BBI Baha Bakal Disulap Jadi Kasta Arwana

Kabarnya proyek BBI tersebut akan dirombak. Selain digunakan untuk pembibitan ikan, BBI nantinya akan dirancang sebagai Kawasan Wisata Ikan Air Tawar (Kasta Arwana).

Kepala Dinas Perikanan Kabupaten Badung I Nyoman Suardana, menjelaskan Kasta Arwana yang sedang dirancang akan menjadi strategi pengembangan pembenihan ikan air tawar mina agro wisata, sehingga nantinya mendukung pariwisata yang berorientasi perikanan. “Jadi satu lokasi tidak hanya untuk pembenihan saja. Namun bisa mendukung sektor pariwisata yang berorientasi kepada perikanan,” ujarnya, Selasa (29/11).

Terkait konsep pembangunan sebelumnya, Suardana mengaku tidak akan menggunakannya. Pasalnya ini merupakan konsep yang baru dirancang. “Kita akan buatkan konsep, sesuai dengan konsep terkini. Kalau dulu dikonsep kolam saja, tapi sekarang kita konsep menjadi agro wisata,” tegasnya.

Soal pembiayaan, Suardana mengatakan jika rancangan ini akan membutuhkan anggaran sekitar Rp 35 miliar hingga Rp 40 miliar. Namun hal itu baru bisa dipastikan setelah dilakukan penyusunan Detail Engineering Design (DED). “Nanti tidak hanya kolam ikan yang ada sekarang saja, namun ada pembangunan kolam baru untuk konsep yang baru. Termasuk nanti akan ada kantor Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Perbenihan Ikan Air Tawar, mengingat sekarang namanya bukan BBI lagi sesuai nomenklatur yang baru,” jelasnya.

Pembangunan agro wisata atau Kawasan Wisata Ikan Air Tawar, lanjut Suardana, perencanaannya dilakukan tahun 2023 mendatang. Jika tidak ada kendala, pembangunan fisik akan dilakukan pada tahun 2024. “Kita berharap tidak ada masalah. Konsep ini akan kita ajukan ke pimpinan dulu, karena ini sejalan dengan pariwisata yang ada di Badung,” ucap Suadana, mantan Kabag Umum Setda Badung ini.

Dalam rancangan, menurut Suardana akan berkolaborasi dengan dinas terkait seperti UMKM, Dinas Pendidikan dan yang lainnya. Dengan didukung kondisi air di wilayah Baha sangat bagus, rancangan Kasta Arwana ini diharapkan juga mampu menopang pariwisata di Gumi Keris. “Nanti juga harus ada kuliner, tempat belajar bagi anak-anak untuk bisa membudidayakan ikan air tawar. Termasuk juga penting ada perpustakaan dan aula,” katanya.

Sedangkan untuk pembibitan ikan, pihaknya mengaku tidak hanya fokus pada pembibitan ikan mujair, kakap dan nila saja. Nantinya juga akan ada kolam untuk mengembangkan ikan air tawar yang sudah mulai punah keberadaannya. “Contoh di Bali ada ikan tawas, ikan nyalian dan yang lain, itu sudah jarang kita temukan. Tapi di sana akan kita kembangkan, untuk tempat belajar anak-anak,” tegas Surdana. *ind