Pohon Tumbang dan Sampah Sumbat Jalur Rafting
AMLAPURA, NusaBali
Pohon tumbang dan sampah menyumbat jalur wisata atraksi rafting di Sungai Telaga Waja, Banjar Langsat, Desa/Kecamatan Rendang, Karangasem, Jumat (25/11).
Akibatnya, aktivitas wisata rafting sempat terhenti. Pohon tumbang terjadi di beberapa titik pinggir sungai, dan kiriman sampah akibat hujan deras menyebabkan volume air meningkat. Kadis Kebudayaan dan Pariwisata Karangasem I Wayan Astika bersama Kepala Pelaksana BPBD Ida Bagus Ketut Arimbawa yang mengoordinasikan, melakukan bersih-bersih di Sungai Telaga Waja. Turut hadir, 10 staf dari Balai Wilayah Sungai Penida Kementerian PUPR, 3 orang pengamat sungai, 3 orang operator rafting dengan menurunkan 3 boat, seorang petugas pungut di Sungai Telaga Waja, dan satu tim dari Pos Pencarian dan Pertolongan Karangasem.
Semuanya terjun menyusuri alur Sungai Telaga Waja, menemukan sejumlah pohon yang melintang sehingga aktivitas wisata rafting terhenti sementara. Puluhan petugas terjun ke lokasi, berbagi tugas, petugas BPBD membawa 6 chainsaw memotong batang pohon yang melintang, sedangkan staf Dinas Kebudayaan dan pariwisata bersama pengusaha rafting dan petugas lainnya menyingkirkan sampah yang menyumbat aliran air.
Banyaknya pohon tumbang yang terjadi di sepanjang pinggiran Sungai Telaga Waja, menyebabkan petugas kelelahan melakukan penanganan. Sebab, petugas mesti melakukan penanganan dengan memotong batang pohon, dalam posisi tubuhnya terendam, sehingga semua petugas yang terjun ke lokasi basah kuyup.
Derasnya arus air Sungai Telaga Waja menurut Kadis Kebudayaan dan Pariwisata Karangasem I Wayan Astika, penyebabnya adanya curah hujan yang tinggi, di samping itu Sungai Telaga Waja merupakan pertemuan Sungai Yeh Sah dengan Sungai Telaga Waja, menyebbakan debit air meningkat. "Setelah petugas memotong batang kayu dan menyingkirkan sampah, alur sungai, bisa aktivitas wisata rafting kembali normal," jelas Kadis Kebudayaan dan Pariwisata I Wayan Astika.
Meski demikian, menurut Kepala Pelaksana BPBD Karangasem Ida Bagus Ketut Arimbawa, pengusaha rafting mesti tetap meningkatkan kewaspadaannya mengingat cuaca ekstrem, sering turun hujan lebat menyebabkan debit air di Sungai Telaga Waja meningkat. "Intinya jika hujan lebat turun, agar lebih berhati-hati melayani wisatawan, bisa saja kiriman air dari hulu tiba-tiba membesar," jelasnya.
Sebab, sebelumnya sering terjadi musibah, saat asik melayani wisatawan, tiba-tiba air bah menggulung dari belakang, menyebabkan semua wisatawan terpental hingga menimbulkan korban jiwa. Sedapat mungkin, katanya, saat melayani wisatawan, juga melakukan pengawalan, satu operator rafting mengikuti dari belakang. Sehingga jika musibah terjadi, lebih cepat melakukan penyelamatan.*k16
Komentar