Kasus DBD, 20 Pasien Dirawat di Rumah Sakit
Meningkatnya kasus DBD tidak terlepas dari faktor lingkungan serta dampak hujan.
SEMARAPURA, NusaBali
Kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kabupaten Klungkung meningkat. Sebanyak 20 pasien menjalani perawatan di rumah sakit. Masing-masing sebanyak 11 pasien dirawat di RSUD Klungkung dan 9 pasien dirawat di RSUD Gemar Santi, Nusa Penida. Camat Nusa Penida, Komang Widyasa Putra mengatakan, pasien DBD di RSUD Gema Santi kebanyakan anak-anak. Widiasa mengajak warga Nusa Penida melakukan pemberantasan sarang nyamuk (PSN) secara serentak.
Humas RSUD Klungkung, Gusti Putu Widiasa, mengatakan ada 11 pasien DBD yang masih dirawat di RSUD Klungkung. Masing-masing 8 pasien dari Klungkung daratan, 1 pasien dari Kecamatan Nusa Penida, dan 2 pasien dari Karangasem. “Kami juga melayani pasien dari luar Kabupaten Klungkung,” ujar Gusti Widiasa, Minggu (27/11). Terpisah, Dirut RSUD Gema Santi Nusa Penida, Made Rai Sutapa mengatakan, pasien DBD mengalami lonjakan sejak satu minggu terakhir. Saat ini pasien yang masih dirawat sebanyak 9 orang.
Meningkatnya kasus DBD tidak terlepas dari faktor lingkungan serta dampak hujan. Camat Nusa Penida Komang Widyasa Putra mengatakan, hasil pemantauan dan koordinasi dengan RSUD Gema Santi, sebagian besar pasien merupakan anak-anak. Sebagai langkah pencegahan Widiasa mengajak warga Nusa Penida meningkatkan kepedulian dan menjaga sanitasi lingkungan. “Kami gelar serentak PSN di Kecamatan Nusa Penida, Jumat (25/11) lalu,” kata Widiasa.
Sebelumnya, seorang balita berusia 1 tahun asal Lingkungan Pekandelan, Kelurahan Semarapura Klod, Kecamatan Klungkung meninggal akibat DBD. Balita ini meninggal dalam perawatan intensif di ruang ICU RSUD Klungkung, Senin (3/10). Hasil pelacakan di lingkungan rumah korban, petugas menemukan banyak jentik nyamuk pada genangan air. Kadis Kesehatan Klungkung, dr Ni Made Adi Swapatni mengatakan, sejak Januari hingga Oktober terdata 302 warga di Klungkung terjangkit DBD. Pada Juli lalu, seorang warga di Klungkung juga meninggal karena positif DBD. *wan
Humas RSUD Klungkung, Gusti Putu Widiasa, mengatakan ada 11 pasien DBD yang masih dirawat di RSUD Klungkung. Masing-masing 8 pasien dari Klungkung daratan, 1 pasien dari Kecamatan Nusa Penida, dan 2 pasien dari Karangasem. “Kami juga melayani pasien dari luar Kabupaten Klungkung,” ujar Gusti Widiasa, Minggu (27/11). Terpisah, Dirut RSUD Gema Santi Nusa Penida, Made Rai Sutapa mengatakan, pasien DBD mengalami lonjakan sejak satu minggu terakhir. Saat ini pasien yang masih dirawat sebanyak 9 orang.
Meningkatnya kasus DBD tidak terlepas dari faktor lingkungan serta dampak hujan. Camat Nusa Penida Komang Widyasa Putra mengatakan, hasil pemantauan dan koordinasi dengan RSUD Gema Santi, sebagian besar pasien merupakan anak-anak. Sebagai langkah pencegahan Widiasa mengajak warga Nusa Penida meningkatkan kepedulian dan menjaga sanitasi lingkungan. “Kami gelar serentak PSN di Kecamatan Nusa Penida, Jumat (25/11) lalu,” kata Widiasa.
Sebelumnya, seorang balita berusia 1 tahun asal Lingkungan Pekandelan, Kelurahan Semarapura Klod, Kecamatan Klungkung meninggal akibat DBD. Balita ini meninggal dalam perawatan intensif di ruang ICU RSUD Klungkung, Senin (3/10). Hasil pelacakan di lingkungan rumah korban, petugas menemukan banyak jentik nyamuk pada genangan air. Kadis Kesehatan Klungkung, dr Ni Made Adi Swapatni mengatakan, sejak Januari hingga Oktober terdata 302 warga di Klungkung terjangkit DBD. Pada Juli lalu, seorang warga di Klungkung juga meninggal karena positif DBD. *wan
1
Komentar