Diskes Provinsi Klaim Bali Nihil Polio
Kemenkes RI Tetapkan KLB Pasca Temuan Kasus di Aceh
DENPASAR, NusaBali
Cakupan imunisasi polio di Bali termasuk yang tertinggi di Indonesia mencapai 98 persen.
Surveilans terhadap penyakit lumpuh layu/Acute Flaccid Paralysis (AFP) di Bali juga tidak menemukan lumpuh layu yang disebabkan virus polio. Dengan itu, Dinas Kesehatan Provinsi Bali menyatakan Bali zona hijau polio.
Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menetapkan KLB (Kejadian Luar Biasa) setelah temuan seorang bocah 7 tahun di Aceh mengalami lumpuh layu yang disebabkan virus polio. Dua temuan baru kasus polio di provinsi yang sama juga menyusul diumumkan Kemenkes pada minggu ini. Virus polio ini dikenal mudah menyebar melalui feses penderitanya.
Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Bali, Dr dr I Nyoman Gede Anom MKes, mengungkapkan berdasarkan jumlah penduduknya, Bali ditarget menemukan 20 temuan penyakit lumpuh layu pada tahun ini. Yang disasar merupakan anak di bawah usia 15 tahun. "Sementara Bali masih zona hijau dan tidak ditemukan polio setelah dilakukan surveilans," terang dr Anom, Jumat (25/11).
Dokter Anom menjelaskan, setelah menyisir sembilan kabupaten/kota tim surveilans akhirnya menemukan 39 temuan kasus lumpuh layu. Namun setelah dilakukan uji laboratorium terhadap sampel feses, tak satu pun temuan kasus lumpuh layu tersebut akibat terkena virus polio. Dikatakannya lumpuh layu juga dapat disebabkan karena kekurangan gizi kronis hingga mengidap penyakit chikungunya.
"Kita menemukan lebih artinya kita sudah bergerak betul untuk mencari sedini mungkin kalau memang ada kasus polio," imbuhnya. Terbukti, dari seluruh temuan tersebut, setelah diterapi, semuanya berhasil disembuhkan. "Ditemukan 39 lumpuh layu tapi begitu dicek (feses) bukan disebabkan oleh virus polio. Seluruh temuan tersebut kemudian diberikan terapi hingga saat ini sudah sembuh," ungkap dr Anom. Sementara penyakit lumpuh layuh akibat virus polio diketahui belum ditemukan obatnya sehingga belum bisa disembuhkan.
Meski sejauh ini tidak ada temuan kasus polio di Bali masyarakat tetap diingatkan untuk menghindari penularan polio dengan menjaga pola hidup bersih. Sanitasi MCK (mandi, cuci, kakus) harus menjadi perhatian bersama. Pun, bagi para orangtua untuk tidak meremehkan pentingnya imunisasi polio demi kesehatan buah hatinya. Imunisasi polio tetes diberikan 4 kali idealnya pada usia 1 bulan, 2 bulan, 3 bulan, dan 4 bulan.
Merebaknya kasus polio di Aceh diyakini karena rendahnya cakupan vaksinasi polio di Bumi Serambi Mekah. Rendahnya cakupan vaksinasi dapat meningkatkan risiko penyebaran virus polio yang dapat mengakibatkan kelumpuhan permanen (lumpuh layu) pada anak yang belum mendapatkan vaksin. *cr78
Komentar