Bupati Terjebak Antrean Padangbai - Silayukti
Membeludaknya pamadek ke Pura Dang Kahyangan Silayukti, Desa Padangbai, Kecamatan Manggis, Karangasem, mengakibatkan terjadi antrean hingga 3 kilometer.
AMLAPURA, NusaBali
Bahkan, Bupati Karangasem I Gusti Ayu Mas Sumatri hendak melakukan persembahyangan, juga terjebak di pertigaan Padangbai.
Antrean terhitung dari pertigaan Desa Padangbai untuk mencapai Pura Dang Kahyangan Silayukti. Kendaraan mesti merayap 2,5 jam dengan jarak 3 kilometer. Akibatnya bongkar muat kapal di Pelabuhan Padangbai terganggu. Sebab, kendaraan berjejer sepanjang jalur pelabuhan dan numplek parkir di Pelabuhan Padangbai.
Terjebaknya Bupati Mas Sumatri dari pukul 17.30 Wita di tengah-tengah antrean, membuat Kapolsek Kawasan Laut Padangbai Kompol I Ketut Suharto Giri, terjun langsung mengatur arus lalulintas untuk memberikan ruang kelancaran kendaraan Bupati Karangasem.
Di samping itu, nampak ratusan pamadek memilih jalan kaki, karena kendaraan sulit bergerak. Semakin sore, hingga malam antrean semakin padat. Kondisi ini pertama kali terjadi antrean berjam-jam, dari pagi hingga malam, di sepanjang jalur Pelabuhan Padangbai, Kamis (11/5).
Padahal saat puncak pujawali di Pura Dang Kahyangan Silayukti Buda Kliwon Pahang, Rabu (10/5) kendaraan masih lancar. Tanda-tanda antrean terasa mulai Banjar Tengading, Desa Antiga, Kecamatan Manggis ke arah Pelabuhan Padangbai. Selanjutnya kendaraan terhenti di pertigaan Desa Padangbai baik dari arah Amlapura maupun arah Denpasar.
Agar kendaraan pamadek bisa bergerak lambat, maka truk-truk yang hendak ke Pelabuhan Lembar, Lombok, sementara diparkir di Rest Area Banjar Yehmalet, Desa Antiga, Kelod, Kecamatan Manggis. Truk-truk itu diberangkatkan setelah tiba gilirannya naik kapal.
Petugas Satuan Lalulintas Polres Karangasem yang melakukan Operasi Patuh 2017, berkonsentrasi berjaga-jaga di pertigaan Desa Padangbai, apalagi di pertigaan itu lampu lalulintas mati, menambah kroditnya lalulintas. Ratusan kendaraan yang sulit tertampung di Terminal Pura Dang Kahyangan Silayukti, karena sempitnya areal.
Kapolsek Kawasan Laut Padangbai Kompol I Ketut Suharto Giri berkoordinasi dengan PT ASDP Indonesia Ferry Padangbai, agar diperkenankan memanfaatkan parkir pelabuhan untuk kendaraan pamadek. Meski demikian tidak mampu menampung seluruh kendaraan pamadek, sehingga sebagian parkir di terminal dadakan memanfaatkan tegalan warga dan sebagian parkir di bahu jalan.
Manager PT ASDP Indonesia Ferry Padangbai I Wayan Rusta, mengakui kesulitan melakukan bongkar muat di Pelabuhan Padangbai, sehubungan membeludaknya kendaraan pamadek. “Maunya kami hentikan kendaraan pamadek menggunakan parkir Pelabuhan Padangbai, tetapi kendaraan sulit dikendalikan,” jelas Manager I Wayan Rusta.
Dampak dari membeludaknya kendaraan pamadek, kata manager I Wayan Rusta, aktivitas bongkar muat di dua dermaga, terhambat. “Ya, jelas terganggu, kendaraan yang turun dari kapal sulit ke luar dermaga. Sebaliknya kendaraan hendak masuk pelabuhan juga sulit,” kata Manager II Wayan Rusta.
Salah seorang pamadek, I Ketut Gali dari Banjar Sidhakarya, Desa Padangbai, Kecamatan Manggis, menuturkan antrean pamadek terjadi sejak pukul 06.00 Wita, Kamis (11/5). “Bisa jadi karena hari libur, banyak krama melakukan persembahyangan,” jelas I Ketut Gali. *k16
Bahkan, Bupati Karangasem I Gusti Ayu Mas Sumatri hendak melakukan persembahyangan, juga terjebak di pertigaan Padangbai.
Antrean terhitung dari pertigaan Desa Padangbai untuk mencapai Pura Dang Kahyangan Silayukti. Kendaraan mesti merayap 2,5 jam dengan jarak 3 kilometer. Akibatnya bongkar muat kapal di Pelabuhan Padangbai terganggu. Sebab, kendaraan berjejer sepanjang jalur pelabuhan dan numplek parkir di Pelabuhan Padangbai.
Terjebaknya Bupati Mas Sumatri dari pukul 17.30 Wita di tengah-tengah antrean, membuat Kapolsek Kawasan Laut Padangbai Kompol I Ketut Suharto Giri, terjun langsung mengatur arus lalulintas untuk memberikan ruang kelancaran kendaraan Bupati Karangasem.
Di samping itu, nampak ratusan pamadek memilih jalan kaki, karena kendaraan sulit bergerak. Semakin sore, hingga malam antrean semakin padat. Kondisi ini pertama kali terjadi antrean berjam-jam, dari pagi hingga malam, di sepanjang jalur Pelabuhan Padangbai, Kamis (11/5).
Padahal saat puncak pujawali di Pura Dang Kahyangan Silayukti Buda Kliwon Pahang, Rabu (10/5) kendaraan masih lancar. Tanda-tanda antrean terasa mulai Banjar Tengading, Desa Antiga, Kecamatan Manggis ke arah Pelabuhan Padangbai. Selanjutnya kendaraan terhenti di pertigaan Desa Padangbai baik dari arah Amlapura maupun arah Denpasar.
Agar kendaraan pamadek bisa bergerak lambat, maka truk-truk yang hendak ke Pelabuhan Lembar, Lombok, sementara diparkir di Rest Area Banjar Yehmalet, Desa Antiga, Kelod, Kecamatan Manggis. Truk-truk itu diberangkatkan setelah tiba gilirannya naik kapal.
Petugas Satuan Lalulintas Polres Karangasem yang melakukan Operasi Patuh 2017, berkonsentrasi berjaga-jaga di pertigaan Desa Padangbai, apalagi di pertigaan itu lampu lalulintas mati, menambah kroditnya lalulintas. Ratusan kendaraan yang sulit tertampung di Terminal Pura Dang Kahyangan Silayukti, karena sempitnya areal.
Kapolsek Kawasan Laut Padangbai Kompol I Ketut Suharto Giri berkoordinasi dengan PT ASDP Indonesia Ferry Padangbai, agar diperkenankan memanfaatkan parkir pelabuhan untuk kendaraan pamadek. Meski demikian tidak mampu menampung seluruh kendaraan pamadek, sehingga sebagian parkir di terminal dadakan memanfaatkan tegalan warga dan sebagian parkir di bahu jalan.
Manager PT ASDP Indonesia Ferry Padangbai I Wayan Rusta, mengakui kesulitan melakukan bongkar muat di Pelabuhan Padangbai, sehubungan membeludaknya kendaraan pamadek. “Maunya kami hentikan kendaraan pamadek menggunakan parkir Pelabuhan Padangbai, tetapi kendaraan sulit dikendalikan,” jelas Manager I Wayan Rusta.
Dampak dari membeludaknya kendaraan pamadek, kata manager I Wayan Rusta, aktivitas bongkar muat di dua dermaga, terhambat. “Ya, jelas terganggu, kendaraan yang turun dari kapal sulit ke luar dermaga. Sebaliknya kendaraan hendak masuk pelabuhan juga sulit,” kata Manager II Wayan Rusta.
Salah seorang pamadek, I Ketut Gali dari Banjar Sidhakarya, Desa Padangbai, Kecamatan Manggis, menuturkan antrean pamadek terjadi sejak pukul 06.00 Wita, Kamis (11/5). “Bisa jadi karena hari libur, banyak krama melakukan persembahyangan,” jelas I Ketut Gali. *k16
Komentar