk menghalau monyet yang keluar dari kawasan objek wisata agar kembali ke areal hutan Monkey Forest. Saat menoleh ke sungai sontak Made Murdana kaget karena sepintas melihat seperti ada kaki manusia. Namun saat itu saksi masih ragu. Dia sempat mengira itu bukan kaki manusia melainkan boneka.
Atas keraguannya itu, Made Murdana menceritakan ke rekan kerjanya, I Made Dwi Astra. Keduanya kembali ke TKP untuk memastikan. Ternyata setelah diperhatikan dengan seksama, sosok yang tersangkut di bebatuan tersebut mayat manusia. Mereka bergegas melaporkan ke pecalang dan Polsek Ubud melalui telepon. Kapolsek Ubud, Kompol I Gusti Ngurah Yudistira saat dikonfirmasi membenarkan temuan mayat itu. Begitu mendapat laporan, Kapolsek turun langsung beserta anggota mendatangi TKP. “Kami kontak BPBD Kabupaten Gianyar dan PMI Kabupaten Gianyar untuk bersama-sama melakukan evakuasi,” ungkap Kompol Yudistira.
Sekitar pukul 11.10 Wita, Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Gianyar Ida Bagus Putu Suamba dan PMI Kabupaten Gianyar tiba di TKP. Selanjutnya bersama-sama mengevaluasi mayat korban dari sungai Tunduh. Mayat korban diikat tali kemudian ditarik ke atas. Sekitar pukul 11.40 Wita, mayat korban dibawa ke Rumah Sakit Ari Canti di Desa Mas, Ubud untuk dititip di kamar jenazah dengan menggunakan mobil PMI Kabupaten Gianyar.
Kapolsek Ubud menjelaskan, mayat korban saat ditemukan dalam posisi tersangkut di celah-celah bebatuan besar sungai Tunduh. “Posisi mayat tengkurap kepala menghadap ke barat. Mayat ini tanpa busana,” jelas Kompol Yudistira. Terkait dengan adanya penemuan mayat tersebut, Polsek Ubud melakukan koordinasi dengan I Gusti Ngurah Suranata, warga Lingkungan Padangtagel Kelod yang pernah melaporkan saudaranya hilang sejak Senin (14/11). “Keluarga kami ajak melakukan pemeriksaan secara fisik terhadap mayat yang ditemukan,” jelas Kapolsek Ubud.
Keluarga Gusti Ngurah Suranata dengan cepat mengenali mayat itu. “Mayat yang ditemukan di sungai Tunduh tersebut memiliki ciri fisik yang identik dengan I Gusti Ngurah Sueta alias Gusti Rai yang hilang sejak Senin lalu,” terang Kompol Yudistira. Keluarga juga mengenali dari sandal jepit yang sering dipakai korban. “Korban sering menggunakan sandal jepit warna ungu semasa hidup. Sandal itu ditemukan di sekitar TKP,” jelasnya.
Keluarga mengatakan korban selama ini memiliki riwayat sakit linglung atau pikun-pikunan. Korban memiliki kebiasaan sering bepergian ke sungai Tunduh untuk mandi dan buang air besar. Sebab-sebab kejadian belum diketahui secara pasti. Dari hasil keterangan keluarga, korban sering pergi mandi dan buang air besar di sungai Tunduh. Diduga saat korban mandi ataupun buang air besar terpeleset jatuh ke sungai. *nvi
1
Komentar