Timnas Brasil Gulung Serbia
Brasil memiliki rekor bagus di fase grup Piala Dunia. Terakhir kali menelan kekalahan di fase grup terjadi pada Piala Dunia 1998 saat melawan Norwegia.
DOHA, NusaBali
Brasil mengawali Piala Dunia 2022 dengan menang 2-0 atas Serbia dalam pertandingan Grup H di Stadion Lusail, Jumat (25/11) dini hari Wita. Memasang formasi ultra ofensif dengan menurunkan empat penyerang dipimpin Neymar, Brasil mendominasi pertandingan.
Pelatih Tite menurunkan tim yang berorientasi sangat menyerang dengan menempatkan Neymar, Richarlison, Raphinha dan Vinicius di front serang yang dibantu kreativitas Lucas Paqueta di lini tengah.
Gol pertama Richarlison sendiri tercipta pada menit ke-62 ketika dia menyambar bola muntah dari kiper Serbia Vanja Milinkovic-Savic yang menepis tendangan keras Vinicius Jr di sisi kanan gawang Serbia. Sebelas menit kemudian pada menit ke-73, Richarlison menggandakan kedudukan lewat tendangan sensasional sambil bersalto dan membalikkan badan setelah menerima assist dari Vinicius yang menjadi pemain yang paling aktif meneror pertahanan Serbia.
"Ini mimpi masa kecil yang menjadi kenyataan," kata penyerang Tottenham Hotspur itu. "Kami bermain bagus, terutama pada babak kedua ketika lawan kami kelelahan dan kami memanfaatkannya," sambung Richarlison.
Ada kekhawatiran pemain berusia 25 tahun itu tidak akan masuk skuad setelah terkena cedera betis saat bermain untuk Spurs dalam pertandingan Liga Premier melawan mantan Everton pertengahan Oktober lalu.
"Empat pekan lalu saya menangis, ragu apakah saya bisa datang. Hari saya pergi menjalani tes adalah salah satu yang paling lambat dalam hidup saya karena saya berada di tandu, menunggu menantikan hasil pemeriksaan," kata Richarlison.
Ditanya tentang gol keduanya yang menakjubkan, Richarlison mengaku telah melatihnya. "Saya mencetak gol serupa dalam latihan ketika kami berada di Italia dan hari ini saya memiliki kesempatan melepaskan tendangan voli dan itu berhasil," kata dia.
Tim Samba membuat 24 upaya gol yang sepuluh atau hampir separuh di antaranya tepat menyasar gawang. Sedangkan Serbia hanya bisa membuat empat upaya yang tak satu pun menemui sasaran.
Kemenangan ini membawa Brasil memuncaki Grup G setelah unggul selisih satu gol dari Swiss yang menaklukkan Kamerun 1-0 dalam laga pada hari yang sama. Kemenangan ini juga memperpanjang catatan kemenangan Brasil dalam fase grup Piala Dunia. Terakhir kali Brasil kalah dalam fase ini terjadi pada 1998 melawan Norwegia. Sejak Piala Dunia 1982 Brasil selalu finis memuncaki klasemen grup, tapi juara dunia lima kali yang tengah memburu trofi Piala Dunia keenamnya ini masih akan menghadapi Swiss dan Kamerun dalam dua pertandingan Grup G lainnya.*ant
Pelatih Tite menurunkan tim yang berorientasi sangat menyerang dengan menempatkan Neymar, Richarlison, Raphinha dan Vinicius di front serang yang dibantu kreativitas Lucas Paqueta di lini tengah.
Gol pertama Richarlison sendiri tercipta pada menit ke-62 ketika dia menyambar bola muntah dari kiper Serbia Vanja Milinkovic-Savic yang menepis tendangan keras Vinicius Jr di sisi kanan gawang Serbia. Sebelas menit kemudian pada menit ke-73, Richarlison menggandakan kedudukan lewat tendangan sensasional sambil bersalto dan membalikkan badan setelah menerima assist dari Vinicius yang menjadi pemain yang paling aktif meneror pertahanan Serbia.
"Ini mimpi masa kecil yang menjadi kenyataan," kata penyerang Tottenham Hotspur itu. "Kami bermain bagus, terutama pada babak kedua ketika lawan kami kelelahan dan kami memanfaatkannya," sambung Richarlison.
Ada kekhawatiran pemain berusia 25 tahun itu tidak akan masuk skuad setelah terkena cedera betis saat bermain untuk Spurs dalam pertandingan Liga Premier melawan mantan Everton pertengahan Oktober lalu.
"Empat pekan lalu saya menangis, ragu apakah saya bisa datang. Hari saya pergi menjalani tes adalah salah satu yang paling lambat dalam hidup saya karena saya berada di tandu, menunggu menantikan hasil pemeriksaan," kata Richarlison.
Ditanya tentang gol keduanya yang menakjubkan, Richarlison mengaku telah melatihnya. "Saya mencetak gol serupa dalam latihan ketika kami berada di Italia dan hari ini saya memiliki kesempatan melepaskan tendangan voli dan itu berhasil," kata dia.
Tim Samba membuat 24 upaya gol yang sepuluh atau hampir separuh di antaranya tepat menyasar gawang. Sedangkan Serbia hanya bisa membuat empat upaya yang tak satu pun menemui sasaran.
Kemenangan ini membawa Brasil memuncaki Grup G setelah unggul selisih satu gol dari Swiss yang menaklukkan Kamerun 1-0 dalam laga pada hari yang sama. Kemenangan ini juga memperpanjang catatan kemenangan Brasil dalam fase grup Piala Dunia. Terakhir kali Brasil kalah dalam fase ini terjadi pada 1998 melawan Norwegia. Sejak Piala Dunia 1982 Brasil selalu finis memuncaki klasemen grup, tapi juara dunia lima kali yang tengah memburu trofi Piala Dunia keenamnya ini masih akan menghadapi Swiss dan Kamerun dalam dua pertandingan Grup G lainnya.*ant
Komentar