Sedimentasi Tak Dikeruk, Kualitas Proyek Trotoar Diragukan
Wakil Bupati Jembrana, I Made Kembang Hartawan, meninjau proyek trotoar milik Pemprov Bali di Jalan Danau Buyan, Kelurahan Lelateng, Kecamatan Negara, Jembrana, Kamis (11/5).
NEGARA, NusaBali
Proyek tersebut dikeluhkan warga Jembrana dan menilai kualitas pengerjaannya tak bagus. Sehingga dikhawatirkan tak berfungsi maksimal mengatasi banjir karena tanpa pengerukan sedimentasi (material yang mengendap).
Wabup Kembang Hartawan melihat secara langsung kondisi sedimentasi di saluran drainase tempat pembangunan troatoar tersebut yang ternyata tidak dikeruk. Padahal, jarak sedimentasi sudah sangat tinggi. Wabup Kembang Hartawan sampai turun ke lubang trotoar mengukur jarak sedimentasi dengan bagian bawah trotoar sebelumnya. Jaraknya mencapai setengah jengkal tangannya. Belum lagi saluran drainase itu penuh tumpukan puing-puing bekas pembongkaran trotoar sebelumnya. Pembangunan trotoar baru tanpa pengerukan sendimentasi diyakini akan mempercepat tekanan luapan air saat musim hujan.
Wabup Kembang Hartawan menegaskan punya tanggungjawab moral meski proyek yang ditinjaunya merupakan milik Pemprov Bali. Sebab tidak menutup kemungkinan jika kualitas proyek kurang bagus, karena ada di wilayah Jembrana, maka pimpinan di Pemkab Jembrana jadi sorotan masyarakat. “Kami ikut pantau dengan harapan berjalan baik,” katanya didampingi Kepala Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang dan Perumahan Kawasan Permukiman (PUPRPKP) Jembrana, I Wayan Darwin.
Mengenai sejumlah temuan pengerjaan proyek trotoar, Wabup Kembang Hartawan mengaku tidak berhak menegur rekanan karena wewenang penuh ada di Pemprov Bali. Tetapi, hasil pengawasannya itu akan disampaikan dalam bentuk saran atau usulan ke Pemprov Bali. “Kami mengucapkan terima kasih kepada Pemprov Bali karena sudah membantu berbagai proyek, seperti pengerjaan trotoar dan perbaikan jalan. Kami berharap kualitas dan pengerjaan proyek diperhatikan agar tidak menimbulkan masalah di kemudian hari,” ujarnya. * ode
Wabup Kembang Hartawan melihat secara langsung kondisi sedimentasi di saluran drainase tempat pembangunan troatoar tersebut yang ternyata tidak dikeruk. Padahal, jarak sedimentasi sudah sangat tinggi. Wabup Kembang Hartawan sampai turun ke lubang trotoar mengukur jarak sedimentasi dengan bagian bawah trotoar sebelumnya. Jaraknya mencapai setengah jengkal tangannya. Belum lagi saluran drainase itu penuh tumpukan puing-puing bekas pembongkaran trotoar sebelumnya. Pembangunan trotoar baru tanpa pengerukan sendimentasi diyakini akan mempercepat tekanan luapan air saat musim hujan.
Wabup Kembang Hartawan menegaskan punya tanggungjawab moral meski proyek yang ditinjaunya merupakan milik Pemprov Bali. Sebab tidak menutup kemungkinan jika kualitas proyek kurang bagus, karena ada di wilayah Jembrana, maka pimpinan di Pemkab Jembrana jadi sorotan masyarakat. “Kami ikut pantau dengan harapan berjalan baik,” katanya didampingi Kepala Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang dan Perumahan Kawasan Permukiman (PUPRPKP) Jembrana, I Wayan Darwin.
Mengenai sejumlah temuan pengerjaan proyek trotoar, Wabup Kembang Hartawan mengaku tidak berhak menegur rekanan karena wewenang penuh ada di Pemprov Bali. Tetapi, hasil pengawasannya itu akan disampaikan dalam bentuk saran atau usulan ke Pemprov Bali. “Kami mengucapkan terima kasih kepada Pemprov Bali karena sudah membantu berbagai proyek, seperti pengerjaan trotoar dan perbaikan jalan. Kami berharap kualitas dan pengerjaan proyek diperhatikan agar tidak menimbulkan masalah di kemudian hari,” ujarnya. * ode
Komentar