Situs PN Negara Diretas Hacker
Situs Pengadilan Negeri (PN) Negara, Kabupaten Jembrana, www.pn-negara.go.id, sempat diretas hacker selama beberapa jam.
NEGARA, NusaBali
Situs ini diretas pasca pembacaan putusan vonis hukuman dua tahun penjara terhadap terdakwa kasus penista agama, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) di Pengadilan Tinggi (PT) Jakarta Utara, Selasa (9/5). Terkait kasus ini, PN Negara telah berkoordinasi ke Pengadilan Tinggi (PT) Bali untuk minta petunjuk lebih lanjut.
Situs PN Negara diketahui diretas hacker pada Rabu (10/5) tengah malam hingga memasuki Kamis (11/5) pagi. Dalam aksinya, peretas yang menamakan diri ‘Hacked By Konslet & Achon666ju5t’ sengaja mengubah tampilan situs PN Negara dengan memuat foto Ahok. Bagian foto Ahok diapit dua kalimat bertuliskan give his all to his country (memberikan segalanya untuk negara), guilty and sentenced 2 years in jail (dihukum 2 tahun penjara).
Di bawahnya juga dituangkan tulisan Simple explanation: they didn't know the difference between "eat with spoon" and "eat spoon". They claimed both are same meaning, and made this governor guilty, the end. (Penjelasan sederhana: Mereka tidak paham beda antara 'makan menggunakan sendok' dan 'makan sendok.' Mereka menganggap keduanya berarti sama dan karenanya sang gubernur bersalah. Selesai)”. Kemudian menyambung ke bawahnya, tertulis ‘RIP Justice In My Country’ (Selamat tinggal keadilan di-Negara-ku), Indonesian Hacker Lurez*[email protected].
Humas PN Negara, Moh Hasanudin Hefni tidak menampik adanya serangan hacker terhadap situs PN Negara itu. Namun, katanya, peretasan hanya berlangsung selama beberapa jam. Tepatnya, ketika mengetahui muncul sejumlah pemberitaan media online tentang peretasan yang diketahui masuk pada Rabu (10/5) sekitar pukul 23.00 Wita. Pihaknya langsung berkoordinasi dengan Tim IT PN Negara sehingga tampilan situs sudah berhasil dinormalkan pada Kamis (11/5) sekitar pukul 08.00 Wita. “Kalau sekarang sudah normal. Memang yang diretas hanya tampilan, kalau data-data dalam situs, tidak ada masalah,” ujarnya, Jumat (12/5).
Menurutnya, peretasan terhadap situs PN Negara baru pertamakali terjadi. Ia pun enggan berspekulasi mengenai tujuan hacker menyampaikan pesan tentang keputusan kasus Ahok tersebut yang dimasukkan ke situs PN Negara. Padahal, sidang Ahok digelar di Jakarta. “Kalau dalam pesan yang dituliskan juga tidak disampaikan motivasi kenapa sampai masuk ke situs PN Negara. Saya berpikiran yang melakukan itu, hanya orang ingin mencari sensasi,” katanya.
Langkah lebih lanjut mengenai kejadian peretasan tersebut, Ketua PN Negara sudah berkoordinasi dengan Ketua PT Bali. Kini masih menunggu petunjuk lebih lanjut, apakah perlu sampai menelusuri hacker bersangkutan atau tindakan lainnya. Sepengetahunnya, selain situs PN Negara, beberapa situs PN di daerah lainnya juga sempat ‘dibobol’ hacker. “Buat sementara, lebih meningkatkan pengamanan terhadap situs kami. Karena situs yang disediakan bagian layanan ke masyarakat, memberikan informasi jadwal sidang dan lainnya,” terang Moh Hasanudin. * ode
Situs ini diretas pasca pembacaan putusan vonis hukuman dua tahun penjara terhadap terdakwa kasus penista agama, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) di Pengadilan Tinggi (PT) Jakarta Utara, Selasa (9/5). Terkait kasus ini, PN Negara telah berkoordinasi ke Pengadilan Tinggi (PT) Bali untuk minta petunjuk lebih lanjut.
Situs PN Negara diketahui diretas hacker pada Rabu (10/5) tengah malam hingga memasuki Kamis (11/5) pagi. Dalam aksinya, peretas yang menamakan diri ‘Hacked By Konslet & Achon666ju5t’ sengaja mengubah tampilan situs PN Negara dengan memuat foto Ahok. Bagian foto Ahok diapit dua kalimat bertuliskan give his all to his country (memberikan segalanya untuk negara), guilty and sentenced 2 years in jail (dihukum 2 tahun penjara).
Di bawahnya juga dituangkan tulisan Simple explanation: they didn't know the difference between "eat with spoon" and "eat spoon". They claimed both are same meaning, and made this governor guilty, the end. (Penjelasan sederhana: Mereka tidak paham beda antara 'makan menggunakan sendok' dan 'makan sendok.' Mereka menganggap keduanya berarti sama dan karenanya sang gubernur bersalah. Selesai)”. Kemudian menyambung ke bawahnya, tertulis ‘RIP Justice In My Country’ (Selamat tinggal keadilan di-Negara-ku), Indonesian Hacker Lurez*[email protected].
Humas PN Negara, Moh Hasanudin Hefni tidak menampik adanya serangan hacker terhadap situs PN Negara itu. Namun, katanya, peretasan hanya berlangsung selama beberapa jam. Tepatnya, ketika mengetahui muncul sejumlah pemberitaan media online tentang peretasan yang diketahui masuk pada Rabu (10/5) sekitar pukul 23.00 Wita. Pihaknya langsung berkoordinasi dengan Tim IT PN Negara sehingga tampilan situs sudah berhasil dinormalkan pada Kamis (11/5) sekitar pukul 08.00 Wita. “Kalau sekarang sudah normal. Memang yang diretas hanya tampilan, kalau data-data dalam situs, tidak ada masalah,” ujarnya, Jumat (12/5).
Menurutnya, peretasan terhadap situs PN Negara baru pertamakali terjadi. Ia pun enggan berspekulasi mengenai tujuan hacker menyampaikan pesan tentang keputusan kasus Ahok tersebut yang dimasukkan ke situs PN Negara. Padahal, sidang Ahok digelar di Jakarta. “Kalau dalam pesan yang dituliskan juga tidak disampaikan motivasi kenapa sampai masuk ke situs PN Negara. Saya berpikiran yang melakukan itu, hanya orang ingin mencari sensasi,” katanya.
Langkah lebih lanjut mengenai kejadian peretasan tersebut, Ketua PN Negara sudah berkoordinasi dengan Ketua PT Bali. Kini masih menunggu petunjuk lebih lanjut, apakah perlu sampai menelusuri hacker bersangkutan atau tindakan lainnya. Sepengetahunnya, selain situs PN Negara, beberapa situs PN di daerah lainnya juga sempat ‘dibobol’ hacker. “Buat sementara, lebih meningkatkan pengamanan terhadap situs kami. Karena situs yang disediakan bagian layanan ke masyarakat, memberikan informasi jadwal sidang dan lainnya,” terang Moh Hasanudin. * ode
Komentar