Mengenal Copywriting, Cara Cuan Jualan Kata-Kata
DENPASAR, NusaBali.com – Untuk berjualan tidak cukup hanya dengan produk yang bagus, diperlukan juga jurus jitu meramu kata-kata untuk merayu konsumen. Jurus ini disebut copywriting.
Istilah copywriting mungkin masih terdengar asing bagi sebagian orang. Padahal, pekerjaan copywriter ini merupakan salah satu profesi dengan bayaran paling mahal di dunia kreatif. Pekerjaan ini juga bisa dilakukan secara lepas (freelance) dengan menerima pesanan penggarapan copywriting dari berbagai perusahaan.
Meskipun menjanjikan dari segi upah dan fleksibilitas pengerjaan, copywriting pemula ternyata hanya perlu menguasai dua skill yang terbilang sederhana. Pertama adalah penguasaan linguistik untuk meramu kata. Kemudian, kejelian dalam membaca pskilogis target konsumen.
Menurut Dr I Gusti Agung Sri Rwa Jayantini SS MHum, seorang dosen linguistik di Fakultas Bahasa Asing (FBA) Universitas Mahasaraswati Denpasar, kemampuan bercerita merupakan aspek esensial dalam copywriting. Doktor di bidang penerjemahan ini menjelaskan bahwa ramuan kata-kata yang kuat akan membekas di benak konsumen.
“Words have power (kata-kata memiliki kekuatan). You can tell your stories to sell business (ceritakan kisahmu untuk berjualan). Kata-kata yang singkat dan berima biasanya mudah diingat oleh konsumen,” ujar dosen yang akrab disapa Ms Agung ini dalam sebuah pelatihan copywriting di Denpasar baru-baru ini.
Misalnya tagline salah satu unicorn marketplace Indonesia, Tokopedia. Ramuan kata-kata singkat seperti ‘Mulai Aja Dulu’ dapat membawa filosofi kompleks perusahaan itu sendiri untuk mengudang para pelaku usaha kecil agar tidak ragu memulai bisnis online di platform mereka. Begitu juga Gojek yang membawa tagline ‘Pasti Ada Jalan’, seakan memberi pesan perusahaan mereka hadir untuk membawa solusi atas kesulitan konsumen.
Ataupun misalnya tagline yang lebih jadul namun masih melekat di benak konsumen seperti ‘Apapun Makanannya Minumnya...’ juga susunan kata singkat yang sering berseliweran di televisi pada masanya yakni ‘...Semakin di Depan’. Tanpa perlu melengkapi tagline tersebut, para pembaca pasti sudah tahu produk yang di maksud.
Oleh karena itu, ‘words have power’ apabila sudah diramu sedemikian rupa menyesuaikan keunggulan dan citra produk sekaligus filosofi perusahaan melalui copywriting. Perlu dicatat, copywriting bukan saja untuk perusahaan besar. Pelaku UMKM pun terbilang wajib mengetahui dan memahami copywriting untuk mendukung perkembangan bisnis.
“Temukan atau ciptakan kata atau susunan kata yang memberikan kesan kuat. Misalnya kalau mau berjualan tempe krispi, bisa dijelaskan kerenyahan tempe itu misalnya dengan kata ‘Kresss’. Karena ragam bahasa juga penting dalam copywriting,” tutur Ms Agung.
Ragam bahasa ini digunakan untuk menyesuaikan psikologis calon konsumen. Apabila sasaran konsumen tersebut merupakan kalangan muda, ragam bahasa yang dipakai haruslah yang mudah dipahami kalangan tersebut. Oleh karena itu, pemilihan kata yang dekat dengan calon konsumen ini dapat mempersuasi segmen pasar yang spesifik.
Selain itu, cara untuk semakin memenetrasi psikologis konsumen adalah memberikan mereka sapaan akrab. Cara yang satu ini terbilang marak digunakan di berbagai brand. Pemberian panggilan khusus kepada konsumen ini memberikan kesan eksklusif kepada mereka. Eksklusivitas ini membangun jaringan konsumen setia yang merasa diri mereka adalah bagian dari produk maupun jasa tersebut. *rat
Komentar