Mahasiswa ISI Garap Film Ilmu Pangleakan
Sepuluh orang mahasiswa Institut Senin Indonesia (ISI) Denpasar menggarap film dokumenter tentang ilmu pangleakan.
BANGLI, NusaBali
Diharapkan lewat film dokumenter tersebut, ilmu pangleakan dapat dikaji lebih jauh, yakni dari sisi akademis. Kajian itu menarik, karena selama ini ilmu pangleakan sudah terlanjur dicap sebagai ilmu negatif.
“Saya tertarik karena sebelumnya ada berita di media massa (Seminar Pangleakan yang digelar PHDI Bangli untuk memperingati HUT ke–58 PHDI, beberapa waktu lalu),” kata I Gede Arista Adiarjana, mahasiswa semester VI ISI, Jumat (12/5).
Untuk mengenal dan mendalami lebih jauh tentang ilmu pangleakan itulah, Aris dan kawan-kawan menggarap film dokumenter dimaksud. “Ini merupakan tugas akademik,” imbuhnya.
Rencananya penggarapan itu akan dilakukan dalam beberapa hari ke depan. “Ini saya masih di griya,” sebut Aris. Dia menyatakan, film dokumenter ilmu pangleakan tersebut lengkap dengan settingan lakon praktik pangleakan.
Ketua PHDI Bangli I Nyoman Sukra, membenarkan mahasiswa ISI menghubunginya terkait penggarapan film ilmu pangleakan tersebut.
Sukra kemudian menjelaskan bagaimana awalnya mahasiswa ISI tersebut menghubunginya untuk mengangkat ilmu pangleakan sebagai tugas akademik. “Katanya yang bersangkutan tertarik,” ungkap Sukra, tokoh asal Banjar Blungbang, Kelurahan Kawan.
Karena diminta memberi petunjuk, Sukra menyatakan memberi saran tentang hal-hal yang mesti dilakukan terkait teknis praktik ilmu pangleakan. Tentunya membantu memberitahu tokoh-tokoh atau mereka yang dikenal sebagai ‘urati’ tentang ilmu pengleakan. Juga memberi saran maupun petunjuk atau prosedur (SOP), sesuai dengan desa kala patra (tempat, waktu, dan keadaan atau situasi). “Jangan sampai ilmu pangleakan itu diremehkan,” jelas Sukra.
Adapun rencana bantang satwa (kisah) dalam film ilmu pangleakan tersebut, adalah seorang gadis yang kadalih (ditunjuk) bisa ngeleak, menyusul kematian pacarnnya. “Cewek ini dicurigai karena neneknya dikenal penekun ilmu hitam (pangleakan). Ilmu sang nenek dicurigai menurun pada cucunya,” papar Sukra, soal rencana skenario film dokumenter dimaksud. Karena dituding bisa ngeleak itulah, gadis ini tertantang untuk membuktikan, apakah memang demikian negatif ‘aji wegig’ (ilmu pangleakan) tersebut. “Praktiknya juga di sini nanti (di sekretariat PHDI Bangli),” tutur Sukra. * k17
“Saya tertarik karena sebelumnya ada berita di media massa (Seminar Pangleakan yang digelar PHDI Bangli untuk memperingati HUT ke–58 PHDI, beberapa waktu lalu),” kata I Gede Arista Adiarjana, mahasiswa semester VI ISI, Jumat (12/5).
Untuk mengenal dan mendalami lebih jauh tentang ilmu pangleakan itulah, Aris dan kawan-kawan menggarap film dokumenter dimaksud. “Ini merupakan tugas akademik,” imbuhnya.
Rencananya penggarapan itu akan dilakukan dalam beberapa hari ke depan. “Ini saya masih di griya,” sebut Aris. Dia menyatakan, film dokumenter ilmu pangleakan tersebut lengkap dengan settingan lakon praktik pangleakan.
Ketua PHDI Bangli I Nyoman Sukra, membenarkan mahasiswa ISI menghubunginya terkait penggarapan film ilmu pangleakan tersebut.
Sukra kemudian menjelaskan bagaimana awalnya mahasiswa ISI tersebut menghubunginya untuk mengangkat ilmu pangleakan sebagai tugas akademik. “Katanya yang bersangkutan tertarik,” ungkap Sukra, tokoh asal Banjar Blungbang, Kelurahan Kawan.
Karena diminta memberi petunjuk, Sukra menyatakan memberi saran tentang hal-hal yang mesti dilakukan terkait teknis praktik ilmu pangleakan. Tentunya membantu memberitahu tokoh-tokoh atau mereka yang dikenal sebagai ‘urati’ tentang ilmu pengleakan. Juga memberi saran maupun petunjuk atau prosedur (SOP), sesuai dengan desa kala patra (tempat, waktu, dan keadaan atau situasi). “Jangan sampai ilmu pangleakan itu diremehkan,” jelas Sukra.
Adapun rencana bantang satwa (kisah) dalam film ilmu pangleakan tersebut, adalah seorang gadis yang kadalih (ditunjuk) bisa ngeleak, menyusul kematian pacarnnya. “Cewek ini dicurigai karena neneknya dikenal penekun ilmu hitam (pangleakan). Ilmu sang nenek dicurigai menurun pada cucunya,” papar Sukra, soal rencana skenario film dokumenter dimaksud. Karena dituding bisa ngeleak itulah, gadis ini tertantang untuk membuktikan, apakah memang demikian negatif ‘aji wegig’ (ilmu pangleakan) tersebut. “Praktiknya juga di sini nanti (di sekretariat PHDI Bangli),” tutur Sukra. * k17
Komentar