Perahu Rafting Terbalik, Wisman Arab Saudi Meninggal
AMLAPURA, NusaBali
Musibah terjadi di Objek Wisata Sungai Telaga Waja, Banjar Langsat, Desa/Kecamatan Rendang, Karangasem, Sabtu (26/11) sekitar pukul 14.30 Wita.
Salah satu perahu karet yang memuat 3 wisatawan Arab Saudi, dan 2 pemandu terbalik, mengakibatkan wisman perempuan atas nama Baraah KA, 43, meninggal di tempat. Korban meninggal diduga akibat tenggelam dan kepala berbenturan dengan batu.
Salah seorang pemandu, I Nengah Wirasa, 43, dari Banjar Semseman, Desa Sangkan Gunung, Kecamatan Sidemen, Karangasem yang memandu wisatawan Arab Saudi itu menuturkan, ada 6 wisman Arab Saudi berwisata rafting. Enam orang wisman tersebut terdiri dari pasangan suami istri dan 4 anak.
Perahu pertama yang memuat 3 wisman Arab Saudi terdiri dari pasangan suami istri dan seorang anak, dengan 2 pemandu, I Nyoman Yudana, 37, dan I Nengah Wirasa, 43, keduanya dari Banjar Semseman, Desa Sangkan Gunung, Kecamatan Sidemen.
Perahu kedua berisi tiga wisman Arab Saudi—ketiganya anak-anak—dan seorang pemandu atas nama I Wayan Tekek. Sedangkan di belakang dua perahu karet itu juga ada perahu beriringan mengantar wisatawan.
Kedua perahu itu berangkat dari lokasi BMW Rafting pukul 13.30 Wita. Setelah berlayar sekitar 3 kilometer, rombongan tiba di ujung Sungai Tanah Bita yang bermuara ke Sungai Telaga Waja, dari hulu tiba-tiba datang air besar, dan perahu diduga menabrak batu hingga terbalik. Akibatnya, penumpangnya yakni sepasang suami istri bersama 1 anak dan 2 orang pemandu terpental.
Kedua pemandu tersebut berusaha menolong wisman Arab Saudi agar tidak tenggelam, sementara pemandu dari perahu karet lainnya juga memberikan bantuan.
Namun, pemandu beberapa kali gagal menangkap korban Baraah KA. Korban setelah terguling, berbenturan dengan batu karang, dan tenggelam dan terseret arus sejauh 150 meter dari TKP (tempat kejadian perkara), barulah berhasil ‘ditangkap’ pemandu.Evakuasi korban ke Banjar Langsat sekitar pukul 14.15 Wita, dihadiri petugas medis dr Widya, Kapolsek Rendang Kompol I Gede Made Punia. Korban dibawa ke Puskesmas Rendang.
Selama evakuasi, keluarga korban menolak ada yang mengambil foto di TKP, juga menolak diberitakan. Bahkan sampai di Puskesmas Rendang, keluarga korban mengingatkan larangan itu. Petugas juga kesulitan mendapatkan tempat tinggal sementara wisman Arab Saudi tersebut.
Sehingga petugas kesulitan mendapatkan identitas suami korban, dan anak-anak korban. Selama di Puskesmas Rendang, jenazah korban hanya dapat pemeriksaan luar di bawah penanganan dr I Putu Angga Wirayogi.
“Saya yang ada di perahu karet, tugasnya sejak awal menjaga dan mengamankan anak korban,” kata pemandu I Nengah Wirasa.
Kapolsek Rendang Kompol I Gede Made Punia mengatakan, setelah dapat penanganan di Puskesmas Rendang, selanjutnya korban dititipkan di RS Surya Husada Denpasar. “Perahu karet itu terbalik, karena airnya besar, di samping diduga perahu tersebut menabrak batu,” kata Kompol I Gede Made Punia.
Sedangkan dokter jaga di Puskesmas Rendang dr I Putu Angga Wirayoga mengatakan, korban tiba di Puskesmas Rendang dalam keadaan telah meninggal. “Saya sempat melakukan penanganan visum luar, ada luka di kepala belakang, tangan dan kaki luka lecet,” katanya. *k16
Komentar