Maskapai yang Terbang Tak Ada
Pembangunan Bandara Digeber
JAKARTA, NusaBali
Penyediaan infrastruktur perhubungan perintis masih menghadapi banyak tantangan.
Salah satu utamanya adalah masalah ketersediaan armada angkutan yang melayani rute perintis. Ketua Komisi V DPR RI Lasarus mengatakan, infrastruktur yang disediakan oleh Kemenhub sebenarnya terbilang cukup. Hanya yang menjadi 'PR' ialah minimnya penerbangan di beberapa bandara karena tidak tersedianya maskapai.
"Sekarang kalau perintis, yang diberi subsidi itu bandara-bandara yang masih belum ada penerbangan komersialnya. Untuk yang sudah, per hari ini sudah banyak bandara kita, tapi, nggak ada maskapai datang," dikutip melalui kanal Youtube Komisi V DPR RI, seperti dilansir detikcom, Kamis (24/11).
Menurut dugaannya, bisa jadi hal ini terjadi karena permintaan yang rendah ataupun tiketnya yang mahal. Lasarus mengatakan, dirinya sempat dihubungi banyak kepala daerah menyangkut persoalan tersebut, di mana tidak tersedianya penerbangan komersil di bandaranya.
"Kalau yang saya temui, saya ambil contoh di daerah kita. Dulu paling banyak itu maskapai 3, Garuda, kemudian Wings, dan Nam masuk. Namun sekarang tinggal satu maskapai Wings, itu 3x seminggu. Yang saya dapatkan keluhan dari masyarakat itu, mahal. Ya pasti karena maskapainya hanya satu," ujarnya.
Kondisi ini pun mendatangkan tanda tanya besar. Menurutnya, patut dipertanyakan mengapa tidak ada orang yang mau berinvestasi di sektor infrastruktur yang sudah siap, dan mengapa pula maskapai tidak mau terbang di sana.
"Kalau dari sisi Kemenhub menyediakan infrastruktur cukup, bandara kita saya pikir cukup. Yang jadi masalah nggak ada pesawat yang terbang. Ini persoalan. Barangkali juga nanti disampaikan ke kami apa ini kendalanya," lanjutnya. *
Komentar